17. The Truth

1.3K 155 11
                                    

"Sampai jumpa besok, princess," pamit Seokjin setelah mengecup kilas pipi Hyuna.

Sedangkan gadis itu hanya bisa tersenyum malu, dengan wajah yang sudah merona karena ulah kekasihnya. "Eoh, sampai jumpa besok, oppa."

Sepeninggal Seokjin, senyum Hyuna tak kunjung memudar, malah semakin lebar. Lantas, mengulurkan tangannya ke depan, guna menatap cincin yang baru saja Seokjin sematkan di jari manisnya.

Hyuna jelas masih mengingat ucapan Seokjin yang berniat melamarnya setelah upacara kelulusan. Pria itu bersungguh-sungguh ingin mengikat Hyuna dengan pernikahan. Coba bayangkan saja, gadis mana yang tidak melayang jika diperlakukan seperti itu oleh sang kekasih?

Hyuna semakin tidak sabar ingin menceritakan kabar gembira ini pada ayah dan ibunya. Mereka berdua pasti akan dengan senang hati menerima Seokjin sebagai menantunya.

"Aku pulang‒"


Prang!


Seketika Hyuna terperanjat saat mendengar suara barang berjatuhan. Ia pun terdiam di tempat, senyum di bibirnya pun memudar, karena mendengar kedua orang tuanya yang kini saling meneriaki satu sama lain. Saling memaki, tanpa menyadari kehadiran Hyuna di sana.

"Mau tidak mau, kau harus segera menandatangani surat perceraian kita, Lee Siwon-ssi!"

"Tidak kusangka, ternyata kau wanita seperti itu Yoomi-ya. Ternyata aku salah menilaimu sejak awal."

Detik berikutnya, air matanya pun mengalir tanpa di perintah. Hatinya serasa hancur setelah mendengar ucapan ibunya. Kebahagiaan yang baru saja ia rasakan, menguap secara tiba-tiba, lantas digantikan dengan kekecewaan yang teramat dalam.

"Ah, putri ibu sudah pulang. Ayo, kemasi barang-barangmu, kita akan pergi ke London." Perintah sang ibu tanpa memikirkan perasaan Hyuna.

"Ibu, haruskah kalian berpisah seperti ini? Tidakkah kalian memikirkan perasaanku?"

"Justru ini demi kebaikanmu, sayang. Kau harus ikut denganku," jelas Jeon Yoomi yang masih tidak bisa di mengerti oleh Hyuna.

"Tapi, bagaimana dengan Seokjin, Ibu? Dia baru saja melamarku, B"

"Tinggalkan pria itu. Kau masih muda, masih banyak pria di luar sana yang lebih baik darinya."

Hyuna bungkam. Baru saja ia berandai-andai, bagaimana jika nanti ia benar-benar menjadi istri Seokjin, dan agaknya, ia harus menghapus hal itu dari benaknya. Beginilah nasib percintaan Lee Hyuna, yang harus berakhir karena keegoisan orang tuanya.


...


"Hyuna-ya..."

Seakan tak peduli, gadis itu semakin mempercepat langkah menuju kamarnya, dengan sesekali mengusap bekas air mata di wajahnya.

"Baiklah, aku minta maaf karena telah membentakmu tadi. Tapi, kumohon jangan seperti ini." Seokjin kembali bersuara karena tak kunjung mendapat respon dari Hyuna.

Hyuna tetap tidak bereaksi. Agaknya gadis itu benar-benar tersinggung dengan ucapan Seokjin tadi. Ia hanya ingin memberikan kenangan indah untuk Jaehwan di hari ulang tahunnya, tapi, apa yang ia dapat? Seokjin malah membentak Hyuna karena niat baiknya.


Grep!


"Lee Hyuna‒"

After A Minute ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang