11🍁

273 31 0
                                    

Aku tahu saat kita mengalami saat saat bahagia,
Tapi sekarang sudah berakhir.
Lupakan semuanya.
Exo-obsession

"Irene!" Panggil Seulgi kepada Irene yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya tanpa menghiraukannya Yang sedang berceloteh ria.

Irene mendongak,"Kenapa?"

Seulgi hanya mendengus dan menghembuskan nafas sebalnya.Wajanya tampak menekuk kesal.Melihat respon perempuan di sampingnya itu.Irene cepat cepat menurunkan ponselnya kembali dan meletakkannya di atas meja.

Sementara Wendy dan Yeri sedang sibuk melahap potongan Pizza di tangannya karena pengaruh perutnya yang lapar.Sama sekali tidak terusik dengan perbincangan kedua orang tersebut.

"Oke maafkan aku Seulgi." Ucap Irene sambil menampilkan deretan gigi giginya yang rapi,"Jadi, apa yang kau katakan tadi?"

Seulgi memutar bola matanya lelah,"Apa ponselmu lebih menarik daripada pembicaraanku?"Seloroh Seulgi kepada Irene yang ikut memakan Pizza tanpa rasa bersalah.

"Maafkan aku.Tadi aku menerima pesan penting,jadi aku tidak terlalu memperhatikanmu."Ucap Irene seraya mengunyah makanannya.

Seulgi mengangkat sebelah alisnya,"Dari siapa?"

"Hanya teman lama kok." Jawab Irene tersenyum simpul.

"Jadi kau punya teman yang lebih penting dari pada aku sekarang?"

Melihat tingkah Seulgi yang uring uringan seperti itu membuat Irene tak bisa menahan tawanya."Tidak,Tidak ada yang lebih penting dari pada kalian berempat,Kalian berempat adalah temanku yang paling penting di dunia ini."Ucap Irene yang terjurus pada Seulgi,Wendy,Joy dan Yeri.

Sungguh Irene tidak pernah merasa memiliki teman terbaik seperti mereka berempat.Yang mampu menerima kekurangan dan kelebihannya.Yang selalu mendukung apapun yang Irene lakukan.Irene benar benar merasa beruntung bisa memiliki teman seperti mereka,Bahkan Irene sudah menganggap keempatnya sebagai adik kandungnya.

Seulgi masih diam,Sedetik kemudian perempuan itu menghembuskan nafasnya pelan,"Aku ingin meminta pendapat kepada kalian berempat.Tapi kalian malah sibuk dan mengabaikanku seperti ini?"

"Iya aku tahu.Makanya aku berhenti bermain ponselku,Sekarang kau bisa melanjutkan sesi curhatmu itu." Ucap Irene terkekeh.

Seulgi memicingkan matanya menatap Irene curiga,"Aku bahkan ragu kau mendengar apa yang ku bicarakan sejak tadi."

Irene menghembuskan nafasnya jengah,"Aku mendengar semua perkataanmu Seulgi."Ujar Irene saat mendengar sindiran halus dari temannya itu,"Tentang hubunganmu dengan Sehun kan?"

"Aku kira kau sama sekali tidak mendengarkanku." Seulgi mengangguk anggukkan kepalanya paham.

"Aku dengar tahu!"Irene memandangnya sebal.

Wendy dan Yeri masih sibuk dengan berbagai camilan dan makanan yang berada di atas meja.Irene dan Seulgi hanya bisa memaklumi itu,Dasarnya Wendy dan Yeri memang tipe orang yang tidak bisa mengabaikan keberadaan makanan.

"Jadi apa yang kau ragukan?"Tanya Irene lagi dengan nada yang seakan mengayomi,membuat Seulgi mengembangkan senyum manisnya.Rasanya sudah lama Ia tidak di perlakukan seperti itu oleh Irene mengingat permasalahan Irene yang membuat perempuan itu mengurung diri selama seminggu.Dan jujur,yang paling uring uringan mengkhawatirkan keadaan Irene adalah Seulgi.

"Ya aku hanya ragu saja.Bagaimana jika hubunganku dengan Sehun terendus Dispatch?Lalu hubungan kami tidak direstui,dan agensi meminta kami agar memutuskan hubungan?Aku benar benar Stress memikirkan semua ini." Ucap Seulgi dengan tangannya yang bergerak memijat pelipisnya karena mendadak pusing akibat pikiran pikiran buruknya.

Dream and Real lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang