RasaDyeris [!] Beautiful Story

653 106 78
                                    


RasaDyeris [!] Beautiful Story.

.

.

.

I still wonder wonder beautiful story
Still wonder wonder best part
I still wander wander next story
I want to make you mine🎶
(Taehyung-scenery)


Acara syukuran 4 bulan kehamilan Irene berakhir saat jarum jam menunjukkan angka jam tujuh malam. Dan entah ada bencana apa,sejam setelahnya tante Gaiya tiba tiba masuk ke dalam kamar dan keluar dengan koper di tangannya, raut wajahnya seperti menahan amarah terpendam,remasan kuat di pegangan koper seakan mengatakan kemarahan yang semakin kentara. Yerin yang hanya bisa melihat dari arah ujung tangga saat Bunda Solar menghadang tante Gaiya yang akan keluar. Keduanya berdiri beberapa langkah dari pintu utama.

"AKU MAU PERGI. AWAS KAMU"

Teriakan tante Gaiya membuat Cici yang tadinya baru saja tertidur di dalam gendongannya,terdengar menangis seakan suara itu memang benar benar keras. Tangannya beralih menutup telinga Cici dan mencoba menenangkan putrinya yang sedikit tersedak dalam tangisnya. Irene yang duduk di sofa ruang tamu hanya terdiam seolah dia tidak ingin menghalangi kepergian tante Gaiya. Suho---suami Irene---,Ayah,dan juga Taehyung tidak terlihat lagi setelah acara syukuran selesai.

Yerin berjalan ke arah Irene. "Mbak,tante Gaiya kenapa?"

"Ah" bahu Irene sedikit terlonjak naik seakan Yerin mengejutkannya dan mengeluarkannya dari pikiran yang bercabang. "Ah,Mbak juga kurang tau"

Yerin mengerutkan dahinya dan mengelus rambut Cici untuk membuat Cici benar benar terdiam walaupun tangisnya sudah terhenti,mata Cici masih belum benar benar terpejam. Kembali berbalik ke arah pintu utama,jarak pintu utama ke ruang tamu cukup jauh karena ruangan yang begitu luas. Mata tante Gaiya seakan di butakan oleh kemarahan dan mendorong Bunda Solar sampai terhuyung beberapa langkah ke belakang. Sesaat setelah itu tante Gaiya benar benar pergi.

Yerin lebih memilih pergi ke arah lantai dua untuk menidurkan Cici di kasur,sebelum dia benar benar pergi,dia berkata. "Mbak,aku ke kamar bentar buat nidurin Cici. Tolong tenangin Bunda ya"

Langkahnya membawanya sampai ke kamar dan menidurkan Cici seperti perkataannya tadi pada Irene. Setengah jam dia habis kan hanya untuk menidurkan putrinya itu lalu kembali turun dengan cepat,mana tau Bunda Solar masih menangis entah karena sebab apa,dia sama sekali tidak tau. Keningnya semakin berkerut saat Mina yang berdiri sambil menunduk dalam dengan map berwarna coklat pudar di tangannya. Map itu dia letakkan di atas meja ruang tamu lalu berbalik ke arah Yerin,mata mereka bertemu pandang.

Hanya mereka berdua tanpa ada keberadaan Bunda Solar dan Irene di ruang tamu. Seakan orang orang di rumah ini tertelan ke dalam inti bumi dan tidak terlihat.

"Mbak ... seharusnya aku yang ada di sana."ujarnya pelan dengan kepalan tangan yang menguat di kedua sisi tubuhnya. "Seharusnya aku yang ada di posisi Mbak sekarang."

Yerin hanya terdiam,menunggu kalimat selanjutnya.

Kepalan tangan Mina semakin menguat,walau jarak mereka tidak terlalu dekat,suara kecil dan geraman tertahan Mina dapat dia dengar dengan jelas tanpa ada penghalang,seperti udara yang berhembus dan membawa suara itu ke daun telinganya.

Yerin berjalan mendekat,berniat untuk mengambil map coklat yang sempat di letakkan Mina,ingin melihat isi dari map tersebut,mungkin kemarahan Mina sekarang bisa di sebabkan oleh map itu. Matanya membaca isi map itu dengan kertas hvs berukuran F4 dan itu adalah surat pengunduran diri.

Kenapa wanita di hadapannya ini mau mengundurkan diri,saat Yerin tahu bahwa Mina menyimpan perasaan istemiwa terhadap suaminya,jika wanita itu mengundurkan diri,kesempatan wanita itu untuk mendapatkan Taehyung pasti akan semakin kecil. Batinnya seakan bersorak sorak,bertanya dengan kebingungan,kenapa Mina mengundurkan diri?.

Kepala Yerin tarangkat ke atas saat Mina bersuara. "Aku nyerah,Mbak" Mina tersenyum pahit. "Tapi di saat aku ada kesempatan masuk ke hubungan kalian,aku akan benar benar masuk dan mengambil Mas Taehyung dari Mbak"

Nada suara yang terdengar pahit dengan suasana hening,semakin memperdalam perasaan yang wanita itu tunjukkan dalam kalimatnya. Kepalan di tangannya dia kendurkan lalu berbalik pergi,menjauh dari Yerin.

"Kamu benar benar pergi?."

Langkah Mina terhenti,tanpa berbalik dia berucap. "Aku cuman nunggu Mbak pisah dari Mas Taehyung."

"Bagaimana kalau aku memilih bertahan?"

Pertanyaan itu tidak mendapat tanggapan sama sekali.

Sesaat setelahnya Mina benar benar pergi. Tangan Yerin kembali meletakkan map berwarna coklat itu ke atas meja dengan pelan. Berjalan ke arah kamar Bunda Solar,mana tau kedua wanita itu berada di sana. Kamar yang berada di sudut ruangan dengan langkahnya yang harus melewati ruang kerja milik Ayah. Seakan gravitasi bumi memaksanya untuk berhenti di depan pintu berwarna coklat tua polos,bukan ruang kerja Ayah. Melainkan kamar yang di tempati Suho dan Irene selama menginap di rumah ini,tepat di sebelah ruang kerja milik Ayah.

Dia mendekat dan menempelkan telinganya ke arah pintu saat samar samar mendengar pembicaraan dua orang,keduanya suara lelaki. Tiba tiba suasana di dalma sana hening atau pembicaraan sudah selesai,entahlah,dia sama sekali tidak dapat mendengar apapun. Semakin merapatkan badannya ke pintu dan membuat pintu menjadi sandaran tubuhnya,matanya tertutup rapat agar kembali fokus. Mencoba menelisik suara sekecil apapun. Sampai ....

Ceklek.

"Ah"

Tubuhnya oleng ke depan dengan mata melotot lebar,menabrak tubuh seseorang yang membuka pintu kamar. Kepalanya mendongak.

Itu suaminya.

Mata mereka berdua saling bertubrukan. Keduanya terdiam,Yerin menelan ludah kuat,dia ingin mengalihkan pandang dari mata itu,tapi tidak bisa sama sekali. Keduanya seperti berpelukan dengan tangan Taehyung memeluk pinggangnya.

"Kalian ngapain pelukan di depan kamar Irene sama Suho?"

Yerin menoleh cepat sambil menarik diri dari suaminya.

Bunda Solar.

***

🙃

🙃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RasaDyerisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang