Part 25

394 88 26
                                    

"I'm free, I'm free like a bird!"





Seokjin masih tertawa tak percaya dengan ucapan Hoseok.
"Aku sangat merindukanmu disini dan kau disana menikmati waktu terbaikmu. Kau bahkan tidak mengabariku sama sekali dan tiba-tiba datang membawa kabar bahwa kau sudah bebas" kata Jin




Hoseok masih tertawa
"Menyenangkan menjauh dari berbagai hal disana Hyung, terlebih dirimu" goda Hoseok, tentu Seokjin tahu bukan Seokjin yang buat Hoseok muak tentang segala hal di dunia entertainment ini.




"Jadi kau sungguh bebas? Bebas seperti benar-benar move on? Karena jujur aku lelah melihatmu dan Taehyung tarik ulur tanpa kejelasan" kata Seokjin




"Hyung! Aku tak pernah tarik ulur.."

Hoseok mau salahkan Taehyung, karena selama ini Taehyunglah yang kehilangan pijakan, hati tak pasti memilih yang mana. Tak jelas ingin bertahan atau melepaskan.

"Aku takkan bilang bahwa aku sudah move on, karena itu adalah sebuah kebohongan. Tapi setidaknya aku sudah merapihkan perasaanku, sekarang aku tahu yang mana yang harus ditunjukkan, yang mana yang harus dipendam saja heheh"

"Aku juga baru sadar, dengan menuangkan sepenggal kisah ku dan menjabarkan perasaanku dalam tulisan membuatku merasa lebih baik" kata Hoseok







"Oh? Berarti kau sedang menulis sebuah cerita! Kini kau membuatku tidak sabar kembali bekerja!" Riang Seokjin


Hoseok tertawa
"Oh Hyung, kisah yang satu ini hanya akan kusimpan sendiri, untuk kenang-kenangan perasaan ku hahah, dan percayalah padaku, tidak ada pembaca yang ingin membaca sebuah cerita yang berisikan sang antagonis ternyata memiliki kanker lalu berlari kehutan dan dimakan seekor serigala disana" kekeh Hoseok





"Hm, aku mencium aroma bahwa tokohnya adalah kau dan Taehyung. Kau buat sosok Taehyung dimakan serigala dan terlebih memiliki kanker?" Seokjin tertawa saat itu juga,






"Sulit untukku mendoakan yang terburuk untuknya. Toh antagonis di cerita bodoh ini bukan Taehyung - aku memang membayangkan dia, tapi yah hanya sebuah cerita, aku tidak ingin bayangkan dia terkena kanker terlebih bertemu serigala di dunia nyata! Itu akan sangat buruk sekali!" Kekeh Hoseok

"Ya, ya, terserah padamu. Setidaknya kembalilah nanti dengan perasaan yang sudah pasti. Aku akan menunggumu dengan senang hati" kata Seokjin




















Hoseok berusaha rapihkan perasaannya.

Dan Taehyung kini malah lebih menberantaki perasaanya.

Waktu kedua insan ini seperti terbagi, waktu Hoseok berjalan dengan cepat sedangkan waktu Taehyung membeku di saat terakhir ia dengar suara Hoseok menangis.













"Ini bukanlah sesuatu yang harusnya terjadi Hyung"


Entah telah tenggelam kemana semua air mata Taehyung. Tapi ada saja sakit yang bertahan dalam hatinya.


"Memangnya apa yang seharusnya terjadi Tae" kata Namjoon pelan, tentu itu bukanlah pertanyaan, itu adalah sebuah pernyataan, pernyataan tentang Taehyung bukan peramal yang tahu bagaimana masa depan nanti.











"I let him go! Dan seharusnya dia bersyukur atas itu! Seharusnya dia bergerak maju! Menulis sebanyak script dalam kepalanya kedalam sebuah tulisan! Harusnya seperti itu! Harusnya dia dapatkan penghargaan! Lalu kami bertemu di ajang itu, sambil tersenyum, menyemangati satu sama lain, memuji satu sama lain! Harusnya itu yang kami lakukan! Bukan seperti ini. Bukan dia rehat dari menulis tanpa tahu kapan kembali, Bukan.." suara Taehyung serak sekali, mungkin dia menangis tapi Namjoon tak tega menatap mata Taehyung yang menyiratkan begitu banyak hal membingungkan.

"Aku ingin dia bahagia! Aku tidak menyesal memutuskannya jika itu adalah jalan untuk membuatnya bahagia" lanjut Taehyung pelan sekali











"Bagaimana caranya kau simpulkan, memisahkan diri membuatnya bahagia?" Tanya Namjoon bingung, sungguh demi apapun, Taehyung tak berhak tentukan apa yang dapat membuat Hoseok bahagia atau tidak












"Hyung tidak tahu, Hyung hanya tidak tahu. Aku melakukan ini untuk kami. Hoseok bilang mimpinya adalah membangun sebuah keluarga kecil dengan aku didalamnya, saat kudengar hal itu yang bisa kulakukan hanya menangis"
"Hyung, aku membantunya memfokuskan mimpinya, aku bantu dia melakukan hal yang dia sukai selama sisa hidupnya, aku mendukung dia sepenuhnya, karena keluarga kecil yang dia impikan hanya sebuah omong kosong, Mimpi jenjang karir adalah sesuatu yang dapat kita pegang erat, sedangkan mimpi tentang hubungan romantis yang penuh kebahagiaan hanya kebohongan belaka. Dan aku membiarkan Hoseok menjadi penulis seperti yang diinginkannya"

"Karena percayalah padaku Hyung, bahagia yang sejati adalah kau punya pencapaian atas namamu. Aku ingin kami bertemu diajang penghargaan, membanggakan diri kami sendiri, menunjukkan bahwa kami mampu" kata Taehyung













Namjoon kini paham sekali, sorot mata Taehyung penuh dengan kesamaran. Kesamaran yang tidak bisa dijelaskan.

Entah ini untuk Hoseok atau diri Taehyung, Namjoon tidak yakin perpisahan ini menguntungkan siapa.
Ingin Namjoon teriakkan di telinga Taehyung betapa egoisnya dia menganggap bahwa bahagia Hoseok adalah sebuah penghargaan, padahal jelas-jelas bahagia Hoseok adalah diri Taehyung.



Tapi Namjoon juga ingin teriak di telinga Hoseok, jangan terlalu naif! Tidak ada yang bisa dipertahankan di dunia ini, tentang bahagia Hoseok biar jadi rahasianya sendiri, tidak perlu umbar pada Taehyung yang dalam otaknya menumpuk hal samar yang tidak bisa dijelaskan.











Hal samar yang membuat Taehyung tarik ulur. Membuat Taehyung memanggil cinta Hoseok di malam hari dengan penuh kerinduan, namun juga membuat Taehyung mendorong Hoseok menjauh dengan kasar demi 'mimpi Hoseok'.







Bimbangnya Taehyung
Naifnya Hoseok














"Hyung, ketika kukatakan aku benar-benar memohon padamu jangan jatuh cinta pada Hoseok, aku sungguh serius" kata Taehyung

"Melihatnya tersenyum dan mengetahui bukan aku penyebab senyuman itu, membuatku ingin membunuh diriku" lanjut Taehyung pelan











Namjoon menghela napas
"Ini salah Tae.. jika kau terus katakan perpisahan ini untuk 'mimpi Hoseok dan dirimu" seharusnya kau sudah siap dengan fakta kalian akan bahagia dengan jalan kalian masing-masing. Jika dengan melarangku jatuh cinta pada Hoseok dapat membuatmu tenang dan kembali ke kewarasanmu, aku akan melakukannya" kata Namjoon



"Tapi permohonan mu ini tidak berlaku untuk orang lain, orang lain tetap akan jatuh cinta padanya, mungkin membuatnya tersenyum sekarang, menggenggam tangannya, atau mungkin mengimingi kehidupan sempurna Dimata Hoseok.." kata Namjoon













Entah apa maksud kalimat Namjoon.

Yang Namjoon ingin katakan hanya satu.


Jangan egois.





Next Chapter 🔜

무너진 - FallenWhere stories live. Discover now