apakah yang Jimin katakan itu benar? Y/N masih tidak bisa memastikan benar atau tidaknya penjelasan Jimin itu.
Siapa yang harus Y/N percaya ?
Gimana kelanjutannya? Yuk lanjut baca gengs
jangan lupa tulis komen dan kasih vote nya ya teman seperhaluanku:)
Selamat membaca ^-^
==============================
Semenjak kejadian itu aku hanya mengurung diriku dikamar. Jimin masih terus berusaha menghubungiku, dan beberapa kali datang kerumah untuk minta bertemu denganku. Namun tentu saja tidak akan mendapatkan izin dari dua pria yang juga penghuni rumahku, siapa lagi kalau bukan Jungkook dan Taehyung . Semakin Jimin berusaha menemuiku, semakin aku mendapatkan pesan terror yang Narra kirimkan padaku. Pesan pesan yang berisi ancaman kalau Ia akan mencelakai orang-orang yang kusayang , Jika aku masih berani menemui Jimin. hal itu yang semakin membuatku tidak mau menemuinya.
1 Pesan Masuk
Jimin
' Y/N, hari ini aku akan benar-benar akan menunggumu sampai kau mau menemuiku, tidak perduli berapa lama kau akan membuatku menunggu'
Satu hari, tepat satu minggu aku mengurung diriku. Aku memang tidak bisa tertidur nyenyak akhir-akhir ini. langit masih sangat gelap, waktu masih menunjukkan pukul 05:00. Jimin kembali datang kerumah berusaha untuk menemuiku. Aku bangkit dari ranjangku dan berjalan kearah jendela, benar saja aku mendapati Mobil Jimin yang sudah parkir didepan gerbang rumahku. Kali ini aku merasa takut , karna Yoongi sedang ada dirumahku. Jika Jimin memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu rumahku dan meminta agar bisa bertemu denganku, akan semakin sia-sia, Ia hanya akan mendapatkan pukulan yang pasti akan Ia dapatkan dari Yoongi. Karna aku tau Yoongi yang masih tidak bisa mengendalikan amarahnya pada Jimin. Bagaimanapun juga aku tidak mau melihat Jimin lagi-lagi dihajar oleh Yoongi, dan akupun tidak mau ada perkelahian lagi diantara keduanya.
Jimin kembali mengirimku pesan
Jimin
'Tuan putriku sudah bangun, senang bisa melihatmu lagi walau hanya dari balik jendela kamarmu'
'Pergilah Jim, berhenti menemuiku'
'Tidak akan Y/N'
'Ada Yoongi dirumahku, aku tidak mau ada keributan'
'Aku tidak peduli Y/N, jika temanmu itu akan menghajarku lagi aku tidak akan melawan. Bahkan bila aku harus mati ditangannya, aku anggap ini akhir dari perjuanganku'
Kali ini Ia benar-benar membuktikan perkataannya untuk memperjuangkanku. Kalimat yang pernah Ia ucapkan , sebuah ajakkan untuk berjuang bersama. Tapi nyatanya hanya Ia yang memperjuangkanku. Akupun merasa bersalah atas ini, aku merasa mengkhianatinya, kenapa aku selemah ini. Bahkan aku sama sekali tidak memperdulikan perjuangan belakangan ini. Jadi siapa yang sebenarnya jahat. Sekarang aku benar-benar bingung harus berbuat apa. Saat matahari mulai menunjukkan kehadirannya, aku masih terbujurkaku diatas ranjang. Tidak tau harus berbuat apa. Sampai pada akhirnya aku mengambil ponselku dan menghubungi Jisoo
Calling Jisoo
'Hallo Y/N? ada apa menghubungiku sepagi ini?'
'Jisoo, tolong aku. Jimin ada didepan rumahku'
'Berusaha menemuimu lagi?'
'Ia, tapi kali ini aku takut terjadi keributan '
'Maksudmu?'
'Yoongi ada dirumahku. Ia akan habis dihajar Yoongi kalau masih nekat menemuiku'
'Yaampun, coba kau temui Yoongi dan bicara baik-baik padanya'
'Tidak bisa ,Yang ada malah akan memperburuk keadaan, Jisoo. Aku benar-benar bingung tidak tau harus berbuat apa'
'Tenang Y/N, pergilah bicara pada Jungkook atau Taehyung. Minta pada mereka untuk temui Jimin dan suruh Ia pergi. Jangan sampai Yoongi tau kalau Jimin berusaha menemuimu'
'Baiklah, Jisoo. Maaf mengganggumu sepagi ini'
'Tidak masalah Y/N, kabari aku jika terjadi hal buruk'
'Ehem'
Call Ended
Aku berjalan keluar kamarku dan berusaha mengikuti saran Jisoo. Baru saja aku selesai menutup pintu kamarku, terdengar suara keributan dari depan rumahku. Aku langsung berlari menghampirinya. Benar saja dugaanku, kedauanya sedang saling menarik baju lawan. Jimin terlihat baru saja mendapatkan satu pukulan dari Yoongi dipipi kanannya. Hanya ada Taehyung yang berusaha melerai. sampai aku menghampiri ketiganya, dan berusaha menggantikan posisi Taehyung
"Hentikan , aku mohon hentikan" Teriakku yang berdiri diantara mereka berusaha melerai keduanya dengan wajah takut
"Berhenti membela bajingan ini Y/N" Kata Yoongi penuh emosi
"Ada apa ini?" Tanya Jungkook yang baru keluar dari pintu rumah
"Kau lihat Jungkook, bajingan ini masih berani meminta untuk menemui Y/N" Jawab Yoongi sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah Jimin
"Aku hanya ingin memperbaiki semuanya, kalian semua salah paham" Ucap Jimin berusaha menjelaskan
"Jangan banyak berharap kau bajingan"
Bugg....
Yoongi kembali melayangkan tangannya dan berhasil mendarat diperut Jimin. Aku yang berusaha menahan Yoongi untuk menghentikan aksinya, ternyata gagal. Tubuhku malah terlempar keras dan kepalaku terbentur sisi tembok yang membuat kepalaku tidak berhenti mengeluarkan darah
"Astaga Nuna, Y/N... Y/N....." Terdengar teriakkan keempat pria yang lari menghampiriku
Kepalaku diangkat ke pangkuan Jungkook, dan aku hanya menatap tanganku penuh darah yang keluar dari kepalaku sebelum akhirnya aku tidak sadarkan diri.
------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
After Shadow (COMPLETED)
FanfictionSaling mencintai dalam situasi yang rumit bukanlah keinginan dari Y/N ataupun Park Jimin. Bukan juga keinginan dari seorang Min Yoongi untuk membenci kekasih dari sahabatnya sendiri