Part 7

559 99 22
                                    

Waktu terasa berhenti dan Taehyung bingung tak kepalang menatap Hoseok yang menangis dihadapannya.




"Would you mind if I hug you?" Tanya Taehyung kaku yang tidak yakin. Karena saat ini dia terlihat sangat jahat membuat sosok Hoseok menangis.

Hoseok menatap nyalang
"Tidak! Jawab dulu pertanyaanku! Kenapa kau baik sekali padaku?!"


"Hanya.. aku hanya tidak bisa pura-pura tidak peduli padamu. Saat aku melihatmu, aku merasa perlu melakukan sesuatu. Sesuatu apapun itu, untuk membuat nyaman, dan setidaknya tersenyum" jawab Taehyung

"Aku sudah menjawabnya jadi biarkan aku memelukmu" lanjut Taehyung dan segera memeluk Hoseok dengan erat. Menenggelamkan wajah Hoseok pada dadanya, berharap telah berikan sedikit kehangatan

Tapi dibanding pelukan, Hoseok sibuk memikirkan kalimat yang baru saja mengalir dari mulut Taehyung.

"Tapi dengan caramu terus bertindak baik malah menyakitiku" kata Hoseok terisak.








Hoseok tidak ingat kenapa kini mereka berdua sudah berada dalam mobil Taehyung. Sungguh air mata telah membutakannya.


Taehyung belum menyalakan mobil. Berharap tangis Hoseok berhenti sebelum mereka melanjutkan perjalanan.

"Maaf sudah membuat mu tidak nyaman. Tapi sungguh aku tidak bisa mengontrol diriku setiap melihatmu.. maksudku 8 tahun yang kita lewati bersama dan kau berharap aku menjauhimu.. itu tidak mungkin" kata Taehyung mengelus puncak kepala Hoseok

Hoseok mengernyitkan keningnya
"Taehyung paham konsep move on tidak sih? Kalau kau tidak menjauhiku dan sebaliknya kita tidak akan kemana-kemana! Aku bisa terus jatuh cinta padamu dan kau bisa jatuh cinta pada orang lain! Aku sedang berusaha untuk move on! Tidak sepertimu yang sudah berhasil!"

"Berhasil? Apa yang kau bicarakan" Taehyung mengangkat dagu Hoseok untuk mempertemukan tatapan mereka.


"Ah aku menolak bicara" kata Hoseok dengan menantang tatapan Taehyung

"Kau akan menganggapku iri atau cemburu jika aku buka mulut" lanjut Hoseok






"Irene yah?"





Duh Hoseok yang memulai tapi dia juga yang benci dengan topik yang diangkatnya.

"Kau ingin penjelasan tentang aku dan Irene?"

Hoseok tidak menjawab. Tatapannya masih terpaku pada Taehyung.

Dia sesungguhnya ingin langsung keluar dari mobil itu dan menyangkal semua kalimat Taehyung, tapi dia akan terlihat lemah. Jadi dia tetap ditempatnya dan siap berargumen.





"Aku tidak berkencan dengannya saat aku mengencanimu. Aku tidak berkhianat darimu. Dan soal move on yang ingin kau lakukan.. sungguh aku tidak bisa membantu dirimu atau diriku sendiri.. karena Seok, 8 tahun bersama, there something about you that I always want to take care of you.. I'm sorry kalau itu malah membebanimu.."

"Kalau memang ada sesuatu yang membuatmu tidak bisa berhenti peduli padaku kenapa kita harus putus?" Kata Hoseok pelan. Karena sesungguhnya untuk meluncurkan kalimat itu mungkin Hoseok perlu menelan harga dirinya.




Taehyung diam.













"Aku bukan bayi Tae.." kata Hoseok

"But you looks like a baby" lanjut Taehyung yang langsung dapat pukulan dari Hoseok.


"Aku belum selesai, jadi dengar dulu. Aku bukan bayi yang harus kau urusi 24/7. Aku pasti akan kuat untuk menjaga diriku sendiri, aku juga nanti pasti bisa melangkah sendiri.. berat memang.. tapi kita sudah sepakat putus.. entah apa alasanmu.. tapi aku pasti bisa berdiri sendiri dan kau bisa mempunyai kisah yang baru"

Kini Hoseok yang mengelus puncak kepala  Taehyung.

"Kamu pasti sangat khawatir yah? Apakah aku makan dengan baik? Apakah aku menangis sebelum tidur? Apakah aku sehat?"

Dan ya tentu. Taehyung khawatir setengah mati. Untuk meninggalkan Hoseok. Dan untuk bertemu kembali dengannya, tidak bisa ia tahan dirinya untuk tidak peduli pada kondisi Hoseok.

Taehyung mengangguk pelan.

Lalu Hoseok menangis, namun senyum terukir pada wajahnya.

"Aku tidak makan dengan baik, tidak juga dapat tidur dengan nyenyak.. dan yah.. aku menangis sebelum tidur.. tapi tidak apa-apa. Aku akan baik-baik saja. Sungguh. Aku akan baik-baik saja" kata Hoseok dengan air mata yang masih bercucuran.

Taehyung hanya bisa memeluk Hoseok,

"It must be hard for you"

Dan kalau Taehyung bisa bilang, perasaan berat itu tidak hanya dirasakan Hoseok.

"Jadi kita baikan?" Tanya Taehyung

"I guess no.. hehe. I just want to be alright again dan mungkin dengan melihatmu aku malah membenci diriku sendiri" kata Hoseok

Dan Taehyung tidak bisa salahkan Hoseok

"Aku akan mengantarmu pulang yah?" Tanya Taehyung kaku

Hoseok mengangguk dan terkekeh

"Aku sudah di dalam mobilmu dan kau bertanya seperti itu"

Mereka tertawa bersama



Yah mungkin sudah agak lama mereka tidak tertawa bersama.

Namun kali ini, tawa bersama ini terasa tidak nyaman

Karena mungkin ini terakhir kalinya mereka saling berucap seakan saling kenal.



Karena besok sudah lain lagi



Asing mungkin jadi kata paling  tepat.





Mereka tiba didepan apartemen Hoseok dan Taehyung tidak bisa mencegah dirinya sendiri untuk tidak memeluk Hoseok dengan erat.


"I miss you is all i want to say" kata Taehyung


Tentu Hoseok akan rindukan pelukan hangat ini.

Tapi Hoseok harus move on. Harus berpindah hati dan lebih tegar




Ini sulit  untuk tidak menangis.

Karena hal tersulit didunia ini adalah berduka karena kehilangan seseorang yang masih hidup dan bernapas.


We started with a simple hello but ended with a complicated goodbye








Next Chapter 🔜

무너진 - FallenWhere stories live. Discover now