18🍁

352 49 3
                                    

Seperti bintang bintang yang selalu berada
Di tempat yang sama.
Aku akan terus bersinar terang,
Dengan cahaya ku sendiri

That's okay-D.O Exo

Seteleh memastikan Irene benar benar sampai di kamarnya,Suho berjalan menuju atap hotel.Berusaha mencari ketenangan dari segala keresahan dan kegelisahan yang ada di dalam dirinya.Angin malam berhembus kencang,menyapa kulit hingga ke tulang tulangnya.

Suho mendudukkan dirinya,menatap langit yang sudah tidak lagi berbintang karena tertutup mendung. dengan pandangan menerawang Ia menghela nafas kecil,teringat kejadian beberapa jam lalu.

Disaat Suho ingin mendengarkan kalimat bahwa Irene mencintainya dari mulut perempuan itu sendiri,Ternyata Irene malah mengucapkan kalimat permaafan.Apakah selama ini perhatian perhatian kecilnya yang selalu ia berikan kepada perempuan itu masih kurang?Kenapa sesulit itu membuat Irene jatuh cinta.

Bohong jika Suho mengatakan 'Yang penting Irene bersamaku,Walaupun hatinya jatuh pada orang lain.' Suho sangat menginginkan Irene agar benar benar bersamanya karena mencintainya,Bukan karena kasihan.Ia juga ingin Irene bahagia dengan laki laki yang di cintainya.Tapi,membayangkan Irene pergi dari hidupnya saja Suho benar benar tidak bisa,lalu bagaimana mau melepaskannya?

Ia selalu merekam dimana mereka selalu menghabiskan waktu bersama,bersenang senang bersama,dan disaat Irene mengatakan bahwa ia selalu bahagia jika bersamanya.Suho tersenyum tipis,Bukankah yang dikatakan Irene adalah kebohongan?Suho tahu bahwa perempuan itu hanya terpaksa mengatakan itu,semata mata hanya untuk menghiburnya.Karena yang sebenarnya terjadi adalah,Irene tersiksa,Karena ia terus saja berpura pura bahagia saat bersamanya.

Suho akui,Dirinya memang jahat.Ya,Benar benar jahat karena telah memisahkan dua orang yang saling mencintai.Tapi bukankah cinta itu egois?Suho hanya ingin Irene terus di sampingnya,bahkan sampai saat ini Ia masih berjuang untuk meluluhkan hati Irene.Ia tidak akan berhenti sebelum hatinya benar benar sudah lelah.

"Apa yang harus ku lakukan lagi untuk mendapatkan hatimu?" Ucapnya bermonolog sendiri."Atau memang kau tidak berniat membalas perasaanku?"Suho tersenyum samar,Berharap Irene mendengar segala keluh kesahnya dari kejauhan.

"Aku sudah berjuang sejauh ini,Apa kau sama sekali tidak mempunyai perasaan padaku?Sulit di percaya,Aku kira mendapatkan hatimu tidak akan sesulit ini." Laki laki itu menerawang jauh ke langit langit,menikmati setiap hembusan angin malam yang membelai wajahnya."Jika saja aku bisa mengatur hatiku untuk jatuh kepada siapa,Tentu aku tidak akan memilihmu,Mencintaimu sangat sakit kau tahu?"

Srekk!!!

Suho menghentikan kalimat kalimat yang ingin keluar dari mulutnya,Kepalanya menoleh mencari sumber suara itu.Begitu menemukan apa yang ia cari,maniknya sontak melotot mendapati Wendy yang sudah memamerkan deretan gigi giginya yang rapi.

Perempuan itu berjalan mendekat ke arahnya,mendudukkan tubuhnya pada kursi panjang yang sama dengan Suho.Lelaki itu mengerutkan keningnya bingung,Apa yang di lakukan perempuan itu malam malam bukannya tidur seperti teman temannya malah keluyuran seperti ini?

"Apa yang kau lakukan di sini?Ini sudah malam,tidak baik perempuan keluyuran diluar seperti ini,Anginnya kencang,Kau bisa masuk angin." Ucap Suho menatap Wendy yang sedang menyelonjorkan kakinya mencari posisi yang nyaman.

"Kau sendiri Sedang apa di sini?Melamunkan Irene kan?" Tanyanya terkekeh.

Suho membuang pandangannya,Menghela nafas pelan,Wendy selalu saja bisa membaca pikirannya.Bahkan saat pertama kali mereka bertemu,Wendy langsung tahu kalau dirinya menyukai Irene.Dan ya,Perempuan itu yang dulu sering membantunya.Memberi tahunya tentang segala sesuatu yang di sukai Irene. Termasuk Makanan favorit,Warna kesukaan,Dan masih banyak lagi.

Dream and Real lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang