Selamat tinggal,mari kita bertemu lagi.
Kau berkata dengan hati hati sambil
Melambai padaku dengan suara terceriamu
Bahkan saat kau tau kita tidak akan bertemu lagiAku tidak bisa menggambarkan perasaanku
Dengan kata kata,
Aku mengerti dari melihat matamu saat kau
Berpura pura tegar melalui kebohongan lembutmuCry - EXO CBX
Hujan turun lagi malam ini,bersama langit menjulang yang semakin menggelap tanpa bulan dan bintang,juga menggelap karena awan mendung,dan suara air riuh hujan yang berjatuhan ke tanah bunyinya sangat menenangkan sekali.Ramai,suasana di Cafe saat itu sangat ramai,Namun Kenapa hatinya merasa kesepian?seperti ada yang hilang.
Air matanya jatuh untuk kesekian kali.Dan sungguh seumur hidupya Irene tidak pernah menyangka bisa menjadi perempuan yang cengeng dan mudah menangis seperti ini.Dulu ia selalu kuat,selalu dominan,dan mempunyai ketegaran yang lebih dari rata rata perempuan biasa.
Apa Irene terlalu kasar kepadanya?
Kalimat itu kembali terbesit di Pikirannya,berulang kali,lagi dan lagi.Tiba tiba benaknya terbayang bagaimana raut wajah lelaki itu ketika menatapnya dengan gelisah,dengan cemas dan resah.Bagaimana kedua mata bulat itu menatapnya panik dan waspada,seperti takut jika dirinya akan pergi jauh.
Tangannya kembali memainkan kalung yang berada di lehernya,yang masih melingkar indah disana.Tiba tiba juga terbayang bagaimana lelaki itu memasangkan kalung itu di lehernya,lalu memeluknya dengan segenap ketulusan.
Lalu tiba tiba air matanya jatuh semakin banyak.Irene tak mengerti perasaan apa yang tengah melanda dirinya saat ini.
Irene menengadahkan kepalanya ke atas langit langit,dan itu mengirimkan kembali kenangan akan dirinya yang dulu masih menjadi seorang trainee,dimana ia dapat melepaskan penatnya hanya dengan Melihat langit.Sesederhana itu caranya melepaskan penat dulu.
Andai saja saat ini ia bisa melepaskan penatnya dengan hanya melihat langit.Tapi sayangnya tidak bisa lagi.Mungkin karena dirinya yang semakin tumbuh dewasa atau karena masalah yang kini menimpanya tidak hanya melibatkan pikiran saja,tetapi juga hati,dan perasaanya.
"Ini cokelat panas untukmu,Aku tau kau kedinginan." Ucap seorang lelaki membawakan coklat panas dan duduk di seberang kursi milik Irene.
Irene tersenyum getir,bahkan lelaki itu masih peduli padanya disaat dirinya sudah berkata kasar seperti tadi?Irene benar benar tidak tahu lagi, sebenarnya hati Suho itu terbuat dari apa?
Irene menggumamkan terimakasih sebelum kemudian menyeruput cokelat panas itu.Rasanya manis dan membuatnya nyaman."Kau tahu darimana aku berada di sini?"
"Aku selalu tahu tempat tempat yang kau datangi di saat saat seperti ini."Irene hanya mengangguk singkat.
"Maafkan aku.Aku tahu aku salah."Suho menatap Irene penuh harap.Ia benar benar tidak bisa jika harus di acuhkan seperti ini.
Tidak ada jawaban,Irene hanya meminum Coklat panasnya dan sesekali melihat ke arah langit,sepertinya memang sengaja mengabaikannya.Suho tersenyum miris,dan ia berusaha untuk mengontrol dirinya dari denyutan sakit yang tiba tiba menyerangnya,"Apa yang kulakukan seburuk itu di matamu?"
Plak!
Irene menampar Suho,dengan tangannya sendiri,"Salah.Apa kau pikir kau adalah orang yang paling benar?Kau bahkan tidak memikirkan perasaanku saat kau mengambil keputusan ini!"
Dan pernyataan yang Irene katakan seolah bersifat mutlak di telinga Suho.Ia sakit mendengarnya,ia terluka mengetahui bahwa bahkan Irene sudah tak ingin sedikitpun berurusan lagi dengannya.Kenapa mengonfirmasi hubungan terlihat seperti dosa besar di mata Irene.Sebenarnya apa yang sedang Irene pikirkan?Suho sama sekali tidak mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream and Real life
FanfictionIni adalah kisah percintaan Suho dan Irene yang berawal dari kisah pahit keduanya di dunia yang sebenarnya tidak nyata.Rumit,Itulah kata yang cocok untuk mendeskripsikan kisah mereka. Entah termasuk Indah ataupun menyedihkan,Senang ataupun gelisah,D...