21. Sorry

187 31 1
                                    

Rintik hujan kembali menyapa kota Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik hujan kembali menyapa kota Seoul. Siswa-siswi Seoul Middle School tampak berlarian guna menghindari rintik hujan yang kian lama semakin deras mengenai permukaan kulit mereka.

Siyeon, satu-satunya siswa yang tampak menikmati rintikan tersebut. Siyeon mengangkat kepalanya, melihat ke langit yang mengeluarkan tetesan air.

Setelah itu ia memilih menapakkan kakinya menuju halte bus untuk menunggu Chanyeol menjemputnya. Pasalnya Jinyoung sedang buru-buru pulang akibat dihubungi sang Ibu.

Seraya menikmati aroma petrikor yang menguar, ia mendengarkan lagu 'Downpour' dari I.O.I yang sangat pas dengan cuaca saat ini melalui earphone kesayangannya yang bertengger di telinganya. Gadis itu juga lama kelamaan terlihat menutup kedua kelopak matanya, sampai-sampai ia tak menyadari eksistensi seseorang yang duduk di sebelah kirinya.

Bukan Jinyoung.

Tetapi, Jeno.

Ya, figur tersebut tampak memperhatikan objek disamping kanannya yaitu Siyeon yang sedang memejamkan netranya dengan damai.

Tiba-tiba muncullah perasaan bersalah dari diri seorang Lee Jeno. Ia merasa emosinya telah menguasai dirinya sampai-sampai ia berani menampar dan menyakiti seorang perempuan. Jeno yang merasa frustasi akhirnya memberanikan diri untuk membuka suara, walaupun ia sebenarnya tidak yakin Siyeon akan memaafkannya.

"Siyeon-ah," panggilnya dengan suara sedikit lantang guna mengalahkan suara rintikan hujan yang sangat deras. Siyeon bergeming, sepertinya suara rintikan hujan dan suara lagu yang dihasilkan earphone-nya mengalahkan vokal seorang Lee Jeno.

Jeno menghembuskan nafasnya perlahan, ia memutuskan untuk menepuk lengan Siyeon dengan pelan. Siyeon yang tersentak langsung membuka obsidiannya dengan cepat. Begitu netranya saling bertemu dengan netra milik Jeno, gadis itu langsung mengalihkan pandangannya ke samping kanan.

"Siyeon-ah, saya minta maaf. Saya sudah berbuat jahat kepadamu. Maafkan saya, waktu itu emosi menguasai diri saya," ucapnya dengan penuh penyesalan.

Siyeon yang mendengar permintaan maaf Jeno yang terdengar tulus berusaha menahan tangisnya.

"Siyeon-ah, saya bodoh sudah menampar kamu dan menyakiti kamu. Saya tahu kamu tidak akan memaafkan saya. Kesalahan saya sangat fatal. Maafkan sa"

"Saya sudah memaafkanmu jauh sebelum kamu meminta maaf kepada saya," sahut Siyeon yang masih menatap kearah berlawanan.

"Siyeon-ah, terimakasih banyak!" Balas Jeno dengan nada yang terdengar bahagia yang membuat Siyeon tersenyum haru. Gadis itu sekarang telah berbalik dan menatap hazel milik Jeno.

"Kamu jahat! Kamu ingkar janji!", ujar Siyeon sembari memukul lengan si pemuda dengan sedikit kasar.

"Shh, maaf Siyeon-ah!", tuturnya seraya meringis kesakitan.

"Hiks.. Kamu jahat! Kamu janji tidak akan berubah saat kamu sudah memiliki kekasih, nyatanya?"

"Sudah, sudah.. Jangan menangis.." Vokalnya dengan tenang sembari mengelus surai Siyeon, namun tangannya yang digunakan untuk mengelus surai legam Siyeon ditepis oleh tangan gadis itu.

"Jangan sentuh saya! Saya masih kesal denganmu!" Tolaknya dengan wajah datar.

"Hehe.. Siyeon-ah, saya menyayangimu."

"Saya lebih menyayangi Jinyoungie," balasnya dengan datar.

Sejujurnya Siyeon jauh-jauh lebih menyayangi Jeno ketimbang Jinyoung. Hanya saja ia masih sadar diri, Jeno kan sudah memiliki Eunbin. Dan mungkin saja rasa sayang Jeno padanya hanya sebatas rasa sayangnya kepada sahabat.

"Baiklah.. Saya juga lebih menyayangi Eunbin," sahutnya yang membuat Siyeon tersenyum kecut.

Hening selama beberapa saat...

Tin! Tin!

Suara klakson mobil tersebut berhasil memecahkan keheningan yang tercipta akibat sahutan Jeno barusan. Siyeon sangat berterimakasih kepada Chanyeol yang telah menjemputnya dengan tepat waktu.

"Jeno-ya, saya pulang dahulu ya.. Terimakasih," pamitnya sembari berlari kecil memasuki kuda besi milik sang kakak.

"Ya, hati-hati!", balasnya dengan suara lantang.

"Jeno tidak pulang?" Tanya Chanyeol dari kaca jendela mobil yang terbuka sedikit.

"Sebentar lagi, Hyungnim!", sahutnya seraya menampilkan eyes smile miliknya.

"Baiklah.. Kami pamit ya, Jeno-ya!"

"Ya, Hyungnim! Hati-hati," ujar Jeno kemudian Chanyeol segera mengemudikan kendaraannya menuju kediaman mereka.

"Kalau Jinyoung tahu kau berduaan dengan Jeno, ia pasti akan mengomel. Haha!", gurau Chanyeol yang sudah mengetahui hubungan percintaan Siyeon dengan Jinyoung.

"Oppa!" Balas Siyeon dengan nada kesal.

"Haha!"

Cie udah baikan aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cie udah baikan aja..

Ehe, fyi aja nih..
Minggu depan ini rencananya aku bakal double update tiap minggu karena aku masih memikirkan jadwal belajarku yang baru akan dimulai senin besok. Aku masih bingung ngaturnya😭

Jadi kira-kira sekitar dua minggu lagi aku bakal pastiin updatenya tiap hari apa aja ya luv-readers!

Makasii!♥️

HE IS CARE | PARK SIYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang