Prolog

22K 561 15
                                    

Brukk

"Aduhh.." ringisnya sambil mengusap kepalanya yang menambrak benda keras seperti tembok. Tapi gak mungkin kan tiba-tiba ada tembok didepannya.

Saat mendongakkan kepala keatas untuk melihatnya justru malah pemandangan yang indah nampak didepannya. Garis rahang yang tegas, alis tebal, hidung mancung , kulit putih, dan iris mata yang berwarna hijau mampu membuatnya terpesona.

Lamunannya tersadar ketika objek yang dipandang menghilang begitu saja.

"Issh siapa sh dia kok dingin banget kelihatannya" dumelnya sambil melihat punggung seseorang yang ditabrakknya.

"Tapi kok dia gak ngrespon sama sekali yahh, kaya gak terjadi sesuatu gituh. Padahal kan tadi gue nabrak dia"ucapnya pada diri sendiri.

Masa bodoh dengan kejadian tadi. Dia kembali melanjutkan jalannya yang tertunda itu.

¤¤¤¤¤

Segitu dulu yah prologe nya ,,
Langsung lanjut ke chapter selanjuttnya,,

Jangan lupa vote dan coment nya.
Oohh iya satu lagi, minta saran dan kritiknya dongg..

See youu , sampai jumpa dichapter senjuttnya....

ALRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang