Kala itu, aku termengu sendiri
Sembari berjalan dengan sepi
Karenamu, pikiranku seakan mati
Bayangmu selalu menghampiriDikala sunyi, aku menangis
Dikala ramai, aku meringis
Dikala gelap, aku matiAku sangat membutuhkanmu
Sekarang,disini, disampingku
Selamanya.Pintaku hanya satu
Inginku hanya satu
Harapanku hanya satu
Hanya kamu, dan kamu
Selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Poetrytentang rasaku yang tak pernah terbalaskan selalu diabaikan namun aku tetap berjuang. kadang kala aku harus merelakan yang bukan kehendak.