Bunda, maaf

4.3K 577 104
                                        

Vote kalian dibutuhkan agar orang lain tertarik membaca cerita ini.kiww



Jisung yang sedang memakan mie instan dibuat kaget dengan suara pintu yang terbuka lalu tertutup kencang. Jisung berpikir itu adalah Bunda nya, dan benar saja, itu Bunda yang baru pulang kerja. Namun dengan kondisi menyedihkan, rambutnya acak-acakan, bajunya juga. Wajah sembab itu, membuat Jisung bertanya-tanya

"Bunda, Bunda kenapa?" Tanya Jisung lembut

Tangis Yoona, Bunda Jisung, kembali pecah. Mengingat kejadian yang menimpanya tadi saat di kantor

"M–maaf sung, hiks, Bunda hiks hiks, Bundaa kotorrrr" Jisung paham, matanya terbelalak

Jisung bukanlah lagi anak kecil yang tak paham hal begituan. Amarahnya memuncak. Digenggam nya kedua belah bahu sang Bunda. Lalu menatap Bunda nya lekat

"Siapa, siapa yang ngelakuin itu ke Bunda?" Tanya Jisung dengan nada serius

Yoona serasa dibutakan oleh rasa malu serta sakit, dia juga tak bisa berbohong pada Jisung

"D–direktur di tempat Bunda bekerja hiks" Yoona tertunduk, air mata menyedihkan itu terus jatuh tanpa hati

Membuat amarah Jisung semakin memuncak. Biarlah ia yang disakiti, dihina. Tapi sekarang beda, Bundanya, orang sangat ia sayangkan, dilecehkan seperti ini

Benar-benar, aura membunuh Jisung menyeruak sekarang. Dengan sarkas Jisung mengambil tongkat baseball lama miliknya. Yoona sudah kaget melihat hal itu, mencoba menghentikan Jisung, namun tak bisa dengan tenaganya yang sekarang

Yoona hanya bisa menangis, menatap nanar punggung anaknya yang kian menghilang

°
°
°

"DASAR SIALAN, KELUAR KAU!!! KAU MELECEHKAN BUNDA KU!!! KELUAR BANGSAT" Dikiri serta kanan Jisung sudah ada dua satpam yang menahannya

Jisung terus memberontak, banyak karyawan lain yang belum pulang melihatnya, tak sedikit pula yang merekam kejadian itu (jangan pada minta videonya_-)

Sekarang bukanlah saatnya untuk merasa malu, Jisung akan sangat merasa malu dan tak berguna karena tak bisa melindungi Bundanya

Matanya membulat, menatap seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari ruangannya, ralat, tempat bersembunyi mungkin

Dia keluar, menatap Jisung tanpa ada rasa bersalah sedikit pun. Bahkan sedikit menghela nafas jengah. Direktur kurang ajar itu memegang dagu Jisung, lalu berbisik tepat di telinganya

"Ibumu itu memang pantas mendapatkan nya, bukankah ia jalang? Kalau tidak mengapa menggunakan rok mini saat berkerja? Hahaha" Bahkan direktur itu berbicara dengan nada bercanda disaat-saat seperti ini

Jisung menggertakkan rahangnya. Sungguh ia sangat kesal sekarang. Manusia setengah binatang didepan nya ini sangat meminta untuk dibunuh

Direktur itu tersenyum smirk

"Bawa anak ini ke gudang belakang, pukul saja dia" Lalu berlalu begitu saja

Wʜᴇɴ Sᴏᴍᴇʙᴏᴅʏ Lᴏᴠᴇ Mᴇ ❤︎CʜᴇɴJɪ [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang