Twins 19

1.7K 72 3
                                    

Hari senin, adalah hari yg sangat tidak di sukai oleh murid murid. Selain mereka harus bangun lebih pagi, juga karena mereka harus mengikuti upacara bendera. Mendengarkan curhatan dari kepala sekolah selama hampir setengah jam.

"Tuh kepsek apa gak kering kerongkongan ye lancar amat ngomong" omel Tia

"Iya ya, gue aja gerak + dehidrasi saking lamanya tuh kepsek ngomong" jawab Suci

"Perasaan kepsek yg ngomong, kenapa Lo yg dehidrasi?" Tanya Angga

Berbeda dengan Angga, Suci Dan Tia yg sedang menggerutu. Tio Dan Rahen justru terlihat lebih santai walaupun sebenarnya mereka juga sangat bosan.

Tak jauh dari geng Twins, Axel mengamati mereka dengan tertuju ke arah Tia. Entah kenapa dirinya selalu ingin melihat wajah Tia. Namun dirinya menepisnya dan berusaha bodo amat. Tak hanya dirinya, Tia juga secara tak sengaja memandang ke arah barisan kelas Axel tapi dirinya juga langsung berbalik menatap ke arah Kepsek di depan.

Kriiingg..........

Bel pelajaran pertama telah berbunyi, semua siswa telah masuk ke kelasnya masing-masing.
Hari ini di kelas Twins and the geng adalah pelajaran matematika, dimana menurut Angga dan Suci dimana mereka harus berpikir mati matian. Berbeda dengan Angga dan Suci, twins dan Rahen justru menyukai pelajaran Matematika.

"Selamat pagi anak anak" sapa Bu Anggi

"Pagiiiii buuuuu"

"Tia, tolong kamu ambilkan buku paket di perpustakaan ya sekarang"

"Loh kok saya bu, kan banyak yg lain" gerutu Tia

"Nolongin guru itu dapat pahala loh Tia"

"Yaudah deh bu"

Dengan perasaan setengah kesal, Tia akhirnya pergi ke perpustakaan.
Setelah sampai di perpustakaan ternyata ada seorang pria yg sangat di kenalinya. Siapa lagi jika bukan Axel.

"Ngapain lo disini sendiri" tanya Tia berusaha cuek. Setelah beberapa detik menunggu, sepertinya Axel tidak berniat menjawab.

"Oh loe lagi baca buku"tegur Tia lagi

"Udah tau nanya"Ketus Axel

"Biasa aja dong, yaudah deh duluan ya" dengan susah payah Tia membawa tumpukan buku paket dari perpustakaan.
Jengah melihat Tia yg kesusahan namun tidak berniat meminta tolong membuat Axel berdecak kesal dan langsung menghampiri Tia.

"Kalau kesusahan itu ya minta tolong, gengsi amat sih" Axel langsung mengambil alih beberapa buku yg berada di dekapan Tia. Sedangkan Tia cukup terkejut karena Axel yg orang yg cukup bodo amat ingin membantunya.

Di sepanjang perjalanan, mereka berdua hanya hening tanpa mengatakan apapun karena Tia yg bingung ingin mengatakan apa sedangkan Axel yg memang irit bicara.
Setelah tiba di depan kelas Tia, semua murid langsung menoleh ke arah pintu karena melihat Tia yg datang bersama Axel. Tak lupa Tia juga mengucapkan terima kasih, Axel hanya mengangguk dan pergi ke luar kelas.

"Gimana ceritanya lo bisa bareng sama si Es Batu?" tanya Suci kepo

Tia hanya mengendikan bahu acuh dan tidak ingin menjelaskan. Sedangkan Suci langsung mencebikan bibir kesal karena Tia tidak mau berbagi cerita.

Kringgggggg.....

Bel istirahat berbunyi, sebagian murid langsung bergegas ke arah kantin untuk mengisi perut yg sudah agak lapar. Begitupun dengan Twins dan teman teman.

"Lo mau pesen apa Ya?" tanya Suci

"Gue nasgor aja deh sama es jeruk" sahut Tia dengan mata menatap handphone.

"Trus lo semua mau pesen apa?" tanya Suci ke teman teman nya yg lain.

"Samain ajadeh biar cepet"sahut Tio.

Tak lama setelah Suci pergi untuk memesan makanan dan di ikuti oleh Rahen, Tio merebut handphone milik Tia.

"Kenapa sih bang?" tanya Tia kesal.

"Kalau lagi ngumpul itu, gak usah megang megang handphone. Gak sopan" jawab Tio

Twins memang selalu di ajarkan untuk selalu menghargai waktu. Apabila sedang berkumpul dengan siapapun, setidaknya mereka harus mendengarkan atau menghargai waktu kebersamaan. Tapi kadang memang Tia selalu lupa.

Tak berapa lama makanan yg mereka pesan pun datang, saat mereka sedang menikmati makanan. Dari kejauhan datang segerombol wanita yang mungkin kaka kelas yang dandanan nya kaya Cabe cabean.
Seorang wanita berjalan dengan santai nya ke arah twins dengan membawa segelas jus alpukat. Baru saja dirinya ingin menyiram Tia dengan jus yg dia bawa, tetapi dirinya terkejut karena ada yg menahan tangan nya. Di saat dirinya mendongak ternyata itu adalah Axel.

"Mau ngapain lo?" tanya Axel

Perempuan itu lantas melepaskan tangan nya yg sedang ingin menyiram Tia dengan Jus. Lalu tanpa rasa malu, perempuan itu justru memegang erat tangan Axel.

"Eh Axel gak kok tadi aku cuma bercanda" jawab wanita itu dengan nada manja. Sedangkan Twins dan yg lainnya hanya memutar bola mata malas.

"Lo mau ngerjain gue ya?" tanya Tia santai, sedangkan teman teman nya tetap makan dengan lahap.

"Idih pede gila" sahut wanita itu sembari memegang erat tangan Axel.

Dengan jengah Axel lantas melepaskan genggaman wanita cabe cabean tersebut dan menghempaskan nya. Lalu Axel berjalan dengan santai keluar dari kantin.
Dengan kesal wanita itu pun pergi menyusul Axel di ikuti oleh anak buahnya.

Wajah Tia terlihat sangat kesal, berbeda dengan teman teman nya yg masih tetap melanjutkan makan makan.

"Lo semua gak ada yg belain gue gitu?"tanya Tia kesal.

"Emangnya lo kenapa?" tanya Suci dengan nada santai

Tia hanya memutar bola mata jengah dan kembali melanjutkan makanannya.

Kringggggg.... Bel pulang telah berbunyi, dimana waktu yg paling di sukai oleh murid murid. Tia segera mengemas barang barang nya namun seperti biasa, beberapa barang nya seperti buku paket selalu ia tinggalkan di bawah meja. Katanya terlalu berat jika harus di bawa setiap hari.
"Bang, ini kita langsung kerumah sakit dulu atau gimana?" tanya Tia kepada Tio

Killa memang tengah di rawat di rumah sakit karena beberapa hari yg lalu melahirkan secara normal. Anak ketiga dari Killa yaitu Laki-laki, tentu saja Tio sangat antusias karena memiliki teman laki laki selain Papanya.

"Langsung ke rumah sakit aja deh, abang pengen ketemu sama Tian" Jawab Tio

Anak ketiga oleh Killa dan David memang di beri nama Sebastian Wijaya, dimana mereka memang sempat meributkan nama apa yg pas untuk si kecil. Tetapi David menyerahkan urusan nama untuk kedua anak nya, dan setelah di sepakati akhirnya anak ketiga mereka di beri nama Sebastian, dan di panggil dengan nama Tian.

Setibanya di Rumah Sakit, Twins langsung menuju ruang VIP milik Killa. Ternyata di sana sudah ada Tante Kasih beserta anak dan suaminya. Sedangkan Tante Devina mungkin akan segera ke Indonesia dalam beberapa hari lagi di karenakan suami nya yg sedang sibuk sekali.

Haloooooo maafkan aku yg lama up yaaa😭soalnya aku lagi sibuk sibuknya karena dalam masa KKN dan sebentar lagi bakalan Seminar Manajemen🙏Do'akan ya teman teman. Do'akan juga supaya aku bisa up dalam waktu dekat. Semoga kalian suka ya sama chapter ini, dan gak bosan baca cerita aku. Tolong tandain ya kalau ada typo nya, dan jangan lupa vote guyssss❤see u

The Twins (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang