Part 15

490 96 8
                                    

"Bagaimana menurutmu oppa?"



Hoseok menyipitkan matanya, memfokuskan pandangannya pada setiap baris kalimat dari script di tangannya.

"Uhm, aku rasa, sepertinya scene yang diminta tidak terlalu penting.." jawab Hoseok pelan,
"Tapi kalau memang itu keinginan director Jay, mungkin kita harus mengembangkan ceritanya jadi sedikit lebih panjang. Tidak masalah kah untukmu?" Tanya Hoseok

Seulgi ikut menyipitkan mata dan fokus membolak-balik halaman script.
"Kalau menurutku, mungkin scene yang diminta ini akan membuat chemistry antar pemain lebih nampak. Yah meskipun, memang benar kita harus mengembangkan sedikit ceritanya.."





Hoseok menghela napas pelan.
Dia tahu betul ini akan jadi pekerjaan melelahkan.

Mengejar deadline itu menyebalkan.
Hoseok dan Seulgi harus menambah scene serta sedikit plot untuk disambungkan dengan cerita yang telah mereka buat.

Agak kesal memang, tapi apa bisa Hoseok katakan jika itu tuntutan sang director.

Meski film 'Count Ten' yang mereka buat ini tidak berfokus pada romansa, mungkin memang benar bumbu cinta akan membuat film action ini lebih mengambil banyak perhatian dari berbagai pihak.












Seulgi memang ahli membuat scene romansa dan Hoseok bersyukur sekali. Kalau itu Hoseok, Hoseok hanya akan tuliskan sang kedua insan berpelukan, sedikit berciuman dan setelah itu mereka hidup bahagia, ya begitu saja.

Hoseok bisa sedikit membantu Seulgi dengan memberikan gambaran abstrak romansa dalam kepalanya.

Tapi kalau untuk menuangkannya dalam kalimat, Hoseok tidak bisa lakukan itu.











Tak berapa lama, setelah Seulgi dan Hoseok terbakar dengan imajinasi liar mereka, akhirnya selesai sudah 3 scene romansa yang dapat ditambahkan ke dalam film.

Target mereka sekitar 20-30 scene tambahan.

Mungkin memang akan berdurasi pendek setiap scenenya, tapi sungguh itu akan sangat menguras otak. Karena dengan durasi sedikit dan terpotong menjadi beberapa scene, Hoseok dan Seulgi harus mampu menjelaskan keromantisan, cinta, kasih sayang dan chemistry di dalamnya.

Hoseok yang buruk pada kalimat cinta sungguh sangat dibuat pusing.

Hoseok sangat menghormati Seulgi dan rekan sejawatnya yang bisa menuliskan cerita romansa dengan sangat baik.


Bagaimana mereka bisa menjelaskan peluk hangat si terkasih, menjelaskan puisi cinta yang hangat menyejukkan jiwa atau bagaimana mereka bisa menjelaskan hancurnya hati seseorang ditinggal sang terkasih,hingga ketika kita menikmati cerita mereka rasanya seperti kitalah yang tersakiti atau kitalah yang dicintai bukan main.

Hoseok sangat terpukau dengan kemampuan mereka.

















Script matang dari 3 scene itu sudah ditangan semua orang.

Hoseok sungguh berekspektasi tinggi untuk scene ini, bagaimana tidak? Kalimat yang digunakan Seulgi sangat indah dan menyentuh, Hoseok ingin sekali penonton akan dapat tenggelam didalamnya. Hoseok harap sang pemain dapat lakukan yang terbaik.

Tapi yah mungkin memang pemainnya adalah yang terbaik, Hoseok tidak perlu khawatir tentang eksekusi ceritanya.

Sungguh. Memang bagus sekali.

Seperti perkiraan Hoseok.

Agak sedikit aneh ketika melihat Taehyung mencium Irene. Yah, Hoseok akui itu. Hoseok tidak bisa jelaskan, tentu acting mereka luar biasa. Namun ketika bibir Taehyung menyatu dengan bibir Irene dan tangan Taehyung dengan posesifnya melingkar pada pinggang Irene, rasanya tidak nyaman. Tidak bisa Hoseok jelaskan, tapi hatinya merasa tidak nyaman.

Tapi sungguh acting mereka luar biasa.
















Setelah itu Hoseok dan Seulgi masih bergelut dengan tambahan scene romansa lainnya.







Panggilan dan pesan pendek Namjoon muncul di handphone Hoseok berulang kali, tapi Hoseok sedang tidak bisa fokus pada hal itu sekarang. Dia harus menyelesaikan scene tambahan ini.



Hoseok dan Seulgi masih terjaga, mereka sedang rehat sekarang. Menyesap segelas kopi, meregangkan seluruh badan, dengan layar komputer yang masih menyala dan ratusan lembar tulisan abstrak berisi plot yang tidak jadi dipakai.








"Aku harap aku lahir sebagai seorang pria" kata Seulgi

Hoseok mengernyit dan terkekeh
"Kenapa?"

"So you can falling in love with me" kata Seulgi malu

Hoseok menepuk puncak kepala Seulgi
"Ada apa sih denganmu? Tidak ada angin tidak ada hujan. Apakah otak mu teracuni bergelas-gelas kopi yang telah kau minum?" Hoseok masih tertawa




Seulgi mengangkat bahunya dan ikut tertawa
"Maksudku, kau terlalu manis dan baik dan sempurna. Manis sekali sampai aku harap aku bisa menjagamu. Tapi kalaupun aku pria, aku tidak bisa menyaingi kekasihmu" kekeh Seulgi



"Aku tidak punya kekasih dan kalaupun kau pria, kau bukanlah tipeku" kata Hoseok mantap

Namun kini keduanya tertawa terbahak-bahak.

"Aku tahu kau berhak mendapatkan yang terbaik Seok oppa.. aku tidak tahu siapa mantanmu.. tapi kalau kau bahagia dengan pria yang baru itu, aku akan mendukungmu" kata Seulgi

Hoseok buru-buru menggeleng





"Pria itu namanya Namjoon.. dan tidak terlintas dikepalaku jadikan dia sosok yang lebih dari teman" jawab Hoseok

"But why?, Dia sempurna dan tampan.. apakah kau lebih menyukai bad boy yang suka menyakiti hati orang?" Tanya Seulgi

Dan entah Seulgi sengaja, Hoseok merasa Seulgi benar sekali. Dan maka dari itu Hoseok kembali tertawa.

Bodoh yah? Ada yang sempurna didepan mata, tapi yang busuk yang dicinta.












"Aku kira aku sudah move on, tapi ternyata belum" kata Hoseok yang masih diikuti tawa






Seulgi yang canggung juga ikut tertawa

"Tapi oppa tidak bisa bilang belum move on kalau tidak mencoba" kata Seulgi

Hoseok masih tertawa dan menggeleng

"Aku sudah mencoba tapi tidak berhasil"

"Aku hanya tidak cerita saja. Tentang Hyo Seop yang sudah ku anggap serius dan kuberikan kesempatan kedua, aku juga sudah memberanikan diri untuk mengajaknya doing pervert things, tapi baru dicium saja Hyo Seop mundur 10 langkah. Katanya takut berurusan dengan Taehyung. Lucu kan?" Hoseok masih tertawa

"What?! Kau baru ceritakan ini!" Kata Seulgi tidak terima

"Oh ayolah, ini adalah suatu ketidakberhasilan, untuk apa aku cerita?" Kata Hoseok

"Dan tentang Namjoon.. bagaimana yah, aku jelaskan dia.. I like him..dia keren sekali.. tapi aku tidak bisa.. aku bahkan memarahi hatiku yang tidak berdegup kencang saat dipuja dan diciumnya!" Hoseok masih tertawa

"Oh iya, kau tahu scene-scene yang aku sarankan untuk kita tuliskan? Sebenarnya adalah sekelebat ingatan manis ku bersama sosok yang tak bisa ku lupakan itu. Terlebih Taehyung yang bisa mengeksekusi scenenya dengan sangat baik bersama Irene. Makanya, saat kemarin shooting scene, aku malah terbawa suasana dan menangis sendiri"
























"Kau pikir dirimu yang tidak move on ini lucu sekali yah?" Kata Seulgi serius







"Iya, aku rasa ini lucu. Aku rasa keputusasaanku ini lucu sekali" kata Hoseok














Lalu hening menyelimuti keduanya.
Bahkan mereka tidak lagi fokus menyesap kopi ditangan mereka.








Next Chapter 🔜

무너진 - FallenWhere stories live. Discover now