Namaku Dion, aku dibesarkan disebuah panti asuhan kecil di pinggir kota di Amsterdam, dan sekarang aku sudah menjadi orang yang sukses di Inggris. Aku seorang CEO di perusahaan Bloodchild Of Empire's. Yang letaknya berada di tengah jantung kota Liverpool, bagiku sangat menguntungkan memperkerjakan mereka yang tengah mencari pekerjaan.
Lagipula aku bisa memanfaatkan mereka untuk bekerja menghasilkan uang untuk perusahaan dan memberikan gaji pada mereka, mungkin aku sudah mencoba untuk ramah dengan rekan kerjaku. Tapi, begitulah. Bagi mereka aku hanyalah seorang yang menyeramkan Dimata karyawanku.
"Bagaimana dengan dokumen yang kuserahkan?"
Entah karena apa. Salah satu karyawan yang baru saja kudatangi seketika wajahnya pucat, seolah-olah ia baru saja melihat hantu. Ia tidak menjawab, lalu mengeluarkan map merah dari laci mejanya dan ia tidak berani menatapku.
Apakah aku semenyeramkan itu?
"Lanjutkan kerjamu. Sementara dokumen ini akan aku bawa." Lagi-lagi ia tidak menjawab, hanya mengangguk mengerti lalu kembali fokus menatap layar komputernya. Kuputuskan untuk kembali ke ruanganku dan kembali bekerja.
Tanpa kusadari, tanganku menarik salah satu laci meja yang tidak pernah kubuka sama sekali. Didorong dengan rasa penasaran, akhirnya aku mau tidak mau untuk mengeluarkan isinya dari laci tersebut.
"Apa ini?" Gumamku pelan sambil melihat-lihat laci tersebut.
Mata sipitku membola dengan sempurna karena terkejut dengan apa yang aku lihat. Dengan mataku sendiri, dengan mengumpulkan keberanian yang tinggi. Aku memberanikan diri untuk mengambil benda yang membuatku ingin mual. Aku melihat pisau yang berukuran sekitar 25 cm yang terlihat kotor dengan noda merah yang sudah mengering, nafasku tersengal-sengal dan degup jantung terdengar begitu jelas.
Dengan tangan gemetaran, ia menggenggam pisau tersebut dan berjalan mendekati salah satu hewan peliharaannya yang masih tidur di belakang sofa. Dengan susah payah Dion menegak ludahnya sendiri dan akhirnya benda tajam tersebut menembus kedalam tubuhnya yang mungil hingga mengeluarkan darah. Kedua tangan Dion sudah kotor karena darah yang keluar dari tubuhnya yang sudah diam membeku. Bahkan pakaian kerjanya juga terkena beberapa cipratan kecil saat ia menusuknya tadi.
***
Kedua mata Dion terbuka dengan perlahan, menunjukkan bahwa pemilik tubuhnya sudah terbangun dari tidurnya.
Dion baru akan bangkit berdiri ketika salah satu Karyawannya bergerak menghampirinya, "anda baik-baik saja?"
Dion terdiam. Terus memikirkan apa yang sudah terjadi padanya hingga berakhir berbaring dirumah sakit.
"Apa ada yang sakit? Kalau iya, tunggulah sebentar akan aku panggilkan dokter untuk memeriksa anda." Karyawannya sedikit panik dan sibuk sendiri memanggil dokter, lalu dengan cepat kembali membawa dokter yang akan memeriksanya.
"Sepertinya anda tidak ingat dengan kejadian tadi." Alis Dion terangkat sebentar lalu menatap sebentar karyawannya. Lalu kembali menatap dokter yang baru saja selesai memeriksa keadaanya.
"Itu bukan apa-apa. Yang penting anda istirahat dulu, ada yang ingin saya bicarakan padanya. Mari." Dion masih memikirkan apa maksudnya. Tapi kepalanya menjadi sakit karena ia memaksakan dirinya untuk berpikir.
"Anda berbaringlah dulu. Saya akan kembali." Akhirnya, Dion sendiri didalam ruang rawatnya. Ia masih mencoba untuk memaksakan memorinya untuk membuatnya ingat apa yang sudah terjadi padanya. Tapi, hasilnya nihil. Ia menyerah.
***
Halo Semuanya bagaimana ceritanya? Masih kurang memuaskan 'kah? Ini proyek pertama dari WIML_Family_2020 lho~ ^_^ Kami harap teman-teman bisa memberikan respon berupa saran dan kritik ataupun komentar kalian. Itu sangat berguna bagi kami, untuk melanjutkan karya ini. Ada yang ingin ditanyakan? Silakan kalian tanyakan dikolom komentar.
Untuk karakter sendiri, masih terkesan misterius jadi nanti akan kami jelaskan jadi ditunggu ya ^^
Oh iya. Ini dibuat oleh VioletaAnggreni dari Author sebelah ^_^ jadi nantikan penulis-penulis lainnya ya ^^
Sampai jumpa di penulis berikutnya ^^ daah~
WIML_Family_2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time Machine
FantastikDavidtho Dionfilius. Pria yang berjuang mencari rahasia apa dibalik traumanya. Dengan cara kembali kemasa lalu menggunakan Mesin waktu. Lalu bagaimana kisah cinta antara David dengan Clarissa..? Serta apa rahasia dibalik semua itu......? Say no to P...