[...]
Aku semakin gugup. Jeno tidak pernah berbohong padaku, tapi aku yang selalu berbohong. Dia itu pangeranku, seseorang yang hadir dalam hidupku, menempati satu ruang kosong dan mengubah nya menjadi ruangan penuh cerita.—21 April DY Ljn
•••
Jeno memandang pacarnya lama, beberapa waktu ini memang pacarnya ini sering sekali melamun. Kadng dia berubah menjadi sangat sedih saat melihat Jeno. Sejujurnya Jeno tidak suka melihat hal ini. Tapi, Jeno menghargai keputusan pacarnya untuk bercerita atau tidak.
"Kamu murung." Kata Jeno. Gadis itu menoleh ke arah Jeno.
"Apa begitu terlihat?" Tanya gadis itu sembari tersenyum tipis. Jeno mengangguk.
"Mau cerita?" Gadis itu menggeleng. Jeno menghela nafas panjang. Semakin rumit.
"Kalau memang sangat berat, kamu bisa mencariku." Jeno serius ingin tahu, tapi jika memaksanya untuk bercerita mereka akan bertengkar karena hal yang tidak begitu penting. Jeno tidak ingin memperburuk keadaan pacarnya.
"Aku boleh menyandar?"
"Kenapa kamu meminta izin?" Tanya Jeno. Lalu tangan Jeno menarik kepala gadis itu untuk menyandar dibahu nya.
"Aku hanya ingin waktu seperti ini." Jeno mengernyitkan matanya.
"Kamu mengatakan hal itu seakan--"
"Ayo besok pergi kepantai, ke taman hiburan dan saat malam tiba ke taman lampion." Gadis itu memotong ucapan Jeno. Jeno tersenyum kecil. Kalau hal itu membuat pacarnya terhibur tentu saja Jeno akan melakukan nya.
"Ayo. Aku akan menjemputmu besok."
Gadis itu duduk tegak lalu mengangguk.
[...]
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You [You × Jeno] ✔
FanficKaki ku melangkah jauh kedepan. Menggenggam angan yang tidak pasti bisa ku capai. Seperti halnya kapas yang menghiasi langit, kamu hanya sekadar ada untuk memperindah dan akhirnya pergi menyisakan kenyataan. Kamu adalah mimpiku yang dihapus hujan.