Halo...
Jangan lupa vote coment and share ya. Biar aku tambah semangat buat up kelanjutannya.
Happy Reading
💙
9. [ Emosi ]
"Gak! Keselamatan dan kebahagian kamu adalah prioritas setelah diri aku sendiri" Noah memeluk erat Rain yang dibalas tak kalah erat oleh Rain.
Noah mengurai pelukannya, bersandar disandaran sofa seperti yang Rain lakukan tadi.
"Papah sama mamah work holic banget. Dulu waktu masih SD kita itu keluarga yang harmonis. Bukan didepan publik dong, kenyatanya juga kita keluarga harmonis."
"Dimulai sejak kebangkrutan papah waktu masuk SMP, mereka berdua sibuk mikirin gimana balikin citra mereka. Sampai mereka lupa kalo masih ada bocah lemah SMP yang perlu bimbingan biar gak salah jalan. Tapi mereka gak peduli, mereka sibuk sama urusanya masing-masing. Ngebuat jadi Noah yang sekarang, pertama ngerokok kata temen bisa ngilangin stres, coba deh satu batang karna aku stres banget mikirin papah, mamah yang berubah drastis gak peduli lagi"
Noah mencoba mengingat potongan-potongan yang membuatnya menjadi Noah yang sekarang seperti ini, walau harus menahan sesak. Tapi harus mencoba, menurutnya Rain adalah orang yang pas untuk ini, "Dari situ kecanduan sampe sekarang. Terus kenakalan-kenakalan lainnya muncul buat cari perhatian. Dari bolos sekolah, tidur di jam pelajaran, ngerokok di area sekolah, ngelawan guru yang paling parah coba pake narkoba"
"Kamu pake? "
"Gak. Karna disitu masih mikir kalo udah kecanduan, pasti bakal susah buat ngelepasnya"
"Cuma sampe disitu?"
"Itu baru awal. Puncaknya waktu
kelas sembilan, udah masuk geng yang sekarang aku ketuanya. Dulu semua anggotanya rata-rata pada make, cuma beberapa doang yang gak. Geng itu emang kumpulan anak-anak yang cari pelarian karna masalahnya masing-masing. Waktu papah nyadar kalo masih punya anak karna aku masuk penjara"
"Ko–k bis–a?"
"Bunuh orang dan jadi pengedar," nafas Rain tercekat mencoba menelan salivanya dengan susah payah.
"Disitu papah sama mamah baru sadar kalo mereka ninggalin aku jauh banget sampe salah jalan. Mereka nyesel terus bebasin aku dari penjara dengan citranya yang udah balik itu.Nutup kasusnya biar gak masuk berita kalo anaknya pernah bunuh orang dan jadi pengedar narkoba."
Selama Noah bercerita Rain sering menahan nafasnya sendiri. Tidak menyangka kenakalan Noah jauh dari batas yang biasanya seorang anak SMP lakukan. Bukan anak yang broken home tapi karna orang tuanya yang terlalu work holic.
"Kenapa anak SMP bisa lakuin itu semua? "
"Kita punya backingan orang berpengaruh disekolah, bisa lulus walaupun nakal. Bisa make tanpa ketauan dan jadi pengedar tanpa ada yang tau. Dia juga yang nawarin narkoba ke anak-anak. Awalnya dikasih gratis terus kelanjutannya ya gitu. Jadi dia siap backing kalo ada anak yang ketauan. "
Rain menatap Noah dengan pandangan tak bisa diartikan. Sekali lagi meneguk salivanya kasar. Tak menyangka ternyata Noah lebih kejam dari bayangannya. Bahkan Noah sampai pernah membunuh orang. Gila. Membuatnya merinding sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rezult
Teen Fiction"Entah ini sesuatu yang kebetulan atau memang sudah takdirnya? " Argara Raynoah Darksiregar. Ketua geng Garvila dengan bandana megalodon dikepalanya. Cowok tampan dan pintar tapi tak berperasaan. Seperti bongkahan es berjalan dingin dan beku. Hidupn...
