6.[MARAH]

6 2 0
                                    

Surya kamu nggak pa-pa kan?" Bulan yang menyakinkan Surya sambil melihat kaki Surya yang tengah diperban oleh petugas UKS.

"Iya gak pa-pa kok"
"Ada yang khawatir ni" Surya yang mencoba mengoda dan mencubit hidung gadis yang berada didepannya.

"Apaan si Surya" dengan cepat ia menempis tangan Surya, ia tersenyum kikuk malu.

"Surya kamu bener nggak pa-pa kan?"

"iya gue gak pa-pa" Surya yakin.

"Tapi lihat kaki kamu diperban gitu bilang gak pa-pa"

"Cuma diperban aja kok gak sampai patah, nanti kalau patah baru sakit" Surya yang menantap wajah Bulan dengan intens samar-samar terlihat senyum tipis muncul.

"Jangan sampai patah lah!"

"Biarin patah biar lo bisa jagain gue" suara ketawa Surya menggema diseluruh ruangan UKS.

"Apaan si Sur" ucap Bulan malu-malu.

Tak lama kemudian teman-teman Surya datang untuk melihatnya di UKS. Mereka semua khawatir dengan keadaan kaki Surya pasalnya pertandingan yang sebenarnya akan diadakan beberapa bulan lagi.

Pemain yang sangat diandalkan hanyalah Surya, kamampuannya memang sangat baik sekali.
Tak hanya teman-temannya saja yang khawatir tapi pelatihnya juga.
"Kamu tidak apa Surya?" tanya pak pelatih.

"Gak pa-pa"

"Kamu istirahat dulu nanti kalau sudah membaik baru langsung gabung sama yang lain"

Setelah berbincang dengan pelatih, pelatih itu pergi meninggalkan UKS.
Sekarang tinggal teman-teman basketnya dan juga Bulan.

"Lo ngapain masih disini?!" ucap Kak Dion.

"Biarin lah kak" ucap Surya.

Dion yang tak menanggapi Surya dia diam sambil melirik wajah tak suka pada Bulan.

"Gue mau pulang" Surya yang melangkahkan kakinya turun dari tempat tidur UKS.

"Pulang sama siap lo? kaki lo kan masih cedera susah bawa motornya" Tanya Septian.

"Gue bisa pulang sendiri"

"Yakin?"

"Lo pulang sama Septian aja Sur, biar gue bawa motor lo" ucap Dion.

"Iya Sur nanti malah lo buat gerak kaki lo makin lama sembuhnya" Septian menyakinkan.

Surya berfikir sejenak sambil melihat kearah kursi depan UKS, disana ada Bulan.

"Tenang aja biar gue yang anter di pulang" ucap Roland.

"Yaudah"

Mereka semua keluar dari UKS menuju parkiran motor. Dan Bulan sekarang sudah diatas motor Roland, ia pulang bersamanya.

"Bulan kita mampir bentar ya ke mini market, Hilda nitip cemilan soalnya"

"Oh iya iya" Bulan turun saat mereka sudah ada didepan mini market.

"Lo mau ikut apa mau..."

"Aku disini aja"

Cowok itu akhirnya masuk kedalam mini market. Bulan menunggunya didepan sambil duduk dikursi tunggu yang memang tersedia disana.

Ada mobil yang terparkir didepan Bulan, ia merasa tau siapa milik mobil itu. Dugaannya sangat tepat, cowok itu keluar dari mobilnya dengan pakaian santai.

"Kamu kok ada disini?"

Bulan diam tak mau menjawab pertanyaan orang yang sudah ada didepannya itu.

SUN AND MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang