saat memejamkan mata
kata demi kata terlintas
bait-bait puisi tercipta
alunan musik mengiringi
sebuah kicauan merusak acara lamunan ku
kicauan yang tidak-tidak
seperti burung beo berbicara saja
lamunan ku tertunda
kacau.
Kata kata yang terlintas
hilang begitu saja.
Lalu dengan bisingnya jalanan
Dengan keramaian
Suara derum mesin kendaraan
Terdengar begitu sengit, ngilu.Tiba di stasiun kota
Terdengar suara lebih ngilu
Suara spatula yang berlari-larian
Astaga ada-ada saja pagi ini
Aku mendengus kesal
Jika begini bait-bait puisi yang tercipta
Bisa hilang semua.Kereta pun tiba
Semua orang berbondong-bondong
Seperti semut Mencari makan.
Aku tersungkur
Tertabrak seorang laki-laki
bisa-bisanya dia pergi begitu saja
tanpa meminta maafElly syafitri
jakarta, 31 januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Poetrytentang rasaku yang tak pernah terbalaskan selalu diabaikan namun aku tetap berjuang. kadang kala aku harus merelakan yang bukan kehendak.