"Itu bukan apa-apa. Yang penting anda istirahat dulu, ada yang ingin saya bicarakan padanya. Mari." Ucap dokter lalu meninggalkan mereka berdua.
Dion masih memikirkan apa maksudnya. Tapi kepalanya menjadi sakit karena ia memaksakan dirinya untuk berpikir.
"Anda berbaringlah dulu. Saya akan kembali." Ucap laki-laki bernama Morgan Visigoths.
Akhirnya, Dion sendiri di dalam ruang rawatnya. Ia masih mencoba untuk memaksakan memorinya untuk membuatnya ingat apa yang sudah terjadi padanya. Tapi, hasilnya nihil. Ia menyerah. Dokter membawa Morgan keruangannya. Dokter itu hanya menghela nafas panjang, dan berbicara apa adanya.
"Mr Dion. Mengalami trauma darah, setiap ia melihat darah menempel pada suatu benda atau apa pun itu. Ia akan menjadi depresi dan bisa membunuh makhluk hidup yang ada di dekatnya. Dan setelah melakukannya dia akan pingsan, dan melupakan segala yang terjadi atas pembunuhan tersebut. Jadi saya minta tolong jaga dia baik-baik, agar dia tidak melakukan hal yang nekat berikutnya.” Ucap dokter itu dengan serius kepada Morgan.
Morgan hanya terdiam bisu, dan berusaha mencerna apa maksud dokter itu. Dan ia pun berkata mempertanyakan sesuatu yang berada di pikirannya sekarang.
“Tapi dok, kenapa ia bisa mendapatkan trauma itu? Pasti ada penyebabnya kan dok?” Tanya Morgan dengan serius.Dokter itu hanya tersenyum, lalu memberikan bayangan hal yang sudah terjadi kepada Dion.
“Mungkin tentang masa lalunya, atau bahkan dia pernah mengalami atau melihat langsung pembunuhan seseorang. Atau hal apa pun yang berkaitan dengan darah.” Ucap dokter yang langsung mengambil pulpen untuk mencatat resep.Morgan hanya terdiam bisu. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi terhadap bosnya. Dokter yang dari tadi sibuk mencatat resep untuk pasien, lalu berkata juga memberikan resep itu.
“Ini resep untuk pasien. Ia boleh pulang hari ini. Dan ingat resep ini harus di minum ketika pasien mengalami kejadian seperti itu lagi. Jangan coba untuk memberitahukan kepada pasien. Karna itu akan membahayakan nyawa anda sendiri. Lebih baik ia mengetahui sendiri.” Ucap dokter yang memberikan resep Kepada Morgan.
Morgan mengambil kertas resep itu lalu meninggalkan ruangan dokter. Morgan pergi ke ruang Administrasi. Lalu Ia kembali ke ruangan pasien atas nama Dion.
***
Aku melihat Morgan datang, aku heran karna wajahnya seperti kebingungan. Ya seperti orang yang baru saja menerima kabar buruk. Lalu aku langsung bertanya kepadanya.
"Aku kenapa? Ada yang salah denganku?" Tanya diriku sambil menatap Morgan dengan serius.
Morgan hanya diam membisu tidak berkata apa-apa. Sehingga membuatku bertanya dengan nada yang lebih tinggi dari tadi. Jangan pikir aku ingin menyanyi, kalian salah.
“Jawab pertanyaanku Morgan Visigoths.” Tanya diriku yang semakin bingung dengan sikap Asistenku itu.
“Anda tidak kenapa-kenapa. Saya sudah tanya ke dokter, katanya anda hanya kecapean lembur tiap malam. Dan darah anda rendah jadi anda pingsan dikantor.” Ucap dirinya seperti orang yang menyembunyikan sesuatu.
Aku mengangkat satu alisku yang tidak percaya akan hal yang di ucapkan oleh Morgan. Ya setiap karyawanku melihatku seperti itu, membuat mereka tambah ketakutan. Tetapi sekarang berbeda dengan Morgan yang berusaha meyakinkanku dengan santai tanpa rasa takut. Apakah aku sudah normal di hadapan karyawan dan staff-stafku? Tolong jawab pertanyaanku.
“Anda hanya perlu istirahat Mr. Dion. Sekarang anda sudah boleh pulang.” Ucap Morgan dengan santai.
Aku hanya diam lalu mengangkat kakiku dan menggeserkannya sehingga kakiku di bawah ranjang, aku baru sadar bahwa aku memakai baju juga jas yang berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Time Machine
خيال (فانتازيا)Davidtho Dionfilius. Pria yang berjuang mencari rahasia apa dibalik traumanya. Dengan cara kembali kemasa lalu menggunakan Mesin waktu. Lalu bagaimana kisah cinta antara David dengan Clarissa..? Serta apa rahasia dibalik semua itu......? Say no to P...