Twins 08

4.8K 152 0
                                    

Setelah 2 minggu yg lalu David beserta Killa dan Twins pergi ke Mansion Wijaya yg di sambut hangat oleh sang Ibunda David, keesokan harinya David pergi ke kampung Killa untuk meminta restu kepada Ayah Killa.
Sempat Ayah Killa menolak dan tidak menyetujui rencana pernikahan antara Killa dan David.
Akhirnya Killa mencoba untuk berbicara dengan Ayahnya berdua berharap sang Ayah menyetujui. Namun sayang, restu tak kunjung di dapatkan.

Selama seminggu penuh David mencoba membuktikan kepada Ayah Killa bahwa dirinya pantas untuk menjadi suami Killa.
Akhirnya Ayah Killa pun menyerah dan memutuskan untuk merestui David dengan syarat, David tidak boleh mengecewakan Killa kembali. Persyaratan tersebut pun dengan senang hati di setujui oleh David.

Dengan rencana Ibunda David, maka pernikahan di putuskan akan di laksanakan 1 minggu lagi.
David sangat senang karena dirinya dapat berdekatan dengan sang anak tiap waktu.
Sedangkan Killa hanya mengikuti saja keinginan Calon mertuanya tersebut.

                        ***

Killa dan David diminta oleh Fina, Ibunya David untuk Fitting gaun pengantin persiapan acara pernikahan mereka.
Awalnya Killa tidak setuju karena dirinya hanya ingin gaun yg sederhana saja. Atau bila perlu cukup adakan Akad nya saja. Tapi dengan bujuk rayu Fina, maka akhirnya Killa setuju saja.

Berada di sebuah butik, David langsung meminta pegawai di butik tersebut untuk memilihkan gaun untuk Killa coba.

Killa masuk untuk mencoba sebuah gaun tanpa lengan, berwarna putih, dengan belahan dada rendah.
Gaun yg di gunakan Killa cukup sederhana akan tetapi terkesan mewah karena wajah Killa yg cantik.

Killa keluar dari ruang ganti dan menunjukan gaun tersebut untuk David.
David yg sedang memainkan Hp, mendongak dan melihat gaun yg di gunakan Killa membuatnya menganga dan sangat pas untuk Killa.
Akan tetapi David kurang senang dengan modelnya yg membuat dada Killa sedikit terekspos. Entah kenapa, ada rasa tidak suka di dalam hatinya melihat tubuh Killa di pandangi orang banyak.

"David. Bagaimana? Apakah sudah cocok atau belum?" Tegur Killa yg melihat David hanya melamun sembari meneliti tubuhnya.
Sebanarnya Killa juga kurang nyaman dengan gaun itu karena menurutnya terlalu seksi.

David yg tersadarpun langsung meminta Killa untuk mengganti gaun nya dengan yg lain.

Selang beberapa menit kemudian, Killa keluar dengan menggunakan sebuah gaun yg cukup sederhana tetapi tetap terlihat elegan. Tanpa belahan dada dan tidak terlalu menampilkan lekuk tubuhnya.

"Menurutku mungkin yg ini saja. Aku menyukai gaun ini"
"Tolong gaun ini saja" perintah David kepada pegawai butik tersebut.

Killa hanya mengikuti saja, menurutnya memang lebih nyaman gaun yg kedua karena tidak terlalu menyesakan dada.

                          ***

Setelah beberapa jam mencari gaun dan persiapan lainnya. Killa dan David kembali ke mansion Wijaya untuk menjemput Twins yg sedang bersama Fina dan Devia.

Devia, adiknya David memang sudah mengetahui rencana pernikahan sang kaka dengan Killa. Dirinya setuju saja, karena menurutnya Killa adalah gadis yg baik.

"Mamaaa Papaaaa" teriak Twins langsung menghambur ke pelukan Killa dan David.
David langsung menundukan dirinya sejajar denga twins agar lebih memudahkannya untuk memeluk sang buah hati.

"Twins gak nakal kan sama oma hari ini selama mama sama papa tinggal?"

"Gak dong Pa, Tio sama Tia kan anaknya baik. Nurut sama oma sama Aunty Dev juga" curhat Tia dengan nada manjanya kepada David.

"Bohong tu kak, Twins itu nakal suka gangguin Aunty nya" canda Devia untuk mengusili kedua keponakannya.

Tio hanya mendengus mendengar aduan sang tante kepada kedua orang tuanya. Sedangkan Tia sudah lebih dulu memberikan tatapan tajam kepada tante nya itu.

"Twins udah makan apa belom? Nih mama bawain ayam goreng kesukaan Tia sama Tio" Killa yg sedari tadi melihat interaksi antara David dan kedua anaknya turut tersenyum dan menunjukan kantong yg di bawanya sedari tadi.

Tio dan Tia yg memang menyukai ayam goreng, langsung heboh dan menyerang Killa untuk mengambil Ayam Goreng yg di bawa oleh Killa.

"Sayang, ayo kita ke meja makan. Kebetulan mama sama papa juga lapar" ajak David kepada kedua anaknya.
Dengan senang hati Twins mengikuti saja.

Seusai makan,  Killa sudah bersiap siap untuk pulang kerumahnya karena tidak enak meninggalkan kasih di rumah dengan ayahnya.
Twins juga keliatan sudah mengantuk karena kelelahan seharian bermain dengan Devia dan Fina.

"Apa gak nginep aja Kil? Kan udah malam. Twins juga keliatan nya ngantuk kan? Tidurin aja di kamar nya David biar kamu tidur sama Devia" bujuk Fina yg melihat kedua cucunya sudah sangat mengantuk.

"Gak usah deh ma, Killa gak enak sama Ayah dan Kasih di rumah. Kasian kalau cuma di tinggal berdua".

"Yaudah deh kalau begitu, biar David yg nganterin kamu sama twins ya. Mama gk nerima penolakan lagi" kekeuh Fina.

Akhirnya dengan terpaksa Killa menyetujui keinginan Fina.

Selama di perjalanan, hanya ada keheningan di dalam mobil.
David yg bingung ingin membicarakan apa dan Killa yg sedang ada di pikirkan nya. Dirinya hanya merasa takut jika nanti ketika mereka sudah menikah akan meminta hak nya sebagai suami di malam pertama.

Karena tidak tahan dengan keheningan, David akhirnya memanggil Killa.

"Killa, apa yg sedang kamu pikirkan? Apakah kamu tidak bisa berbagi dengan ku apa yg ada di pikiranmu itu?  Karena kita sebentar lagi akan menikah dan aku berharap kita tidak menyembunyikan apapun"
Sesekali David menengok ke arah Killa dan melihat Killa menghembuskan nafasnya.

"Aku hanya takut jika nanti saat kita menikah, kau akan meminta hak mu sebagai suamiku di malam pertama"
"Aku hanya belum siap, sebab kau belum memiliki perasaan apapun untukku selain karena tanggung jawab kepada twins" ucap Killa setengah takut melihat David yg berdiam diri saja.

"Aku tidak akan menuntut hak mu Killa selama kamu belum siap. Tidak usah khawatir" David mencoba meyakinkan Killa bahwa dirinya ingin menikah dengan Killa bukan karena nafsu belaka tetapi juga karena hatinya memang seakan tidak ingin menolak Killa untuk menjadi istrinya.

"Baiklah jika itu memang benar. Aku siap untuk menikah denganmu" Killa tersenyum kepada David dan merasa sedikit berkurang beban pikiran nya sedari tadi.

"Killa, bisakah kita berdua sepakat untuk berlaku seperti kebanyakan pasangan yg akan menikah? Jika nanti kita menikah, berlaku lah seperti seorang istri pada dasarnya. Dan akupun melakukan tugas ku sebagai seorang kepala keluarga. Memberimu nafkah dan mencoba jadi seorang suami yg baik untuk istri dan anak anaknya?" Pinta David kepada Killa. Karena sejujurnya dirinya sudah sedikit memiliki perasaan untuk wanita itu.

Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Killa mengangguk.
"Baiklah akan aku usahakan" ucap Killa tersenyum tulus untuk David.

David yg mendengar persetujuan dari Killa tidak mampu menutupi kebahagiaannya. Dirinya lantas tersenyum.

Killa yg melihat David tersenyum, entah mengapa membuat dada nya berdegup tidak karuan.
Ia hanya memalingkan wajahnya dan kembali menatap jalanan.

Aku gak tau feel nya udah dapet apa belom😂semoga aja suka ya. Aku usahain up kalau ada waktu. See next chapter😘

The Twins (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang