Part 10

37 9 0
                                    

"Y/N, aku mencintaimu. Menikahlah denganku" Ucap seorang laki-laki yang sedang berlutut dihadapanku, memegang ujung jemari tangan kiriku dan menodongkan kotak kecil berisi cincin yang begitu cantik.

"Tentu saja Jimin, akupun ingin hidup bersamamu" Jawabku

Dengan manis Jimin memasangkan cincin di jari manisku, terlihat beberapa orang terdekatku menyaksikan ini. Semua ikut merasa bahagia, kecuali Yoongi. Ia membalikkan badannya setelah Jimin selesai memasangkan cincin padaku. Terlihat wajahnya yang sangat sedih dan kecewa. Saat ia melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat ini, tiba-tiba

//Dduaarrr...

Terdengar suara tembakan yang tidak tau asalnya dari mana. Yoongi terjatuh beberapa saat, saat suara tembakan itu terdengar. Ternyata peluru tembakan itu tepat mengenai dada Yoongi . Sontak aku langsung berlari menghampirinya.

"Yoongi!!!! Bangun Yoongi!!" Teriakku pada Yoongi yang sudah tidak sadarkan diri. Aku menangis histeris sambil menggoyangkan keras tubuhnya dan terus-menerus meneriakki namanya

"Yoongii..!!!"

"Nuna, Nuna hey tenanglah " Ucap Jungkook sambil memegang kedua lenganku dan wajahnya yang sudah tepat didepan wajahku saat aku membuka mata

"Ada apa Nuna berteriak memanggil nama Yoongi Hyung?" Lanjutnya

"Dimana aku, Jung?" Tanyaku padanya

"Dirumah sakit, Nuna. Kau sudah tiga hari tidak sadarkan diri. Syukurlah sekarang kau sudah sadar. Aku harus segera memanggil Dokter. Nuna tunggu disini dan tenanglah" Ucap Jungkook yang mulai berlari kecil meninggalkan ruangan

Aku mengahtur nafasku, ternyata tadi aku hanya bermimpi, kenapa mimpiku begitu menyeramkan. Ah sudahlah, setidaknya aku tidak benar-benar kehilangan Yoongi. Akupun kembali membaringkan tubuhku diranjang. Tak lama Jungkookpun kembali, diikuti seorang Dokter muda dibelakangnya.

"Hai Dok.." Sapaku pada Dokter itu

"Hai Nyonya Y/N, syukurlah kau sudah siuman. Mohon izin untuk memeriksamu Ya" Balas Dokter itu sambil memeriksa tubuhku dengan beberapa alatnya

"Apa aku baik-baik saja, Dok?"

"Dahimu memiliki luka yang cukup serius, yang membuatmu kehilangan cukup banyak darah. Namun syukur kau dibawa kerumahsakit tepat waktu. Jadi kau hanya perlu banyak istirahat dan tidak boleh melakukan hal yang membuatmu lelah. Satu lagi, fikiranmu harus terus tenang" Jelasnya sambil kembali membereskan alat-alatnya

"Jadi aku sudah boleh pulang?"

"Tidak hari ini Nyonya Y/N, dua atau tiga hari lagi anda baru diperbolehkan pulang. Ada lagi yang ingin ditanyakan?"

"Ah, tidak Dok, terimakasih"

"Baiklah, saya pamit dulu kalau begitu" Ucap dokter muda nan tampan itu sambil membalikkan badannya dan pergi meninggalkan ruangan.

"Mana yang lain?" Tanyaku pada Jungkook yang sudah duduk manis disamping ranjangku

"Taehyung sedang pulang mengganti pakaian, Yoongi Hyung... sebentar lagi juga Ia akan datang" Jelasnya. Seperti ada sesuatu yang Jungkook tutupi dariku, caranya menyebutkan nama Yoongi agak gugup

"Bagaimana denganJimin??"

"Jimin Hyung akan mengunjungi Nuna saat Yoongi Hyung sedang pergi bekerja saja, karna Ia tidak mau ada keributan lagi" Katanya kembali menjelaskan

"Apa yang terjadi selama aku tidak sadarkan diri, Jung? Jangan mencobamenutupi apapun dariku"

Jungkook menundukkan kepalanya dan terdiam beberapa saat. Aku sedikit menegakkan tubuhku dan memiringkan kepalaku, mencoba untuk memandang matanya . Aku mulai memegang tangan Jungkook , merayunya untuk bicara

After Shadow (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang