[...]Aku membuka mataku, rasanya mataku basah. Aku mengusap mataku. Rasanya kepalaku berdenyut. Aku merasa sangat lelah, sepertinya aku sudah melakukan hal buruk.
Mataku menoleh kearah dinding didepan sana. Disana tertulis tanggal 22 April. Lalu ada lingkaran yang melingkari angka 23. Aku segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
Menatap kaca dihadapanku sambil beberapa kali mengerjapkan mata karena aku merasa malas untuk bangun.
"Ah bodo amat." Aku membasuh wajahku dengan air. Memori itu kembali lagi masuk kedalam kepalaku, rasanya aku ingin muntah saking lelahnya dengan semua ini. Mataku terasa panas kembali.
"Aku sepertinya memang harus pergi."
—
Aku melihat kearah buku yang memiliki sampul berwarna biru muda dengan awan yang menghiasi buku itu. Aku menatap buku itu agak lama.
Helaan nafas keluar dari mulutku. Aku segera mengambil bolpoint dan membuka buku itu. Lembar pertama sampai lembar ke... 22. Baiklah ayo tulis ini untuk dijadikan kenangan.
–
Hari ini aku cukup bahagia, aku sangat bahagia. Terimakasih telah hadir dihidupku menjadi warna yang memutari duniaku. Terimakasih telah menjaga ku. Terimakasih telah membuatku bisa merasakan sensasi yang tidak pernah terbayang begitu menyenangkan nya. Terimakasih telah hadir sebagai awan dilangit untukku.
—23 April DY Ljn
–
Tanganku kelu, rasanya aku tidak sanggup untuk menulis. Air mataku tiba-tiba saja keluar begitu saja. Aku menutup wajahku dan mulai menangis. Rasanya aku benar-benar hanyut dengan halusinasiku sendiri. Aku benar-benar pembohong yang sempurna.
•••
"Hari ini Jeno ulang tahun." Nama nya Ellya, dia menyikutku yang memandang hujan diluar sana. Ah, Ellya adalah temanku dari kecil. Dia juga tahu kalau aku...
"Kamu masih memimpikan nya lagi?" Katanya, ntah mengapa itu membuatku merasa tidak nyaman. Rasanya sakit sekali untuk membahas hal ini.
"Aku tidak akan melakukan nya lagi." Ujarku, Ellya tersenyum kecil lalu mengusap kepalaku seperti aku adalah anak kecil yang senang di acak rambutnya. Tck.
"Yah, kamu benar-benar nekat sih." Katanya setelah puas mengacak rambutku. "Kamu jadi terlihat gila, aku takut kamu tidak bisa membedakan aku disini dan disana."
"Kamu tidak ada disana." Aku mendongak enggan menatapnya. Memang benar dia tidak ada disana. Ellya ada disini, aku tidak ingin membawa nya kesana. Jika itu terjadi mungkin aku akan memilih untuk tidur selamanya.
"Aku ingin juga melakukan itu... Tapi aku tidak mau." Kata Ellya sambil mengusap tubuhnya sendiri. Aku enggan menanggapi penyataan itu. Ellya tiba-tiba mendapat telephone.
"Aku tinggal sebenar ya--"
"gausah balik gak papa."Jawab ku lempeng. Itu karena dia sangat berisik. Aku jadi tidak bisa berkonsentrasi untuk melihat awan yang luruh ini. Iya, hujan. Setelah dia pergi aku kembali menatap keluar Jendela. Ah hujan ini... Benar-benar luruh tidak menyisakan apapun lagi.
Aku menulis nama Jeno di jendela yang berembun. Aku fanatik sekali. Hanya karena dia seorang yang aku suka, tidk seharus nya ku melakukan hal konyol mencoba untuk membuat dunia lain. Jeno sekarang mungkin ada ditempat dimana orang seperti ku tidak akan bisa menggapainya.
Dunia kita terlalu berbeda. Aku hanya seorang yang memperhatikan nya melalui layar dan dia adalah seseorang yang amat bersinar. Dia sangat menyilaukan.
Ini kenyataan nya.
Aku disini dengan keadaan yang benar-benar menyedihkan. Aku memang gila karena seorang idol bernama lengkap Lee Jeno itu. 3 tahun lalu... Aku mencoba hal yang gila untuk mewujudkan apa yang aku inginkan melalui mimpi.
Aku benar-benar bisa melakukan nya. Aku menggerakkan mimpiku sesuka hati ku. Aku membuat dunia dimana aku dikelilingi orang-orang yang ingin berada diposisi itu. Aku membangun dunia yang bahkan orang lain akan mengatakan aku gila. Tapi ini kenyataan nya.
Pada awalnya aku sangat senang, aku enggan untuk bangun. Dimanapun aku selalu tidur untuk membut dunia itu. Disanalah aku bertemu dengan Jeno. Jeno yang aku atur untuk mencintaiku. Jeno yang ku atur hanya untukku seorang. Tentu saja semua member group itu aku atur memiliki pasangan masing-masing dan orang itu adalah... Aku.
Aku selalu berbohong disana. Setelah 3 tahun aku melewati itu semua, aku merasa gila. Aku merasa tidak tahu dimana duniaku berada. Aku sulit membedakan nyata dan maya.
Aku merasa sakit.
Dengan segera aku mengambil buku dengan sampul awan dan langit biru itu di dalam tasku. Dengan ini aku akan menyelesaikan ceritaku.
Ceritaku tentang nya.
—
Kaki ku melangkah jauh kedepan. Menggenggam angan yang tidak pasti bisa ku capai.
Seperti halnya kapas yang menghiasi langit,
kamu hanya sekadar ada untuk memperindah dan akhirnya pergi menyisakan kenyataan.
Kamu adalah mimpiku yang dihapus hujan.—23 April Dear You, Lee Jeno.
[...]
Note Author :
Iyapsss... Jadi selama... Uh... 22 Hari kalian dimanis-manis in sama Jenoy itu adalah kepalsuannn. Itu semua dunia yang diciptakan oleh gadis itu atau kamu sendiri untuk menemui Jeno.
Yaps... Dunia mimpi. Dia membuat dunia dalam mimpinya. Dia mengaturnya bak tuhan didunia mimpinya. Maknya dia bilang semuanya adalah kebohongan.
Ah klo gak salah ada nama yang bisa logikakan untuk kasus dia ini.
Lucid dream.
Yah jelasnya, mbah gugel bisa jelasin.
Dannnn... Finally aku nulis full 23 hari nonstop 😂 kaya yang gak nyangka aku bisa. Rasanya puas banget bisa nyelesain ini.
Walau beberapa chapter telat update. Tapi yaudhlah gapapa.
Terimakasih untuk kalian yang membaca ceritaku, terimakasih banget buat yang vote.
Sampai jumpa dicerita lain.
Ah ngomong2 aku buat cerita fantasy periksa aja work ku 😂 Aku agak lama nulis itu karena fantasy mayan berat untuk otak.
Ok salam Lillyaaane penuh laff 💞
Bye everyone and...
Happy bday to uri prince eyesmileee 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You [You × Jeno] ✔
FanficKaki ku melangkah jauh kedepan. Menggenggam angan yang tidak pasti bisa ku capai. Seperti halnya kapas yang menghiasi langit, kamu hanya sekadar ada untuk memperindah dan akhirnya pergi menyisakan kenyataan. Kamu adalah mimpiku yang dihapus hujan.