Tak lama berbincang bincang, pak malik-sang pemilik toko menghampiri Fauzan, pak Malik yang menyadari ada kehadiran Haliza pun menyapa nya
"Sudah tidak ada yang mau dibelanjakan lagi ustadz?" Tanya pak Malik kepada ustadz setelah menyapa Haliza
"Seperti nya sudah pak, semua nya jadi berapa?". Tanya Fauzan sambil tangan nya merogoh saku celana belakang mencari dompet
"Semua nya jadi 120 ribu saja ustadz". Jawab pak Malik
"Oh iya, ini uang nya pak". Ujar Fauzan memberikan uang merah dan biru selembar.
"Saya ambil kembalian dulu ya ustadz". Ucap pak Malik
Fauzan mengangguk sebagai jawaban
Sementara dihadapan Fauzan, wanita yang terang terangan memandang paras wajah Fauzan tersenyum sumringah.
Saat Fauzan mengeluarkan dompet nya, Haliza berseri seri, bukan, bukan karna melihat isi dompet sang calon imam, hanya saja, menurut haliza, Fauzan adalah lelaki yang gentle membayar semua perlengkapan rumah menggunakan uang sendiri, ya Haliza yakin itu.
Pak Malik kembali menghampiri Fauzan lalu menyerahkan uang kembalian tersebut
"Ini ustadz kembaliannya, nanti biar Dody yang antar barang barangnya ke rumah ustadz". Ucap pak Malik
"Baik kalo begitu, saya pamit ya pak, assalamualaikum". Pamit Fauzan
Setelah Pak Malik menjawab salam Fauzan, beliau kembali masuk kedalam ruko nya, sementara Fauzan yang akan melangkah pulang terhenti melihat Haliza masih setia disitu
"Liz". Seru Fauzan
Haliza mendengar seruan itu pun melirik calon suami tampan nya itu
"Eh, iya ustadz". Jawabnya
"Kamu gak pulang?" Tanya Fauzan
"Eh, pulang kok ustadz, ustadz juga pulang kan?, Eh tapi barang barang belanjaan nya mana ustadz?"
"Iya saya pulang, barang barang yang saya beli nanti di antar sama Dody soalnya lumayan banyak". Jawab Fauzan
"Oh, yaudah kalo gitu kita pulang, pak ustadz jalan kaki?" Tanya Haliza kembali
"Em, saya bawa motor Liz" Jawab nya
Bawa motor? Oh ini kesempatan Haliza untuk mencari kesempatan, kapan lagi kan di bonceng oleh ustadz tampan lulusan Kairo ini?
Demi melancarkan mencari kesempatan nya Haliza pura pura meringis, ia langsung memegangi betis nya
"Aduduh, ustadz kaki saya sakit, kaya nya keram deh, saya ga kuat lagi buat jalan ke dalem". Ucap Haliza disertai ringisan
Mohon maaf yah calon suami yang Haliza sayangi, Haliza harus berbohong, karna apapun akan Haliza lakukan untuk berduaan dengan pendamping hidupnya ini
Fauzan yang mendengar rintihan dari Haliza pun merasa iba, kenapa kaki Haliza? Apa parah?
"Duh, gimana dong Liz, kalo kamu ga bisa jalan, naek motor aja yah". Jawab Fauzan cepat
Haliza yang mendengar nya pun sangat antusias, ia tersenyum seraya mengangguk. Yap rencana nya berhasil!
"Tunggu sebentar". Ucap Fauzan
Tunggu sebentar? Mau lama atau sebentar, atau bahkan ribuan tahun Haliza menunggu Fauzan ia rela melakukannya, sungguh.
Saat perasaan Haliza berbunga bunga karna ajakan dari Fauzan yang mengajak nya naik motor tiba tiba ia terkejut mendengar suara
"Mang didin, mang, ojeg". Teriak Fauzan ke sebrang sana, pangkalan ojeg
Tunggu, apa Fauzan baru saja memesan ojeg, untuk apa? Jangan jangan
Terdengar deru motor yang menghampiri mereka berdua tak lupa suara mang didin-tukang ojeg
"Mau ngojeg pak ustadz?" Tanya lelaki berumur 42 itu
"Iya mang, ini tolong bawa Haliza kerumah nya ya, kasian, tadi dia bilang kaki nya kram". Jelas Fauzan
--
Tbc.
Jangan lupa tekan bintang.

KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Haliza
Teen Fiction-- "Woii, berisik, gak liat hah ni jalan masih macet". Teriak Haliza nyaring Ya itulah pertemuan pertama mereka, yang menyebabkan Haliza terperangkap dalam kerumitan yang ia ciptakan sendiri Sementara si tampan Sagam memandang wanita nya Sebentar? W...