[...]
Jika saja tidak ada kak Taeyong, mungkin aku akan mimisan.
Jeno itu... Punya rasa yang sama dengan ku.— 10 April DY Ljn
•••
Gadis itu mengenakan topi merah nya yang senada dengan bajunya. Jeno tersenyum tipis, gadisnya itu memang selalu selalu cantik dan manis.
"Ayo." Gadis itu menarik Jeno keluar dari gerbang kampus. Iya, Jeno dan pacarnya sedang berada di universitas tempat Taeyong menempuh pendidikan nya. Gadis itu mengajak Jeno untuk menemui kakaknya yang sedang mengerjakan tugas di salah satu taman di kampus ini.
Dan setelah melangkah beberapa langkah dari gerbang utama, tiba-tiba pacar Jeno menarik nya keluar gerbang utama.
"Eh? Ada apa?" Gadis itu menatap Jeno sekilas.
"Aku lupa beli cemilan." Jeno tertawa kecil. Setelah itu mereka bergandengan tangan pergi ke supermarket terdekat.
Saat memilah-milah cemilan yang akan dibeli. Jeno melihat pacarnya membeli sesuatu. Jeno mengernyit heran lalu menggeleng pelan.
Setelah membayar dan membeli banyak camilan, pacar Jeno bilang kalau kakaknya itu pasti akan protes kalau dia tidak membawa apapun. Lagi pula, dia dan Jeno akan menunggu Taeyong sampai selesai menyelesikan tugasnya. Itu karena motor Taeyong dipinjam oleh calon kakak ipar pacarnya dan memerintahkan adiknya untuk menemaninya di kampus nista dengan tugas kurang ajar yang dia terima.
Jeno tidak paham semua ini.
"Oiiii... Kalian!" Seru seseorang saat Jeno dan pacarnya baru memasuki taman dengan beberapa gazebo disekitar nya. Taeyong ada disalah satu gazebo itu. Sendirian.
Jeno dan pacarnya bergegas kesana dan duduk didepan Taeyong. Taeyong menyeringai senang.
"Pengertian sekali." Taeyong langsung mengacak-acak belanjaan adiknya.
"Bayar!!" Seru adik Taeyong dengan angkuh. Taeyong menjulurkan lidahnya.
"Jeno... Liat tu kak Taeyong!" Jeno hendak bicara pada Taeyong, tapi Taeyong sudah melotot ke arah Jeno. Seketika tawa pacarnya meledak. Entah mengapa pemandangan itu menghibur baginya.
Pacarnya mengambil sebuah camilan dan memakan nya. Jeno melihat itu sambil menopang wajahnya dengan sebelah tangan.
"Kamu menyukai makanan seperti itu?" Tanya Jeno.
"Memang nya ada yang salah?" gadis itu malah balik bertanta. Jeno tertawa kecil lalu tersenyum sampai membuat matanya juga ikut tersenyum.
"Kita punya rasa yang sama ya?"
[...]
Iya rasa = selera kan kan kan??? Hehehe~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You [You × Jeno] ✔
Fiksi PenggemarKaki ku melangkah jauh kedepan. Menggenggam angan yang tidak pasti bisa ku capai. Seperti halnya kapas yang menghiasi langit, kamu hanya sekadar ada untuk memperindah dan akhirnya pergi menyisakan kenyataan. Kamu adalah mimpiku yang dihapus hujan.