4. [ Prinsip Noah ]

103 20 2
                                    

4. [ PRINSIP NOAH ]

Halo semua

Jangan lupa vote coment and share ketemen-temen kalian ya. Biar aku tambah semangat buat up ceritanya.

Happy Reading

💙

Pagi-pagi sekali, Agatha dan Liora sudah mengintrograsi Rain, "Rain lo kemana aja kemaren? Habis istirahat ngilang gitu" ucap Agatha.

"Kemaren Noah gila-gilaan marahnya. Sampe gue sama Agatha dibentak-bentak, gara-gara gak tau lo dimana. Yang parahnya gue sama Agatha mau dicekik gila gak lo. Untung masih ada Romeo sama Agam."

"Maafin gue ya gara-gara gue kalian sampe digituin," mata Rain memanas mendengar cerita Liora tentang Noah kemarin. Rain merasa bersalah karna membawa Agatha dan Liora ke dalam masalah ini.

"Hiks... Gue gak mau kaya gini. Hiks... Bantuin hiks... Gue gak mau orang-orang yang terdeket sama gue jadi taru–

"LORANG APAIN RAIN HA?! " teriak Noah dari pintu kelas yang langsung mengarah kebangku duduk Rain. Rain duduk dibangkunya, sedangkan Agatha dan Liora duduk dibangku Agam dan Romeo menghadap kearah Rain.

Rain, Agatha dan Liora melihat kearah pintu. Tubuh mereka menegang. Noah berjalan dengan langkah besar menuju mereka.wajahnya merah padam menahan amarah. Dengan sekali hentakan Noah menarik rambut Agatha dan Liora bangkit dari duduknya. Agatha dan Liora langsung bangkit, meringis karna tarikan Noah yang terlalu kuat.
Setelah Agatha dan Liora berdiri Noah mencekik leher mereka hingga wajah mereka merah, susah bernafas.
"Noah...Noah apa yang kamu lakuin" Rain tambah menangis sesegukan karna melihat kejadian ini secara langsung.

"LO APAIN CEWEK GUE HA?! "

"K–i–ta ga–k ap–

"Gak usah alesan. Lo apain Rain sampe nangis! "

Rain kalang kabut memikirkan bagaimana menyelamatkan Agatha dan Liora yang tak bersalah. Rain menggigit bibirnya. Tangannya keringat dingin. Entah pikiran dari mana Rain langsung melingkarkan tangannya di pinggang Noah.

"Noah bukan Agatha sama Liora yang salah. Tapi aku... Sakit perut tadi jadi nangis"

Noah menegang saat tangan mungil itu memeluk erat pinggangnya. Seperti ada sengatan listrik ditubuhnya secara perlahan Noah melepaskan Agatha dan Liora. Agatha dan Liora meraup banyak-banyak oksigen setelah Noah melepaskan cekikannya.

Noah berbalik menghadap Rain dan membalas Pelukan dengan erat tubuh Rain. Menaruh Dagunya diatas puncak kepala Rain. Dan sesekali mengecup puncak kepalanya, "Jangan buat aku khawatir baby" lirihnya.

Setelah itu Noah melepaskan pelukannya. Menghapus jejak air mata dipipi Rain. Lalu membawa Rain kembali duduk ditempatnya.

Agatha dan Liora mereka sudah keluar menyelamat diri. Dikelas tadi cuma ada mereka bertiga karna, ingin membahas tentang masalah Noah yang mengklaim Rain. Mereka janjian untuk datang pagi. Tapi entah kesambet apa Noah datang pagi juga kesekolah. Kan jadi salah paham, membuat Rain tambah bersalah kepada Agatha dan Liora. Yang kemarin saja masih tidak enak hati kepada mereka nah ini ditambah kesalah pahaman ini. Hadeuh.

"Kamu kenapa? Perutnya masih sakit?" lembut Noah. Berbanding terbalik dengan yang tadi.

Rain tadi berbohong, entah bagaimana perutnya sakit sebagai alasan terlintas dipikirannya dan memeluk Noah. Ugh Rain malu tanpa izin melakukan itu. Untungnya berhasil jika tidak kan malu.

"Enggak sesakit tadi kok" Rain menunduk dengan takut. Rain tidak menyangka Noah benar-benar tak pandang bulu jika ada yang mengusiknya.

Noah memegang dagu Rain. Mengangkat wajahnya agar menatapnya, "Kamu takut sama aku? " Mata Noah menajam memperhatikan Rain.

RezultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang