Capter 46: Don't leave me pliss

3.5K 137 236
                                    

Comeback to my story guys, hehe

Gimana masih semangat buat baca nggak?

Udah siapin mental, hati, emosi sama air mata nggak?

Kuy kita lihat seberapa kuat bawang merah yang Author kasih ke kalian.

Author minta comment yang semangat dong, ini udah mau akhir looo guys.

Selamat membaca!

****

"Waktu lo habis, sekarang ucapkan selamat tinggal pada dunia, Rina Danuarta," pelatuk ditarik dan tepat diarahkan pada kepala Rina, Ray mencoba mencegah nya namun.

Dor

Langkah nya terlambat mencegah lesatan timah panas tersebut, Rina terjatuh dilantai dengan cukup keras, pandangan nya mengabur, namun ia sempat melihat laki-laki yang dicintainya.

"I Love You," setidaknya kalimat itu yang dapat ia ucapkan walau dengan sangat lirih, sebelum Tuhan menyuruhnya pulang kepadanya.

"RINA!"

Tubuh Rina jatuh ke lantai bersama darah yang mengalir keluar membasahi lantai. Melihat itu Ray berlari mendekati Rina mendekap erat tubuh gadis milik nya tersebut.

Sedangkan Sisi sudah terlebih dahulu ditangkap dan diamankan oleh Jackson dan Jonathan.

"Ku mohon jangan tinggalkan aku sayang, jangan tinggalkan aku dan kenangan kita, ku mohon," dekapan erat dan kecupan di kepala gadis miliknya tak henti dia berikan.

"Cepat bawa Rina dibawah sudah ada anak buah Ayahnya," titah Aldo pada Adiknya.

Ray pun membawa Rina keluar dari sana, dan membawa kedalam mobil milih suruhan Ayahnya.

"Kita kerumah sakit cepat" suara Ray meninggi, pikirannya kalut melihat gadisnya kini bersimbah darah.

"Bertahanlah Ririn, kisah kita baru saja akan dimulai, kumohon jangan tinggal kan kisah kita kembali," kecupan dikening gadisnya turun bersama dengan air mata yang menetes.

Flashback on

"Kamu yakin gak mau minum obat kamu lagi Dek?" kekhawatiran sangat kentara diwajah Daniel melihat Rina menahan sakit dikepalanya.

"Rina rasa sekarang waktuny Rina berjuang juga Bang, cukup 4 tahun lamanya Ray berjuang sendiri, sekarang Rina akan ikut berjuang, walau harus nahan sakit," Rina tersenyum lembut, keadaanya cukup memprihatinkan, dia tengah berbaring dikasurnya dengan menahan rasa sakit dikepalanya.

"Ya udah, tapi inget kata Abang, jangan dipaksa ingat, biar memori kamu kembali secara perlahan, Abang gak mau kamu nahan sakit," kecupan hangat diberikan Daniel dikening Adiknya tersebut.

"Rina janji, Rina akan baik-baik saja demi ingat Ray sepenuhnya," Rina dengan semangat mengucapkan hal tersebut.

"Abang percaya sama kamu, sekarang kamu istirahat ya," Daniel membenarkan selimut Rina, lalu pergi keluar dari kamar Adiknya tersebut.

Semua sahabat Rina pun kini tau jika Rina sudah mulai kembali mengingat masa lalunya, bahkan semuanya sangat mendukung Rina.

"Terus sekarang gimana?, lo kapan bakal ngasih tau Ray kalo lo udah ingat dia?" Vita bertanya dengan antusias kepada sahabat nya tersebut.

Little Devil | Complete |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang