RasaDyris [!] Lobi Kantor

618 108 41
                                    


RasaDyeris [!] Lobi Kantor

.

.

.

Sesaat setelah kejadian di depan kamar Suho dan Irene yang membuat dirinya sedikit canggung jika berhadapan dengan Bunda Solar. Walau keduanya memiliki hubungan yang kuat di atas nama hukum dan agama,tetapi hubungan mereka tidaklah semulus yang di bayangkan,rasanya canggung saja saat Bunda Solar melihat keakraban keduanya yang jelas jelas bisa di katakan mustahil. Dengan hubungan retak dan pembicaraan yang dulu selalu di akhiri dengan pertengkaran. Sama seperti kayu yang sudah menjadi abu,dengan terselipnya kata tidak mungkin jika kita mengubah abu itu menjadi kayu kembali.

Besoknya mereka sudah kembali ke rutinitas biasa setelah menambah cuti menjadi 3 hari lebih,seakan hal yang terjadi di rumah Bunda Solar---tentang Mina dan tante Gaiya---,itu benar benar terlupakan olehnya dengan setumpuk berkas yang ada di atas kubikelnya. Secara mendadak otaknya terpaksa bekerja keras untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang dia anggurkan selama mengambil cuti.

"Wah ... habis bulan madu,Mbak?,lama amat cutinya"ucap Joy mendadak dengan kepala yang mengintip setengah dari arah kubikelnya. "Dah berapa ronde nih?"

"Mulut lo!" Tegur Mbak Lia sambil memelototkan matanya dengan gamblang ke arah Joy,suara ketukan dari arah salah satu meja menarik perhatian semuanya.

"Yerin otw buncit tuh" kali ini Mas Mingyu yang menyahut.

"Aciieee ... anak kedua"ucap Joy.

"Anak kedua tuh makin memperkuat cinta suami istri,gue udah berpengalaman nih"tangan Mbak Lia menepuk dadanya bangga. "Untung untung anak gue gak membangkang kayak suami gue."

"Lah emang suami lo kenapa Mbak?"tanya Joy. Tubuhnya bergerak sendiri untuk berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke arah Mbak lia. "Selingkuh?"

"Pala lo. Gue libas juga mulut lo Joy. Nih nih ya,suami gue tuh susah banget kalau di suruh ganti kemeja buat ke kantor."

"Lah,berarti suami lo pake satu model kemeja beruturut turut gitu?,gak di cuci apa?"

"Itu makanya gue mau nyari yang model,warna,sekalian sama bahan yang sama persis. Iya kali suami gue bau tengik waktu di kantor."

"Ya cuci kalau suami lo udah pulang kerja. Setrika sampe kering. Besok pake lagi" ujar Joy dengan nada santai lalu kembali duduk di kursinya.

"Lo kira kerjaan gue cuman itu doang. Anak gue dikemanain?"

"Titip ke mertua lo. Susah amat"

"Bisa di omelin habis habisan gue di kira gak bisa ngurus anak"balas Mbak Lia.

"Mbak Yerin bisa bisa aja tuh,Cici aja kadang sama neneknya"balas Joy. "Iya gak Mbak?"

Yerin hanya mengangguk. Tangannnya sibuk bergerak dengan lihai di atas keyboard dan mata yang menatap ke arah layar persegi itu. Kemudian tangannya beralih mengambil pensil dan kertas, menuliskan sesuatu di atas lembaran putih yang sudah di isi dengan coretan hitam hitam di pinggirnya. Gerakannya terhenti saat Joy tiba tiba berucap.

"Kadang Cici juga sama wanita yang dulu pernah ngantar Cici ke sini. Gue pernah beberapa kali lihat Cici sama wanita tuh. Itu siapa lo sih Mbak?"

RasaDyerisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang