Saling mencintai dalam situasi yang rumit bukanlah keinginan dari Y/N ataupun Park Jimin.
Bukan juga keinginan dari seorang Min Yoongi untuk membenci kekasih dari sahabatnya sendiri
Yuk lanjut simak ceritanya. Jangan lupa Komentarnya teman-teman seperhaluanku :)
Selamat Membaca ^-^
========================================
Sedikit gugup untuk kencan pertamaku lagi dengan Jimin. Bagaimana tidak, kencan terakhirku dengannya adalah kencan yang berawal dengan kebahagiaan dan berakhir mengenaskan. Apakah malam ini akan berakhir sama? Semoga tidak. Malam ini cuacanya tidak begitu mendukung menurutku, hujan turun saat perjalanan menuju tempat tujuan kami.
Jimin sangat terlihat tampan malam ini, dengan kemeja putih lengan pendek dan celana levis selutut yang Ia kenakan, cukup membuat pandanganku terpanah karenanya. Aku merindukan perasaan seperti ini, perasaan yang kurasa hanya bisa aku dapatkan dari Jimin. Memang agak sulit untuk dijelaskan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau memang pandai membuatku tergila-gila padamu Y/N-aah" Kata Jimin yang duduk dihadapanku setelah Ia selesai meneguk habis minuman miliknya. Meletakkan kedua tangannya diatas meja sebagai penahan lalu memajukan wajahnya sedikit kearahku.
"Berhenti menggoda Jimin-ssi" Balasku yang langsung meneguk minumanku mencoba mengalihkan
"Mau pergi ke danau?" Ajaknya
"Ehm.. Ayok" Jawabku mengiyahkan ajakkannya
Hujan diluar sudah mulai reda, hanya tinggal sisa air hujan yang membasahi jalanan. Aku rasa Ia akan menagih janjiku untuk menjawab keinginannya, makanya Ia mengajakku pergi ke Danau. Sepanjang perjalanan Jimin menggenggam tanganku, tanpa melepaskannya sedetikpun, sambil sesekali Ia mengecup tanganku. Entahlah, hal manis sekecil apapun yang Ia lakukan selalu berhasil membuatku tersenyum dibuatnya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setelah hujan turun akan selalu ada pelagi datang, kau percaya itu Y/N?"
Seperti biasa kami sudah duduk dibelakang bagasi mobil dengan posisi pintu yang terbuka dan pandangan kami yang sama-sama sudah mengarah ke Danau. Langit yang cukup cerah untuk cuaca yang baru saja turun hujan, bulan dan bintang yang muncul seakan ingin membiarkan kami berdua menikmati keindahannya.
