1

14K 468 18
                                    

" Yahh yahh yaahh udah ditutup gerbangnya"kesal David karena melihat gerbang sekolah sudah terkunci.

"Lewat yang biasa aja"ucap Angga memberi saran.

Akhirnya mereka semua memutar balik motornya. Melaju meninggalkan gerbang menuju pintu yang berada dibelakang sekolah. Setelah sampai mereka langsung memarkirkan motornya didepan warung yang kadang mereka biasa gunakan saat jam istirahat.

"Mang nitip motornya ya!"

"Tenang, nanti mamang pasti jagain"jawab mang Ujang pemilik warung tersebut.

Setelah berhasil masuk ke area sekolah tanpa ketahuan oleh guru sedikitpun. Merekaa langsung menuju ke kelas. Tepatnya XII IPA 1.

Ya. Walaupun mereka bad boy, suka tawuran dan bikin rusuh. Tapi jangan remehkan kemampuannya. Karna prinsip mereka itu ' nakal boleh, tapi otak harus berfungsi'.

"Untung belum datang gurunya" ucap Fikri yang bersyukur karena tak ada guru dikelasnya.

"Gue harap sih gak usah datang sekalian tuh guru, sekali-kali free dimapel dia kan?" timpal Nando.

"Sejak kapan tuh guru gak masuk dan gak ngasih tugas. Palingan bentar dia bakal masuk"

Tiba-tiba pintu terbuka. Menampakkan seorang pria paruh baya yang memasuki kelas sambil membawa beberapa buku.

"Maaf bapak telat tadi. Ya selamat pagi semua" ucap  Pak Guntur selaku guru matematika.

Sedangkan dipojok kelas tempat para most wanted berada sedang mengeluh. Karna yang mereka harapkan tak sesuai dengan kenyataan.

"Apa gue bilang"ucap Fikri.

"Ya udah lah nasib mau gimana lagi?" jawab David dengan nada lesunya.

"Eh lo berdua kok diam-diam aja kaya orang lagi ngambek sama pacarnya" tanya David pada dua cowok yang hanya menatap mereka dengan muka datar.

"Buset dah lo berdua emang cocok. Sama-sama dingin kaya kulkas"

Cowo yang duduk disamping Fikri hanya memutar malas kedua bola matanya. Sedangkan cowok yang berada disamping Angga menanggapinya dengan mengangkat sebelah alisnya.

Ya. Mereka adalah Alfin yang duduk disamping Fikri dan Veron yang berada disamping Angga.

"Buka buku paket halaman 67-75, pelajari dan kerjakan uji kompetisinya, setelah itu kumpulkan" ucap Pak Guntur kepada seluruh siswa.

¤¤¤¤¤

Tokk tokk tokk

"Ya. Masukk" jawab orang yang berada didalam ruangan.

Setelah mendapat ijin, gadis itu segera masuk. Dan menemukan seorang pria yang berumur sekitar 35 tahun.

"Maaf pak. Apa benar ini ruang kepala sekolahnya" tanya gadis tersebut.

"Iya benar. Pasti kamu siswi pindahan dari Canada yah. Ayo silahkan duduk".

"Iya pak".

"Nama kamu siapa?"

"Raina Clarissa Baskara, pak"

"Baik. Kamu saya tempatkan di kelas XI IPA 3"

Tok tok tok

Setelah mendengar suara ketokan pintu. Muncul lah seorang guru dari balik pintu masuk.

"Maaf pak. Apa bapak tadi memanggil saya?"

"Iya. Tolong kamu antarkan dia ke kelasnya, XI IPA 3"

"Baik pak"

"Raina kenalkan dia wali kelas kamu, Bu Ida" kenalnya pada Raina yang melihat percakapan keduanya dengan tatapan bingung.

"Kamu akan diantarkan olehnya" lanjutnya sambil melihat pada Bu Ida.

"Saya Bu Ida yang akan jadi wali kelas kamu" kenalnya sambil mengulurkan tangan dengan senyum yang menghias wajahnya.

"Saya Raina Clarissa Baskara" jawabnya dengan nada yang tak kalah ramah sama wali kelasnya.

Setelah selesai acara sesi perkenalannya. Bu Ida segera mengantarkan Raina kekelas barunya itu.

Di lain tempat ,tepatnya kelas XI IPA 3. Suasana yang sangat gaduh pun tak bisa dihindari. Karna memang hari ini mereka free class.

Ada yang nyanyi-nyanyi sambil pegang sapu. Ada yang serius dengan hp masing-masing. Ada yang kejar-kejaran, gosip, nonton bareng dipojok kelas, dan lain-lain.

"Woyy balikin buku gue!" teriak Ara pada Doni yang menggunakan bukunya untuk kipasan.

"Bentar lagi panas"

"Ya lokan bisa pake buku lo sendiri" Ara semakin kesal dibuatnya.

"Udah deh Don mendingan lo balikin bukunya. Daripada nanti kuping kita sakit gara-gara denger suara toanya Ara" Seina akhirnya angkat bicara karna tak mau lagi mendengar suara cempreng dari Ara yang super duper nyebelin.

"Nih, gue bailikin" Doni akhirnya mengalah juga.

"Lo gak ada rasa  terima kasihnya ya!!" cela Ara.

"Makasih!" ucap Doni lalu pergi meninggalkan Ara yang sudah memasang muka garangnya.

"Dasar gak tau berterimakasih" umpatnya pada Doni yang sudah pindah duduk disamping Rio.

"Udah Ra. Gak usah marah-marah gitu" timpal Keisha menenangkan Ara yang diikuti anggukan kepala oleh Dira.

Suasana kelas yang tadinya gaduh seperti pasar. Sekarang mendadak hening karna mendengar suara ketokan pintu. Sontak saja hal tersebut membuat semuanya buru-buru kembali ke tempat duduk mereka.

Pintu terbuka. Muncul lah Bu Ida dan seorang gadis yang mengikutinya dari belakang.

"Selamat pagi anak-anak" sapa Bu Ida

"Pagi bu.." jawab seluruh murid yang ada dikelas

"Ibu kesini hanya mau mengantarkan siswi baru kekelas kalian. Ayo Raina perkenalkan dirimu" suruh Bu Ida kepada Raina.

"Hayy.. Kenalin nama gue Raina Clarissa Baskara. Panggil aja Raisa" kenalnya sambil tersenyum kearah mereka

"Udah punya cowok belum. Kalo belum gue siap kok jadi pacar lo"

"Minta nomor hp nya dong?"

"Cantik bangett"

"Mimpi apa gue semalem bisa lihat bidadari gini"

Dan masih banyak lagi rayuan dari para cowok dan ada juga yang menatapnya kagum karna kecantikan Raina itu.

"Udah-udah. Raina kamu boleh duduk ditempat yang kosong disebelah Keisha.

Mendengar namanya disebut Keisha langsung mengangkat sebelah tangannya tinggi-tinggi.

"Ya udah. Ibu tinggal dulu yah. Jangan pada berisik"setelah mengatakan itu Bu Ida langsung meninggalkan kelas.
 
"Kenalin nama gue Keisha. Oh iya, kenalin temen gue juga ini Seina, disebelahnya Ara, dan yang di depan lo itu Dira" kenalnya sambil menunjuk pada teman-temannya itu.

Mereka pun memanfaatkan waktunya untuk berbincang-bincang.

¤¤¤¤¤¤

Hayy... Gimana ceritanya??
Maaf ya kalo ada yang salah perkataannya. Karna ini cerita pertamaku.
Maaf juga kalo pendek dan tidak menarik

Hapyy reading..

Jangan lupa vote dan comment nya. Ditunggu yahh...

See you next time.. 

ALRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang