Buah berbiji banyak melambangkan kesuburan manusia dan alam.
Buah stroberi yang berwarna merah pekat,juga sebagai Venus,sang dewi cinta....
Pernikahan kita sudah seperti stroberi busuk yang tidak akan berbuah lagi,bisakah dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Dulu ... tiga tahun,masa masa terberat. Di saat buah stroberi merah pekat yang sudah layu di antara mereka.
Semuanya masih tertawa. Mata yang menyipit berbentuk bulan sabit dan memancarkan aura kebahagiaan. Cici masih berumur satu tahun tengah tertidur saat jam menunjukkan angka satu siang. Jam bayi kecil itu untuk tidur siang sebelum menangis semalaman karena kantuk yang berat.
"Bi ... Bobo nya bisa di bawa jalan nanti sore"tangan nya bergerak mencuci piring,membantu bi Jira di dapur. "Besok aku juga udah mulai masuk kerja,jangan lupa jadwal sehatnya Cici,bi"
"Iya,Nyonya." Bi Jira menjawab pelan dengan kain pel di tangannya.
"Nyonya"
"Iya bi?"
"Tadi Nona Mina nelfon,katanya mau kesini,ada yang penting,mau ngomong sama Nyonya"Bi Jira berucap dengan kening berkerut dalam.
"Oh,iya. Jam berapa katanya bi?"
"Gak di kasih tau jam nya,Nona Mina langsung tutup telfon"
Yerin tersenyum sambil mengelap tangannya menggunakan lap tangan yang menggantung di samping kulkas. Berjalan ke arah air putihnya yang tadi tidak habis di minum. Suara bel berbunyi membuat bi Jira dengan spontan meletakkan pel dan berjalan ke arah depan.
Yerin mengikuti dari belakang dengan penasaran. Mungkin Mina?.
Bi Jira berbalik dan menampakkan perawakan siapa tamu yang datang di sinag bolong ini. Bi Jira langsung kembali ke arah dapur sesaat sebelum pergi,masih menyempatkan mengucapkan kata permisi ke arah Yerin dan di jawab anggukan olehnya.
"Masuk Na"Yerin berjalan duluan ke arah sifa ruang tamu bertetapatan dengan Bi Jira yang membawakan teh manis dan langsung pergi.
"Iya Mbak,makasih"
Yerin menunggu sampai Mina yang masih terdiam sambil menyeruput pelan teh nya yang masih mengepulkan asap tebal. Entah apa tujuan wanita itu menemui Yerin secara mendadak,mungkin ada yang penting atau ada hal yang lebih penting dari yang dia pikirkan sekarang.
Mereka saling bertatapan beberapa saat setelah itu Mina meletakkan gelasnya di atas meja dengan pelan. Menghela nafas pelan dengan pandnagan ke bawah sebum berucap. "Mbak"
