"Aish! Mengapa dilepas sih maskernya? Jeno-ya!"
Siyeon mengomel saat lelaki tersebut melepas masker wajah berwarna hitam yang dioleskan Siyeon ke wajah Jeno.
"Hehe, saya jadi susah bicara.."
"Huft!"
"Siyeon-ah.."
"..."
"My Princess.."
"..."
"Yeon.."
"..."
"Marah, ya?" Tanya Jeno seraya mengelus puncak kepala Siyeon.
"Menurut kamu?" Siyeon bertanya dengan datar tanpa menatap Jeno sedikitpun.
"Tidak marah.."
"Huh! Jeno menyebalkan!", gerutu Siyeon seraya memukul lengan pemuda tersebut dengan bertubi-tubi.
"Sakit, Siyeon-ah.. Maafkan aku!" Vokal pemuda tersebut sembari berusaha menghindari pukulan dari Siyeon.
"Hiks,"
"Siyeon? Maaf, Siyeon-ah.."
Pemuda itu sekarang merasa kebingungan. Akhirnya pemuda itu memilih untuk mendekap tubuh Siyeon dengan erat.
"Kenapa, hm? Cerita sama saya.."
"Hiks.. Jangan berubah Jeno-ya. Jangan tinggalkan saya juga," ujar Siyeon dengan tiba-tiba yang masih dalam dekapan Jeno.
"Tidak akan, Siyeon-ah."
"Thank u, Jeno.."
"You're welcome, Princess.."
"Hiks.."
"Sudah, jangan menangis.." Vokalnya dengan lembut sembari mengangkat wajah Siyeon yang basah. Tangannya juga terulur untuk menghapus air mata Siyeon.
"Saya takut, Jeno-ya.. Saya takut kamu berubah saat kamu sudah memiliki kekasih."
Siyeon menatap manik mata Jeno dengan sendu.
"Shh, saya tidak akan berubah walaupun apapun yang terjadi. Saya akan tetap menjadi Jeno yang kamu kenal.."
"Promise?" Tanya Siyeon sembari mengacungkan kelingkingnya.
"I'm promise," balas Jeno seraya membalas acungan jari Siyeon.
"Siyeon-ah, bagaimana kalau kita ke taman untuk membeli cotton candy?"
"Hiks, boleh."
"Tapi berjanji tidak menangis lagi?" Tanya Jeno yang langsung dibalas anggukan lucu oleh Siyeon. Jeno yang merasa gemas pun mencubit pipi gadis itu.
Setelah berpamitan dengan Ibu Park yang sedang memasak. Keduanya pun segera melesat menuju taman yang berada di dekat perumahan elite tersebut dengan menggunakan sepeda milik Jeno.
"Ingin rasa apa, Siyeon-ah?" Tanya pemuda tersebut yang sudah mengantre di barisan pelanggan salah satu food truck yang menjajakan permen gulali.
"Strawberry!"
Gadis itu tampak sumringah dan antusias saat melihat si pedagang membuat cotton candy berwarna soft pink miliknya.
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya mereka berhasil mendapatkan cotton candy masing-masing. Keduanya pun mendudukkan diri mereka disalah satu kursi taman.
Siyeon tampak sibuk melahap cotton candy miliknya, sedangkan Jeno justru sedang memperhatikan figur Siyeon yang tampak lucu saat sedang menikmati rasa strawberry dari cotton candy miliknya.
"Manis," ucap Jeno mengomentari dengan lirih namun tetap dapat didengar oleh Siyeon.
"Mwo?"
"Manis.."
"Siapa?"
"Kamu.." Ucapan Jeno tersebut berhasil membuat Siyeon tersipu malu.
CIATTT.
Manis2 dulu, abis itu konflik!
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS CARE | PARK SIYEON
Romance𝗢𝗡 𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚-! [𝗿𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶 𝗷𝘂𝗱𝘂𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗹𝗺𝗲𝗱] 𝗳𝘁. 𝗢𝗢 𝗹𝗶𝗻𝗲'𝘀, 𝗮𝗻𝗱 𝗺𝗼𝗿𝗲 𝗰𝗮𝘀𝘁. 𝗽𝗼𝘃; 𝘀𝗶𝘆𝗲𝗼𝗻, 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗦𝘁𝗮𝗿𝘁:: 14O52O