Twins 20

1.7K 73 1
                                    

Hari ini twins akan kembali ke rumah sakit untuk membantu David mengemas perlengkapan Killa beserta adik mereka yg baru lahir. Karena hari ini Killa Dan adik mereka akan pulang ke rumah.
Twins sangat antusias sekali dalam menyambut kedatangan adik mereka yg baru, kebetulan hari ini adalah hari minggu maka mereka memutuskan untuk ikut menjemput Killa.

"Ma, ini udah semua kan?" tanya Tio sembari memasukan barang barang ke dalam bagasi mobil.

"Udah kayanya bang"

Di perjalanan mereka memutuskan untuk menaiki mobil yg sama. David yg menyetir sedangkan Killa dan Tia di belakang bersama adiknya yg baru lahir.

"Ma, dedeknya lucu banget sih. Aku dulu gitu juga gak ma?" tanya Tia tanpa mengalihkan perhatian nya pada adiknya yg sedang tertidur pulas.

"Ya sama lah dek, cuma bedanya dulu kamu itu cengeng banget kalau abang Tio itu diem terus kadang kadang tidur terus" jawab Killa.

Memang benar, waktu cepat sekali berlalu. Anaknya yg dulu lahir tanpa di dampingi oleh David, sekarang sudah sebesar ini, bahkan tak pernah sekalipun Killa terpikir akan hidup sebahagia ini bersama keluarga kecilnya.

Sesampainya di rumah, ternyata keluarga besar mereka sudah berkumpul di halaman rumah untuk menyambut kedatangan anggota baru mereka. Dan mereka di sambut dengan axited.
Malam harinya mereka memutuskan untuk mengadakan acara barbeque di halaman belakang rumah, di hadiri oleh keluarga dekat beserta sahabat sahabat twins.

Saat kedatangan para sahabatnya, Killa cukup terkejut karena ada Axel yg juga datang, padahal seingatnya dirinya tidak pernah mengundang Axel.

"Loh ngapain ni anak sini?" Killa bertanya dengan tangan di pinggang, sedangkan Axel terlihat tenang.

"Abang yg undang dek, kan Axel juga sebagian dari kelas kita juga, kebetulan juga tadi abang lagi di supermarket eh ketemu sama Axel jadi abang ajakin aja sekalian. Terus ketemu sama mereka mereka ini di depan" jelas Tio seraya menunjuk teman teman nya.

Suci hanya manggut manggut membenarkan. Sedangkan Angga dan Rahen sudah pergi untuk mencari makanan. Sebenarnya hanya Angga, tapi Rahen juga di seret oleh Angga. Mau tidak mau pun dia tetap ikut.

"Yaudah deh gue mau ngeliat dedek Bas dulu sama Tio, lo temenin Axel ya" tanpa menunggu jawaban Tia, Suci sudah terlebih dulu menarik lengan Tio agar ikut bersamanya.

"Ehem, lo gak mau ngajakin gue ke keluarga lo gitu" tanya Axel basa basi.

"Ngarep ya lo di kenalin sama keluarga gue" ejek Tia

Pertama kalinya Axel berada di lingkungan yg penuh dengan kekelurgaan seperti hal nya keluarga twins. Mereka sangat humble dan mudah berbaur dengan orang baru, tanpa sadar Axel tersenyum ketika melihat bagaimana lebarnya senyum Tia kala bermain dengan adiknya Bas yg baru saja lahir. Memang keliatan nya Tia masih agak belum bisa, tapi secara perlahan Tia mulai terbiasa karena di bimbing secara langsung oleh Killa.

Sebelumnya Axel bukan berada dari keluarga yg broken home, tapi dirinya lebih tepat kurang di perhatikan karena kedua orang tua nya yg selalu sibuk dengan perjalanan bisnis dari negara satu ke negara lain nya.
Axel berasal dari keluarga yg sangat pemilih untuk urusan pasangan, bahkan hampir beberapa kali dirinya di perkenalkan untuk teman bisnis kedua orang tuanya.

Di sisi lain Axel melihat Tio beserta Rahen dan Angga sedang asik bermain kartu dengan anggota keluarga yg lain. Beruntung sekali twins yg memiliki sahabat yg selalu menemani di saat suka maupun duka.
Di tengah lamunan nya Axel terkejut karena ada yg menyentuh pundaknya.

"Kamu temen nya twins ya?" tanya David karena tidak pernah melihat kehadiran Axel sebelumnya.

"Iya om saya Axel teman sekelasnya twins" jawab Axel seraya tersenyum tipis.

Axel memang sosok pribadi yg sebenarnya cukup humble namun hanya kepada orang orang tertentu. Namun karena keadaan yg terbiasa membuatnya menyendiri pada akhirnya dirinya terbiasa untuk menutup diri.

"Oh ya? Kenapa gak gabung sama Tio sama temen temen nya juga? Ayo kita main sama mereka. Anggap aja kita satu keluarga disini, Angga Rahen sama Suci aja udah terbiasa disini kumpul sama keluarga" ajak David ramah.

Axel hanya bisa mengangguk patuh. Dirinya sangat takjub dengan keluarga twins, walaupun mereka keluarga yg kaya Raya tapi mereka bahkan tidak sombong sedikitpun dengan orang yg baru mereka kenal.

"Tio, kenapa gak ajak Axel main? Kasian Axel sendirian. Axel main ya sama mereka, om mau nyamperin Tia sama Suci dulu" senyum ramah yg di tunjukan David mau tak mau membuat Axel tersenyum tipis.

David sepertinya seumuran dengan Papa nya, tapi David mampu menempatkan waktu, kapan urusan kerja dan kapan waktu untuk berkumpul keluarga. Tak bisa di pungkiri bahwa dirinya juga rindu dengan orang tua nya yg jarang ada waktu untuk sekedar berbincang dengan anak.

Waktu sudah menunjukan pukul 12 malam. Teman teman twins memutuskan untuk pulang kerumah masing masing. Angga dan teman teman nya menaiki satu mobil, sedangkan Axel membawa motor pribadi sendiri.

"Thanks ya" ucap Axel.
Tia yg berada di samping Axel seketika menoleh karena Axel mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Buat?" tanya Tia heran

"Keluarga lo ramah ramah dan humble, berbeda dengan keluarga gue yg gak punya waktu bahkan buat ngumpul sama anaknya" jawab Axel dengan tatapan hampa kedepan.

Tia spontan langsung menatap wajah Axel yg terlihat sedih. Dirinya bingung mengapa Axel terlihat sedih ketika membicarakan keluarganya.

"Emangnya keluarga lo dimana? Sorry ya kalau gue kepo" tanya Tia tanpa mengalihkan pandangan nya dari wajah Axel.

Axel tersenyum pahit, dirinya berbalik dan menatap Tia dengan tatapan yg sulit di artikan.

"Suatu saat lo bakalan tau. Yaudah gue pamit Tia"

Setelah Axel pamit, Tia akhirnya masuk ke dalam rumah dan melihat David yg masih duduk di ruang keluarga sendiri. Akhirnya dirinya pun menghampiri David.

"Papa ngapain disini? Gak tidur?" tanya Tia seraya duduk di samping David

"Papa belum bisa tidur dek. Axel itu teman baru kamu ya?"

"Iya pak Axel itu murid baru di kelas aku. Emang kenapa pa?" tanya Tia heran

"Gak papa, cuma nanya aja sih soalnya kan papa belum pernah ngeliat dia. " jawab David

"Ya jelaslah namanya juga anak baru pa"

"Kalau papa liat, Axel itu anak baik. Tapi papa juga bisa liat kalau dia punya kesedihan yg mendalam"

David memang sangat dekat dengan Tia, berbeda dengan Tio yg memang lebih dekat dengan Killa. Seperti saat ini saja, David selalu merangkul Tia apabila mereka sedang duduk berdua.

"Emangnya kenapa pa?" tanya Tia dengan kening berkerut seraya menatap wajah David yg terlihat serius.

Sesekali David mengusap kepala Tia dan menciumnya.
"Gak papa sih, Axel orangnya tertutup. Kamu harus temenin dia ya sayang"

Ucapan David sedikit banyak membuatnya bingung. Namun mau tak mau dirinya hanya mengangguk mengiyakan. Tak lama kemudian Tia tertidur di dekapan David.

"Good night Putri kecil Papa" kecup David di kening Tia lalu mengangkat Tia dan membawanya ke kamar sang Putri.

Alhamdulillah aku bisa up ya🙏semoga kalian suka sama cerita aku.
Next mau chapter yg kek gimana, saran ya😂
Jangan lupa buat Vote dan Koment ya, dan juga jangan lupa buat Follow aku. Sekian dan terima kasih😘see u the next chapter😇



The Twins (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang