Part 2

70 18 6
                                    

ini kali pertamanya  aku menulis cerita, jadi apabila masih banyak kekurangan mohon dimaklumi ya :)

untuk masukkannya bisa teman-teman tulis komentar oke ^-^

selamat membaca...



                           =============

'Entahlah apa yang akan terjadi nanti setelah pertemuanku dengan Jimin, kenapa aku masih saja mengharpkan lelaki bodoh itu. Ah tidak-tidak, yang bodoh itu kau Y/N'

Aku bicara dengan fikiranku sendiri, berkali-kali menghelakan nafas mencoba menenangkan diriku sendiri. Fikiran dan hatiku sudah sangat kacau, ini detik-detik pertemuanku dengan Jimin . Apa yang nanti harus ku lakukan saat dihadapannya, apa yang harus kulakukan setelah pertemuanku dengan Jimin selesai. Bisakah aku membuat hatiku biasa saja saat ataupun setelah bertemu dengannya. Sebenarnya apa yang akan Jimin katakan. Fikiranku semakin kacau , namun sontak aku terkaget saat merasakan ponselku bergetar.

1 Pesan masuk
Jimin

  'Aku sudah didepan kantormu tuan putri Y/N'

Jantungku berdegup semakin sangat kencang saat itu juga. Nafasku semakin tidak karuan, lututku bergetar. Berkali-kali aku menghela nafas berat demi terus mencoba menenangkan hati dan fikiranku.

'Baiklah Y/N, kau bisa lalui ini, tenang ini hanya pertemuan biasa. Kau hanya perlu bersikap biasa saja dihadapannya, jangan berlebihan oke!' Masih aku yang bergelut dengan fikiranku, sambil berjalan menuju arah mobil Jimin

"Hai Y/N" kedatanganku sangat disambut manis oleh Jimin

"Hai Jimin" Balasku

"Terimakasih sudah mau menemuiku lagi. Baiklah karna hari ini hari yang menyenangkan bagiku bisa melihat tuan putriku lagi. Kita akan pergi ketempat kesukaanmu oke!" Lanjut Jimin dengan senyum manisnya sambil mengendarai mobilnya

                                                                               ***********************

Cuaca malam ini cukup dingin bagiku yang hanya mengenakan kemeja berlengan panjang dan rok pendek. Setidaknya suasana ditempat ini sedikit menenangkan fikiranku. Suasana dipinggir Danau ini memang selalu menjadi favorite kami berdua sejak kami berpacaran dulu. Duduk dibagasi mobil sambil memandang ke arah danau, menikmati hembusan angin malam dan bercerita banyak hal. Itu cukup sederhana namun sangat menyenangkan. Entah kenapa Jimin membawaku ketempat ini lagi . terlalu banyak kenangan kami berdua disini.

"Tempat ini semakin indah, begitu juga denganmu Y/N" suara Jimin ditengah-tengah hembusan angin berhasil memecahkan lamunanku

"Ah.. Iya terimakasih" balasku singkat dengan senyum kecil. Suasana masih sedikit canggung, bagaimana tidak, ini pertemuan pertama kami setelah satu tahun yang lalu.

"Hmm, maafkan aku Y/N, aku salah. Ternyata aku membutuhkanmu"

Aku yang hanya memandang kearah danau sambil mengayunkan kedua kakiku berusaha mengabaikan ucapan Jimin. Bagaimanapun juga rasa sakitku masih saja terasa atas kejadian setahun lalu, walau memang sebenarnya aku sudah memaafkannya

"Y/N aku mohon maafkan aku, kembalilah denganku. Aku sudah bicara pada eomma bahwa aku sudah tidak mencintai Narra dan sudah punya pilihan hatiku sendiri. Aku sudah muak dengan sikap Narra yang semakin menggila. Aku mohon Y/N" Mohon Jimin lalu meraih tangan kananku, Spontan kepalaku berbalik kearahnya dan mendapati Jimin yang ternyata sudah memandang kearahku

"Kau masih mencintaiku kan Y/N?"

'Sentuhan Jimin, Ya Tuhan aku tidak bisa berdusta pada perasaanku sendiri. Ini yang selama ini selalu aku rindukan' lagi-lagi fikiranku menggerutu

"Ehm.. Jimin, beri aku waktu" jawabku sambil kembali mengarahkan pandanganku kearah danau

"Berapa lama Y/N"

"Entahlah"

"Aku mohon Y/N beri aku kepastian"

"Tenang saja Jimin, aku tidak akan membuatmu menunggu"

"Y/N, aku menyayangimu" Ucap Jimin sambil mengecup tanganku

Sesungguhnya hatiku berteriak senang atas perlakuai Jimin itu, perasaan ingin memeluk Jimin semakin menjadi-jadi. Aku memang sangat merindukannya. Tapi tidak, acting ku untuk bersikap biasa saja pada Jimin kurasa sejauh ini berhasil, tapi tidak dengan hatiku. Siapa juga yang bisa membohongi perasaannya sendiri

 Siapa juga yang bisa membohongi perasaannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After Shadow (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang