7. Tell A Lie

221 104 10
                                    

"Jinyoung?", gumamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jinyoung?", gumamnya.

"Tunggu disitu, Siyeon-ah!" Titah Jinyoung sembari turun dari mobil untuk menghampiri Siyeon.

"Kenapa bermain hujan, hm?" Tanya Jinyoung yang telah berdiri disamping Siyeon.

"Hehe," cengir Siyeon berusaha menyembunyikan kesedihannya didepan Jinyoung.

"Gunakan ini," perintah Jinyoung seraya memasangkan jacket-nya ke kepala Siyeon.

"Terimakasih, Jinyoung-ah."

"Sama-sama," sahutnya kemudian menarik pergelangan tangan Siyeon menerobos derasnya hujan untuk memasuki kuda besi yang terparkir.

Keduanya tak sadar ada yang memperhatikan mereka dari jauh dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kedinginan?" Tanya Jinyoung yang melihat bibir pucat Siyeon.

"Ah, ya. Sedikit."

Entah kenapa Siyeon sedikit gugup saat ini. Ia sedikit terkejut melihat perlakuan manis yang Jinyoung berikan padanya.

Sebelumnya ia memang tidak pernah melihat sisi manis seorang Bae Jinyoung. Ia merasa sedikit bahagia sekarang, setidaknya ia menemukan seorang lelaki baru yang membuatnya merasa 'nyaman'dalam artian hubungan percintaan—selain Jeno.

Ia juga berhak 'kan menemukan bahagianya? Toh, Jeno juga lebih dahulu menemukan bahagianya.

"Biasanya Jeno menjemputmu. Tidak biasanya kau belum pulang, ini sudah lewat dua puluh lima menit dari lonceng."

Jinyoung berujar sembari menatap kearah Siyeon tanpa berniat menjalankan kuda besinya.

"Eum, Jeno sedang ada urusan mendadak," sahut Siyeon sembari membuat raut wajah meyakinkan.

"Aku tidak bodoh, Siyeon-ah.. Aku tahu kau berbohong." Vokal Jinyoung mengudara, yang membuat Siyeon terkejut namun berusaha mengendalikan ekspresinya.

"Apa maksudmu? A-aku tidak berbohong kok," ujar Siyeon berusaha meyakinkan Jinyoung.

"Haha, lucu sekali kau ini. Jelas-jelas tadi aku melihatmu sedang memergoki Jeno yang sedang bersama Eunbin," sahutnya seraya mengacak-acak surai Siyeon yang sudah tidak terlalu basah.

"K-kamu menguntitku ya?!"

"Tidak ya, enak saja!"

"Jadi?"

"Aku tidak sengaja melihatmu yang sedang patah hati saat melihat seseorang yang bermesraan di taman sekolah! Hahaha!" Jinyoung mengejeknya.

"Ish, enyah kau Jinyoung!", vokalnya kemudian melayangkan satu pukulan ke lengan si pemuda.

"Shh. Sakit bodoh!", umpat Jinyoung yang membuat Siyeon tertawa jahat.

"Rasakan itu, Jinyoung!"

HE IS CARE | PARK SIYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang