Twins 24

1K 58 9
                                    

Axel duduk termenung di jendela kamarnya sembari melihat halaman belakang. Hari ini orang tua nya datang dari perjalanan bisnis mereka yg sudah lama sekali mereka tidak kembali kerumah yg dirinya tempati.
Orang tuanya sedang bersantai di halaman belakang menikmati cuaca di pagi hari Minggu ini.

Setiap anak akan merasakan bahagia ketika berkumpul dengan orang tuanya, tapi berbeda dengan Axel. Dirinya merasa bahwa ia sangat jauh dengan keluarganya, sejak kecil dirinya terbiasa tanpa orang tuanya.
Ia hanya di asuh oleh seorang pembantu pengganti orang tuanya. Namun sayang, sejak Axel berumur 15 tahun pembantu nya itu memutuskan untuk kembali ke kampung halaman karena suaminya sakit sakitan.

Sejak saat itulah Axel makin merasa sendiri, dan orangtua nya memutuskan untuk memindahkan Axel ke Paris bersama orang tuanya.
Bahkan saat dirinya berada di dekat orang tua nya pun, Axel tak pernah merasakan hangatnya kasih sayang orang tua. Orang tuanya sibuk bekerja, dari negara satu ke negara lainnya.
Saat berumur 17 tahun, Axel memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Orang tuanya hanya akan kembali ke Indonesia 1 bulan sekali itupun kalau mereka tidak sibuk.

Tok tok tok

Axel tersadar dari lamunan nya karena mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Den Axel di bawah ada temen nya Aden"

Dahi Axel berkerut, dalam pikiran nya siapa teman nya yang datang pada hari Minggu seperti ini.
Axel hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar lalu menuruni tangga.

Axel tersenyum tipis, disana ada teman temannya di antaranya yaitu Twins. Dengan secepat mungkin Axel mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali karena melihat ada orang tuanya.

"Ngapain?" Tanya Axel dengan wajah datarnya.

"Xel kita mau ngajakin liburan ke Puncak nih. Lo ikutan ya" Suci sangat antusias karena dirinya lah yg mengusulkan untuk liburan bersama agar dirinya lebih dekat dengan Axel.
Axel mengangkat sebelah alisnya pertanda bahwa dirinya sedikit tidak suka dengan cara bicara suci yg menurutnya sangat berlebihan.

"Ehemm. Axel kalau mau main sama temen kamu gak papa, mama sama papa ngizinin kok" sahut Ibu Axel

"Yaudah" jawab Axel sekenanya dan mendahului teman teman nya berjalan keluar. Sedangkan teman teman nya memilih untuk berpamitan terlebih dulu dengan orang tua Axel.

Pagi ini, mereka hanya menggunakan 1 buah mobil saja atas permintaan Tia sendiri. Dan yg lain hanya mengikuti.
Pada bangku pertama di isi oleh Angga yg menyetir dan di sebelahnya ada Suci, di bangku tengah ada Twins sedangkan di paling belakang di isi oleh Axel dan Rahen.

Mobil hanya di isi oleh keheningan karena Tia, Suci dan Axel yg memutuskan untuk tidur. Dari bangku tengah, tanpa sengaja Tio melirik ke arah Axel melalui kaca. Entah mengapa dirinya seperti mengingat wajah Axel seperti anak kecil pada masa lalunya waktu dirinya dan Tia berada di kampung halaman kakeknya.
Tio seakan melihat bahwa Axel memiliki beban yg sangat berat, Tio bukanlah anak yg intropert tapi dirinya hanya malas untuk bergaul dengan banyak orang yg menurutnya tidak terlalu penting.
Berbeda dengan Axel yg seolah menutup diri dari siapapun.

Setelah beberapa jam lamanya di perjalanan, akhirnya mereka sampai ke sebuah Villa yg memang pemiliknya adalah David sendiri. Villa ini adalah hadiah dari David sendiri untuk kedua anaknya itu sewaktu mereka berulang tahun. Maka biasanya ketika mereka ingin berlibur, mereka akan datang ke Villa ini dan bermalam.

David memanglah orang tua yg workholic, tapi dirinya tak pernah sedikitpun melewatkan waktu weekend bersama keluarganya. Karena waktu bersama keluarga adalah waktu yg tak akan pernah terulang kembali. Menurut David, suatu saat mungkin semua anak anaknya akan hidup dengan kehidupannya masing masing sedangkan Dia dan Killa lah yg akan menghabiskan waktu berdua hingga mereka renta dan tua.

The Twins (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang