RasaDyeris [!] Katakan Alasannya.
.
.
.
Gerakan langkah Yerin yang pelan membawanya keluar dari kamar mandi. Ada sedikit perasaan ragu saat dia hampir saja mengungkapkan pengakuan kepada suaminya itu,terlalu gengsi untuk berkata. Helaan nafas sesaat,rasanya dia harus lebih dulu menghilangkan rasa tidak nyaman di dalam dirinya sebelum bertemu atau mungkin bertatap muka dengan suaminya.
Tangannya mengusap dada beberapa kali. Berharap detakan jantungnya dapat normal kembali. Matanya tertutup rapat sambil menghirup nafas dalam dalam.
"Kamu kenapa?"
Otomatis matanya melotot. Taehyung sudah berdiri di ambang pintu dengan ... WHAT?!! telanjang dada. Tangannya terangkat menutup wajahnya sambil memalingkan wajah ke arah lain. "Ka-kamu ... ba-baju kamu mana?"
Taehyung sedikit mengerut,kenapa Yerin menanyakan bajunya ada dimana?. Tentu saja jawabannya di dalam lemari. Tetapi setelah pandangannya terjatuh ke arah tubuh bagian atasnya ... dia baru sadar tidak memakai baju. "Lalu ... kenapa?"
"Masih tanya kenapa?" Yerin menoleh kan kepalanya spontan sambil mendelik kesal. Dan lagi lagi matanya malah menatap tubuh bagian atas suaminya kemudian memalingkan wajah kembali. Batinnya tidak kuat untuk sekarang,juga jantungnya yang makin mengila.
Yerin tahu saat merasakan sebuah langkah mendekat,dia tahu Taehyung mendekat dan sudah berdiri di belakangnya. Membisikkan kata kata yang nyaris membuat bulu kuduknya berdiri. "Padahal kamu udah ngerasain seluruh tubuh aku,kenapa sekarang malu?"
Shit
Andai saja tiba tiba mati lampu dan semuanya gelap gulita dan juga mendukung karena saat ini malam hari,mana tau wajah memerahnya, bak tomat yang segar dan baru saja siap panen ini tidak akan di lihat oleh Taehyung. Tapi naas,suara kekehan dan deruan nafas di samping telinganya,membuatnya menutup matanya rapat sangking malunya. Pasti suaminya sudah melihat wajah memerahnya.
"Ka-kamu jangan ketawa. Kamu mesum!"ujar Yerin sedikit terbata.
Bukannya berhenti,Taehyung malah tertawa lebar sekarang. Benar benar,malunya udah gak ketulungan lagi. Tadi dia hampir mengungkapkan perasaannya dan sekarang dia malah di goda dengan kata kata lelaki itu yang terlalu gamblang.
Yerin baru saja ingin melangkah menjauh sebelum dia di permalukan lebih jauh lagi. Tetapi gerakannya terhenti saat Taehyung menarik satu ujung jari tangan sebelah kirinya. Membuatnya terpaksa menoleh. "Kenapa?"
Taehyung tiba tiba bergerak lebih dekat lagi. Deruan nafas lelaki itu menyapu wajahnya. Membawa kehangatan sekaligus rasa geli yang kentara. Sampai bibir hangat milik Taehyung bersentuhan dengan miliknya. Membawanya terlena dalam ciuman mereka berdua. Tangannya perlahan memeluk leher suaminya,mencoba menahan tubuhnya yang hampir tak bisa di tahan lagi hanya untuk berdiri saja. Rasanya kakinya lemas seperti jely. Baru saat semakin terlena,Yerin membuka mulutnya,memberi aksen lebih dalam untuk suaminya mencecap lebih jauh.
Tubuh keduanya saling bersentuhan. Memeluk satu sama lain. Melepaskan sesuatu yang selama ini di tahan lewat ciuman ini. Mendadak gemuruh jantung keduanya sama sama tidak terkendali. Hasrat mendalam yang saling mendambakan satu sama lain.
Alangkah baiknya hal ini dapat terjadi tanpa harus saling menjauh. Menjauh dari segala sesuatu yang dapat membuat keduanya kembali terhubung. Sama seperti tiga tahun yang lalu. Seandainya saja Yerin tidak langsung pupus harapan sampai sampai terus teringat perkataan Mina tentang dia yang membutuhkan lelaki itu. Terlalu miris rasanya. Saat itu dia hanya merasa rendah diri.
Merasa bahwa Taehyung tidak lagi mencintainya dan hanya membalik kepadanya saat Cici ada di antara mereka berdua. Berharap terlalu jauh memang menakutkan,terlalu takut untuk mencoba karna dia tidak merasa percaya diri jika harapannya akan terkabul.
Sama seperti saat ini.
Rasanya seperti mimpi.
Saat mereka saling memeluk erat satu sama lain dan Taehyung yang mencium bibirnya dalam.
Membayangkan hal ini terjadi,hanya dia anggap sebagai harapan semu dulunya.
Sampai dirinya merasa melayang di udara. Tarhyung menggendongnya seperti koala. Membawa tubuh keduanya untuk berbaring di atas ranjang. Dengan posisi lelaki itu yang ada di atasnya. Mengukungnya dalam kukungan tangan kekar,layaknya penjara besi yang tidak bisa di robohkan dengan mudah.
Yerin melenguh saat merasa sangat di manjakan dengan apa yang di lakukan Taehyung sekarang. Benar benar membuatnya melayang dan susah untuk kembali ke dalam kenyataan.
Tangan lelaki itu sudah menelusup ke dalam bajunya di bagian belakang. Mengusap punggungnya dengan pelan tetapi berefek besar bagi Yerin. Membuat dirinya melenguh nikmat beberapa kali.
Lalu tangan Taehyung bergerak lebih ke atas lagi. Sampai berhenti di pengait bra nya. Hampir membukanya dan melanjutkan hal yang mereka lakukan sekarang untuk lebih jauh lagi. Hasrat sudah membendung keduanya sampai melupakan kenyataan,meninggalkan hal hal yang mungkin hilang di telan keinginan batin.
Sedikit lagi sampai ....
"Bunbun."ujar suara manis dan imut dari arah ambang pintu. "Ayah ngapain himpit badan Bunbun?"
Otomatis Yerin mendorong kuat dada Taehyung. Beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah Cici sambil merapikan kembali bajunya. Kenapa dia bisa sampai lupa diri seperti tadi?.
"Kenapa sayang?"tanya Yerin saat sudah berdiri di depan Cici sambil menunduk,menatap putri kecilnya.
Bukannya menjawab Cici malah menyampatkan diri untuk melirik ke arah belakang tubuh Bunbunya,melihat Ayahnya yang sudah beranjak dari tempat tidur dengan wajah gusar sambil mengacak rambutnya sebal.
"Ayah kenapa Bunbun?"tanya Cici tiba tiba dan mengabaikan pertanyaan Bunbunnya sebelumnya.
"Ayah."gumam Yerin pelan,lalu menoleh ke arah belakang dan menemukan Taehyung yang sudah berdiri beberapa langkah di belakangnya. Tersenyum kecil saat raut gusar dan rasa tidak puas,tertampil dengan jelas di raut wajah lelaki itu. "Ayah cuman kecapekan."
Cici mengangguk angguk lalu menatap Bunbunnya lekat. "Bunbun. Malam ini Cici tidur sama Bunbun ya?"
"GAK BOLEH."teriak Taehyung spontan.
"Mas!"
***
Masih kangen aku kan?
Selamat malam dan tidur nyenyak ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RasaDyeris
FanfictionBuah berbiji banyak melambangkan kesuburan manusia dan alam. Buah stroberi yang berwarna merah pekat,juga sebagai Venus,sang dewi cinta.... Pernikahan kita sudah seperti stroberi busuk yang tidak akan berbuah lagi,bisakah dengan...