Siyeon yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang king size-nya, mendengar bunyi notifikasi yang berasal dari ponselnya. Ia pun segera merogoh nakas untuk mengambil ponselnya.
Namun saat ia akan mengambil ponselnya di nakas, ia lupa kalau ia sedang mengisi daya handphone-nya. Alhasil ponsel beserta charger yang ia tarik dan masih terhubung di stopkontak menghasilkan bunyi,
Ctak!
Siyeon pun sedikit merutuk mengenai kecerobohannya. Setelah itu ia segera mencabut handphone-nya dari charger, dan membuka aplikasi pengirim dan penerima pesan via online tanpa berniat mengintip pop-up notifikasi.
Jinyoung😈
| Siyeonie, bisa bertemu di cafe bubble tea saat itu tidak? 07.45 pmMe
| Kapan? 07.46 pmJinyoung😈
| 15 menit lagi? 07.46 pmMe
| Baiklah~ Aku izin kepada Appa dan Eomma, ya. 07.46 pmJinyoung😈
| Ya. Hubungi aku kalau sudah diizinkan. 07.47 pmMe
| Nde~ 07.47 pmSiyeon pun bergegas menghampiri kedua orangtuanya yang sedang bersantai menonton televisi.
"Eomma, Appa.. Siyeon boleh pergi ke pusat perbelanjaan tidak?" Tanyanya.
"Boleh," balas Ayah dan Ibu Siyeon.
"Yeay! Terimakasih Appa, Eomma.."
"Sama-sama."
Lantas Siyeon kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap dan untuk menghubungi Jinyoung.
Dengan menggunakan kaos santai berwarna soft pink, dipadukan dengan legging berwarna hitam Siyeon tampak menawan. Jinyoung juga tampak santai dengan menggunakan kaos berwarna hitam, dan juga sneakers berwarna putih. Outfit mereka tampak sederhana tetapi berkelas.
Dengan anggunnya Siyeon berjalan bersama Jinyoung memasuki pusat perbelanjaan tersebut.
Orang-orang yang berlalu lalang menghadiahi mereka tatapan kagum atas paras putra bungsu pemilik Bae Holdings dan putri bungsu pemilik Park Corp yang sangat menawan. Mereka tampak seperti relationship goals sekarang.
Setelah sampai di lantai tempat cafe yang menjajakan berbagai bubble tea berada, Siyeon dan Jinyoung segera memasuki cafe tersebut.
"Pesan rasa apa, Siyeon-ah?"
"Seperti waktu itu.."
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Siyeon dan Jinyoung mendapat bubble tea mereka masing-masing.
"Siyeon-ah, aku ingin bicara..", ucapnya dengan nada serius.
"Ya, silahkan." Sahut Siyeon seraya menaruh seluruh atensinya terhadap Jinyoung.
"Siyeon-ah, aku tidak tahu cara menyatakan perasaan terhadap wanita.. Jadi, maukah menjadi kekasihku?" Ungkap Jinyoung yang membuat Siyeon membelalakkan obsidiannya.
"Kamu serius?", tanya Siyeon memastikan.
Jinyoung menghela napasnya, "Ya.. Apa wajahku tampak belum serius?"
"Hehe,"
"Jadi, mau tidak menjadi kekasihku?"
Siyeon berpikir sejenak, "Eum.. Mau."
Siyeon tidak menjadikan Jinyoung menjadi pelampiasannya, hanya saja ia memang merasa nyaman dengan sikap yang dimiliki Jinyoung. Dan tentu saja, ia berjanji pada dirinya untuk berusaha membuka hatinya untuk Jinyoung.
"Yeay! Jadi, aku panggil kamu bagaimana?"
"Terserah kamu saja," balasnya dengan sumringah.
"Mine, gimana? Kamu panggil aku Mine juga. Fix?" Usul Jinyoung.
"Boleh, Mine. Hihi," jawabnya sembari tertawa kecil.
Tiba-tiba Jinyoung meraih telapak tangan Siyeon dan mengelusnya. Siyeon yang belum terbiasa dengan hal itu terkejut, tetapi ia berusaha menetralkan ekspresinya.
"Mine, tetaplah bersamaku.." Jinyoung menjeda kalimatnya,
"Apapun yang terjadi.."
"Ya. Terimakasih Jinyoung-ah. Kau sudah selalu ada disaat aku membutuhkanmu."
"Sama-sama, itu memang menjadi tugasku untuk menjagamu."
Keduanya pun sama-sama tersenyum manis selama beberapa detik, seakan-akan dunia hanya milik mereka berdua saja.
Mereka tak sadar, sedari tadi ada dua manik mata yang melihat keromantisan mereka dengan tatapan sedih.
'Aku harap kau bahagia, Siyeon-ah..'
Siyeon udah sama Jinyoung, ehehe.
Makasi banyak my luv-readers huhu😭💓
1,01k votes gomawo!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS CARE | PARK SIYEON
Storie d'amore𝗢𝗡 𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚-! [𝗿𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶 𝗷𝘂𝗱𝘂𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗹𝗺𝗲𝗱] 𝗳𝘁. 𝗢𝗢 𝗹𝗶𝗻𝗲'𝘀, 𝗮𝗻𝗱 𝗺𝗼𝗿𝗲 𝗰𝗮𝘀𝘁. 𝗽𝗼𝘃; 𝘀𝗶𝘆𝗲𝗼𝗻, 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗦𝘁𝗮𝗿𝘁:: 14O52O