"Aku berteman dengan siapa saja," jawab Jean tanpa melihat mata Dion.
"Kalau begitu kamu juga mau berteman dengan si gentong itu?"
Tenggorokan Jean seketika tercekat. "Mmm... Ah ya, bisa jadi... Maksudku kalau dia tidak nakal lagi, aku bisa berteman dengannya juga.
Betty! Ya Tuhan... Kamu lama sekali,"
"Eh iya, aku tadi mules. Maaf ya, sudah bikin kamu nunggu lama. Dan bukankah dia..." Betty melambatkan ucapannya sambil melirik Dion yang masih saja berdiri beberapa langkah di samping Jean.
"Hai... Aku Dion. Anak kelas XII," sahut Dion dengan lambaian kecil.
"Hehe. Iya, aku Betty. Kami duduk satu bangku. Jean banyak bercerita tentangmu padaku,"
Jean menoleh ke Betty, dan matanya membulat seketika. "Apa?!" Betty menutup mulutnya. Ia menjadi kikuk karena salah ucap. "Mmm... Maaf, maksudku bukan bercerita banyak. Jean hanya bilang kalau kamu telah menolongnya kemarin lusa."
"Lah tuh, ternyata diam-diam kalian suka gibahin aku ya?"
"Paan sih!" Seru Jean sambil menarik lengan Betty agar mereka segera menjauh dari Dion.
"Maaf ya, aku kelepasan tadi,"
"Dia jadi GR, kan!"
Betty terkekeh. Ia melihat muka Jean yang bersemu. Entah karena malu atau lainnya. Namun dengan muka bak udang rebus itu menjadikannya makin terlihat lucu. Pantas saja banyak cowok naksir sama dia.
_____
"Jadi kalian batalin taruhan?" Frans tersedak es teh dalam plastik yang digenggamnya.
(Sikik dulu ye. Ntar disambungin lagi 😁)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drama Queen - Ketika Semua Menganggap Lemah
Teen FictionJean nyaris tak pernah dihargai oleh siapapun dalam semua pencapaiannya. Tapi Jean selalu berusaha menghibur hatinya sendiri, sehingga ia selalu menampilkan bahwa dirinya baik-baik saja meski seburuk apapun orang lain merendahkannya. Jean bisa saja...