VIONDRA

satu

Viona, pov

"VIONA MAURISENA HAKSANGKA!" teriak pak bandi dari depan kelas, ah biasa, paling nilai gua kecil lagi

"cantik" teriak gua sambil tunjuk tangan, maapin kelakuan gua yak

"Maju kamu!"

Gua maju nurutin kata tu guru, sebenernya gua males banget dah ikut kata tu guru.

"Kenapa nilai kamu kayak gini! Apa ini.. nilai 30 mau jadi apa kamu ona"

"Yamaap, ona emang bego pelajaran bahasa inggris, mana paham begituan, secara.. ona ora-" diputus dah tu kalimat gua, belom juga selesai ngomong. Gak sopan! -batin gua dumel

"Keluar dari kelas saya!"

Yaudah gua keluar, perintah dia kan?

"Iya pak, maapin ona ya, ona bakal belajar kok ehehe" sambil cengengesan gua keluar dari kelas.

"huh absurd tu guru, apasi?.. emang gua salah apa gabisa bahasa inggris" gumam gua

Gua jalan ke toilet untuk buang air kecil, kebelet bro.

Bruk!!

"Aduh!"

"Sakit bego, lo kalo jalan liat liat napa, awh.." rintih gua

"Sorry, galiat"

What?! Galiat?! Gila apa! Gua segede ini masih galiat?, gua bukan plankton yang gak keliata terus keinjek! -batin gua

Gua bangun dan langsung nunjuk tu orang

"lo-"

"Gua gapunya waktu untuk cewe aneh kayak lo"

Dan dia pergi gitu aja? Hah?! Gak ada niatan minta maap yang tulus gitu? -batin gua

Ah bodoamat, gua langsung jalan menuju tolet wanita

Viona pov off

pulang sekolah

Author pov

Viona jalan bersama kedua sahabatnya, yaitu vira dan vani anak kembar yang mempunyai body aduhai disukai para senior, dan kaum adam biasa jadi perhatian para kakel, tapi beda sama viona, dia terkesan dingin, cuek, jutek, bisa dibilang dia bad girl. Tapi gak bad girl juga, pandangan mereka aja yang bilang viona kayak gitu.

Disaat mereka jalan mata anak anak cowok pada tertuju ke vira dan vina, tapi anak anak most wanted sekolah. Gak tertarik sama sekali ke mereka.

"Hai vira, pulang sama kita yok" sapa satu cowok yang bawa mobil. Biasa di SMA NUSANTARA isinya anak anak beduit jadi pada bawa mobil

"Gua gak di ajak" kata vina masang puppy eyes.

"Ayok neng sini masuk, sama kita kita"

Vira dan vina masuk ke mobil bareng mereka, sedangkan viona? Mana mau masuk gabung sama cowok cowok begitu, dia bakal anggap sampah.

rumah viona

"Mami!" viona teriak teriak dari luar pagar rumahnya untuk manggil maminya, mami lina

"Kok di gembok mam!, mam bukain! Ona mau masuk elah"

Akhirnya karna merasa terganggu mami lina yang lagi mesra mesraan sama papi jundin yang statusnya adalah suaminya.

"Apasih kamu teriak teriak itu ada bel, pencet aja" sambil nunjuk bel

"Lah mami sejak kapan pasang bel?"

"Sejak rumah ini berdiri pada tahun 1995, kamu aja norak" dan pergi meninggalkan viona yang mencoba memencet bel tersebut. Dan benar saja, bel itu aktif dan maminya keluar lagi

"Heh kampungan, masuk ngapain di coba" sambil narik tangan viona.

"Sabar mam" sambil natap jengah ke arah maminya.

Elah ni anak gada adab kyk gitu ke gua, guakan maminya, -batin lina

Viona masuk ke rumah dan segera menuju kamarnya tanpa bersalaman kepada papanya yang sedang ada di ruang televisi

"Aishh, pegel bat badan gua, ah capek"

Saat ona hendak merebahkan tubuhnya di ranjang, maminya membuka pintu dan memanggilnya.

"Ona, cepat ganti baju terus turun mami mau kenalin kemu ke temen mami, ayok. Jangan lupa dandan yang cantik" lalu pergi meninggalkan putrinya itu.

Ona hanya bisa mengikuti kemauan maminya, ia membersihkan diri dan memilih pakaian.

"Elah gua pilih baju apa ya? Apa gausah pake baju aja? Tapi gua masih waras yakali gua gapake baju"

"Ah ini aja kali ya" viona memilih baju dress berwarna putih, viona memberi sedikit bedak bayi ke wajahnya, mengoleskan liptint berwarna pink muda, dan diberi lip gloss, lalu memakai parfume beraroma coklat.

Karna merasa dirinya sudah pas dan sempurna, viona turun dari kamarnya menuju ruang tamu, ia membelakan matanya karna melihat seorang pria yang menabraknya tadi, ia sangat gugup karna tatapan tajam dari pria itu.

"Eh jeng, ini kenalin anak saya namanya, viona maurisena haksangka"

"Ah cantik ya, oh ini anak saya, jendra mavoulius griananta"

"Ganteng banget ya, kalo dijodohin pasti pas

"HAH?! DIJODOHIN?!"

Selanjutnya...