Hari ini matahari bersinar terang. Tapi kalah terang dengan senyuman Cerri. Bahkan dia tak sungkan membalas sapaan dari beberapa siswa. Entahlah, hatinya mengatakan sedang bahagia
"Wah wah wah, kayaknya matahari kalah Cerah sama senyuman lo" ejek Ria
"Gue tau, pasti lo habis ketiban rejeki kan?"
"Ngga. Dia pasti abis menang undian"
Cerri hanya tersenyum kecil menanggapi ocehan teman sekelasnya.
Ria dan Farah mendekati Cerri. Matanya memicing curiga "Ngga. Gue sekarang lebih yakin kalo nih anak kesurupan" Dia mengecek suhu badan Cerri. Normal
Ria berdecak melihat kelakuan Farah "Lo baik-baik aja kan?" tanya ria lagi
Cerri kembali tersenyum "Emangnya gue kenapa? Gue bahkan lebih baik dari kemarin" Ria dan farah saling pandang. Benar-benar ada yang tidak beres
"Ehh Lil!" panggil Ria melihat Lila yang baru datang
Lila meletakkan tasnya di bangku miliknya "Kenapa?"
"Lo tau curut ini kenapa?" tunjuknya pada Cerri. Lila ikut menatap Cerri ngeri. Kenapa dia tersenyum tidak jelas begitu?
"Nah merinding juga kan lo liatnya" sahut Farah. Lila mengangguk menyetujui
"Kalian kenapa sih. Gue baik-baik aja kok. Emangnya ada yang salah kalo gue senyum?" tanyanya heran
Ria kembali menatap Cerri "Ngga salah sih. Cuma senyum lo itu bikin kita parno. Ngapain lo sepanjang jalan kenangan senyum-senyum ngga jelas?"
"Gue cuma lagi bahagia. Emangnya salah?!" jawabnya sinis. Ck, kan dia jadi kesal sekarang. Dasar para penghancur mood
"Nah kalo muka lo gitu kan lebih baik" ucap Farah
"Lebih manusiawi" celetuk Ria
Mereka terkikik geli melihat Cerri yang sudah memasang muka kesal. Dasar laknat
"Gimana kemarin?" tanya Lila setelah Ria dan Farah pergi
Pertanyaan itu membuat pipi Cerri memanas. Dia kenapa sih?
Lila memicing curiga "Lo ngga ada fair sama ka Angka kan?" tanyanya memicing curiga
Cerri terdiam mendengar pertanyaan Lila. Lila menghela napas pelan "Lo tau kan, kalo Anggun lagi berusaha deketin ka Angka?" tambahnya lagi
Cerri seolah tertampar oleh keadaan. Bagaimana mungkin dia bisa lupa? Bukankah dia sudah berjanji tidak akan menghianati Anggun?
"Cer?"
Cerri menatap Lila, dia tersenyum kecil "Lo tenang aja. Gue ngga mungkin suka sama dia" Cerri memelankan kalimatnya
Lila menatap Cerri dalam "Gue cuma ngga mau persahabatan kita rusak gara-gara cowok" jelas Lila
Cerri membalas tatapan Lila "Gue ngerti" jawabnya paham
💥💥💥
Cerri membalikkan badannya setelah melihat Angka. Angka yang melihat itu, mengejar Cerri. Dia menghadang langkah gadis itu. Kenapa gadis ini seolah menghindar? Bukankah kemarin baik-baik saja?
"Kenapa pergi?"
Cerri menatap Angka yang juga sedang menatapnya. Untung saja koridor ini sepi, karena memang letaknya jauh dari jangkauan murid
"Siapa? Gue?" tunjuknya pada dirinya sendiri
Angka hanya diam. Matanya mencoba menyelami mata Cerri. Dia menghela napas pelan "Bukannya kemarin kita baik-baik aja?" tanyanya heran
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility (On Going)
Teen Fiction"Orang se-sempurna dirimu, tidak mungkin menyukai orang se-biasa diriku" -Cerri Almadyara- "Aku bukan orang sempurna. Kamu hanya melihat sebagian dari diriku, belum sepenuhnya" -Angka Gamalika- Jika kesempurnaan menjadi tolak ukur sebuah perasaan, l...