1. [ Awal Mula ]

253 32 11
                                    

1. [AWAL MULA]

Halo semua


Jangan lupa vote,coment and share keteman-teman kalian ya biar aku tambah semangat.

💙

Happy Reading

"Entah ini sesuatu yang kebetulan atau memang sudah takdirnya? "

Suasana malam hari di meja makan yang seharusnya begitu tenang dengan menikmati hidangan masing-masing. Kini malah menjadi suasana yang tegang. Rain yang tadinya semangat untuk memakan hidangan di meja makan malah mendadak jadi lesu.

"Besok kamu pindah ke sekolah Ara dan Bara, kamu berangkat bersama Ara. Karna tidak mungkin kamu berangkat bersama Bara karna dia pergi kesekolah selalu siang. Tidak mungkinkan anak baru sudah membuat masalah." ucap Papah Rain-Arjuna.

Ara-Adelia Arabella Agratama dan Bara-Adileo Barachandra Agratama adalah saudara tiri Rain. Mereka kembar tapi tidak identik. Sejak pertama kali Rain tinggal dirumah ini. Ara selalu menatapnya sinis dan tak pernah mau berbicara dengannya jika tidak sangat penting sekali. Tapi kebalikan dengan Bara. Bara malah welcome dengan Rain. Selalu bertanya jika Rain butuh sesuatu dan jika ada masalah.

"Iya pah"

Sebenarnya Rain adalah gadis pindahan dari Bandung, baru tadi pagi dia sampai. Rain meninggalkan Kota Bandung karna Papanya yang memaksa. Sebenarnya Rain tidak mau ikut tapi mau bagaimana lagi, tidak mungkin ia menjadi gelandangan disana karna dia tidak punya siapa-siapa. Mamanya?

Mamanya beberapa bulan lalu meninggal karna kecelakaan tabrak lari, yang sampai sekarang belum ditemukan siapa yang menabrak Mamanya. Mamanya anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan jadi dia tidak tau dimana saudara-saudara mamanya. Jadi tidak ada alasan untuk Rain yang harus ikut papahnya.

"Gak bisa dong pah aku gak mau!" tolak keras Ara.

"Sensi amat si lo ra" marah Bara karna terganggu suara keras Ara.

"Kenapa gak bisa kalian kan sekelas"

"haha... Ara gak mau bareng sama anak jalang kaya dia" tunjuk Ara dengan penuh penekanan. kata yang diberikan oleh Ara sungguh menohok hati Rain.

Rain yang mendengar ucapan Ara langsung meninggalkan meja makan menuju kamarnya.

"Gak punya hati lo !" marah Bara.

"Bagus anak jalang kaya lo gak pantes dimeja makan ini! " teriak keras Ara yang melihat Rain pergi meninggalkan meja makan.

"Ara keterlaluan kamu" marah Aluna.

Air mata Rain mengalir tanpa aba-aba, Rain berlari kencang menuju kamarnya lalu mengunci pintu itu rapat-rapat.

Tangisannya pecah seketika, punggungnya merosot karna tak kuat menahan bebannya lalu ia memeluk lututnya sendiri. Beberapa kali ia menggigit kuat bibirnya agar isakan tangisannya tak terdengar sampai keluar. Tapi tetap saja tangisan pilu itu tidak bisa dia tahan. Sungguh sakit.

"Mama bukan jalang, mama orang baik" lirih Rain sampai ia tertidur dengan posisi yang sama hingga pagi.

•••

RezultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang