2. [ Klaim ]

127 18 14
                                    

2.[ KLAIM ]

Halo semua

Jangan lupa vote, coment and share ketemen-temen kalian ya. Biar aku tambah semangat buat updet kelanjutannya.

Happy Reading

💙

"Hal apapun yang gue mau saat itu juga harus gue dapetin"

«Argara Raynoah Darksiregar»

"Mampus" desis Rain yang terdengar oleh Agatha dan Liora.

"Kenapa lo" tanya Agatha.

Rain menatap Agatha dan Liora secara bergantian, "Gue gak sengaja natap mata Noah" mukanya tambah pucat dengan suara yang sedikit bergetar.

"Dasar bodoh. Kan dah gue bilang jangan natap dia. Sekarang masalah lo nambah."

•••

Noah masih menatap gadis itu. Wajahnya pucat pasi sehabis menatapnya tadi. Dia berbicara pada sahabatnya dan wajahnya tambah ketakutan.

"Lo liat apaan sih serius bener" ucap Romeo yang ikut melihat fokus mata Noah.

"Gak"

Romeo pun acuh dibuatnya. Lalu Romeo memanggil siswa yang memakai kacamata dengan baju yang dimasukan rapi kedalam celananya.

"Mata empat, WOYY" seperti biasa terjadi siswa itupun berjalan kearah Romeo.

"Ada apa kak" ucap anak itu menunduk. Dengan sesekali membenarkan kacamatanya yang melorot.

"Bliin gue nasi goreng tiga sama jus jeruk tiga" Romeo memberikan dua lembar uang bewarna merah kepada–Doni, "GPL ya gue laper"

"I- iya kak"

Noah menyandarkan tubuhnya ditembok. Tangannya bersedekap dada. Matanya tajamnya mengunci satu objek. Masih sama gadis yang tadi ditatapnya.


"Noah" panggil Agam. Noah hanya menengok kearahnya lalu mengangkat alisnya. Seolah berkata ada apa?

"Tempat duduk disamping lo ada yang nempatin"

Noah yang tadinya tenang-tenang saja. Tapi ketika mendengar ucapan Agam rahangnya mengeras. Matanya menajam. Dia tidak suka ada orang asing diarea teoteritynya, "Cewek apa cowok"

"Cewek No" Agam mengedarkan pandangannya lalu ia menunjuk orang yang dia maksud. "Itu No orangnya. Namanya Rain"

Butuh keberanian besar sebenarnya Agam mengungkapkan ini. Tapi jika Agam tidak memberitahu Noah dan Noah tahu dari orang lain. Itu malah lebih berbahaya.

Noah melihat orang yang ditunjuk Agam. Orang itu adalah gadis yang sedari tadi ia pandangi. Seketika senyumnya terbit walau tidak terlalu ketara. Noah bangun dari duduknya dan menggebrak meja kantin menuju kearah meja Rain.

Brak

Romeo menoleh kaget. Lalu melirik Agam yang tenang menikmati makananya.

"Lo ngomong apa sama Noah, Gam? "

Agam menatap santai Romeo, "Anak baru"

Dengan reflek Romeo menggeplak kepala Agam, "Tolol ! Kenapa udah lo laporin aja. Dia cewek tolol kalo diapa-apain gimana? "

"Sakit Rom," Agam mengusap kepalanya. "Mending Noah tau dari kita daripada tau dari orang lain. Kita yang bakal mati"

"Gila merinding gue ngomong gitu aja. Aura Noah marah gak marah tetep kerasa ya. Mematikan."

RezultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang