Saat ini, Hyuna tengah berdiri di depan ruang kelas Jaehwan yang baru saja ia ketahui bahwa ternyata adalah putra Direktur Min Financial. "Tidak disangka ternyata Jaehwan itu putra atasanku. Wah, kenapa bisa kebetulan sekali," gumamnya pada diri sendiri.
Kriiiiiing... Kriiiiiing...
Setelah terdengar suara bel, para murid itupun segera berhamburan keluar secara teratur. Hyuna masih setia menunggu Jaehwan di depan pintu, menunggu bocah kecil itu dengan sabar.
Detik berikutnya, bocah yang ia tunggu-tunggu terlihat berjalan keluar.
"Ah, itu dia, hai Jaehwan-ah," sapanya seraya melambaikan tangan untuk mencuri perhatian Jaehwan.
"Lee Seonsaengnim sedang apa?" tukas Jaehwan.
Gadis itu sedikit menunduk untuk mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Jaehwan. "Sekarang aku berkerja di kantor ayahmu. Dan ia bilang aku harus menjemputmu dan mengantarkanmu ke rumah." Hyuna memberi penjelasan.
Bukannya menerima, raut wajah Jaehwan menjadi murung dalam sekejap, persis seperti saat terakhir kali ia menemani Jaehwan di halte. Hal itu membuat Hyuna yang melihatnya pun menjadi kebingungan.
"Ada apa? Apa Jaehwan tidak senang?" tanya Hyuna sembari memegang kedua pundak bocah berusia sekitar lima tahunan itu.
"Ibu pasti berbohong lagi. Ibu tidak sayang lagi padaku."
"Eh, Jaehwan-ah jangan begitu pada ibumu. Mungkin ibumu sedang mengerjakan sesuatu yang tidak bisa ditunda. Dan lagi, tidak ada ibu yang tidak menyayangi putranya. Jadi kau tidak boleh bicara seperti itu, ya."
"Ayo kita pulang saja, Seonsaengnim," tukas Jaehwan tanpa berniat menanggapi ucapan Hyuna, lantas menarik tangan Hyuna menuju tempat parkir.
"Ah, baiklah," jawab Hyuna dengan sedikit mengerutkan dahinya.
Entahlah ia merasa ada yang aneh pada Jaehwan. Kenapa Jaehwan selalu saja sedih saat tahu ibunya tidak bisa menjemput. Dan lagi, bocah sekecil itu kenapa bisa menyimpulkan jika sang ibu tidak lagi menyayanginya.
Ah, entahlah, ia tidak ingin ikut campur masalah pribadi orang lain, terlebih itu berhubungan dengan atasannya. Hyuna tidak ingin mencari masalah.
...
"Seonsaengnim tidak mengajar lagi karena bekerja di kantor ayahku?" tanya Jaehwan memecah keheningan di tengah konsentrasi Hyuna mengemudikan sedan merah milik perusahaan.
"Iya, Jaehwan. Kau pasti merindukanku, ya?" ujar Hyuna mencoba menggoda bocah itu.
"Tidak juga, aku hanya akan merindukan kimbab buatanmu, Seonsaengnim."
Hyuna terbelalak seketika mendengar jawaban mengejutkan dari Jaehwan. Mana bisa dirinya disamakan dengan kimbab. "Jadi, kau hanya akan merindukan kimbab buatanku? Wah, jahat sekali."
"Aku sangat menyukainya, karena ibu tidak pernah membuatkan kimbab untukku." Jawaban Jaehwan membuat Hyuna kembali terhenyak.
"Nah kita sudah sampai." Hyuna memilih untuk tidak menanggapi ucapan Jaehwan. Otaknya masih berfungsi untuk tidak melewati batas.
Setelah memarkirkan mobilnya. Ia segera memutari bagian depan mobil untuk membukakan pintu boss kecil. "Turun pelan-pelan, ya. Ah iya, mulai sekarang kau panggil aku noona saja. Karena sekarang aku tidak lagi mengajarmu, kan?"
"Baik, Noona," jawabnya patuh.
Beberapa saat kemudian terlihat wanita paruh baya keluar menghampiri.
"Bibi Han..." Jaehwan terlihat langsung menghambur pada wanita yang disebutnya bibi Han itu.
"Wah, tuan muda kecil sudah pulang. Anda pasti sekretaris baru tuan Min?"
"Ah iya. Selamat siang, Bibi. Namaku Lee Hyuna," sapa Hyuna yang kemudian membungkuk guna memberi hormat pada wanita yang lebih tua darinya itu.
"Tuan Min sudah memberitahuku dan menyuruhmu menunggu di dalam. Tuan bilang ingin bertemu dengan sekretaris barunya."
"Baiklah, Bibi," jawab Hyuna sembari mengekori bibi Han dan boss kecilnya berjalan memasuki rumah yang menurutnya lebih mirip istana.
...
Hyuna tak henti-hentinya ternganga, menatap takjub betapa megah dan mewahnya seluruh interior yang berada di dalam rumah itu. Jika saja bibi Han tidak datang mengantarkan minum untuknya, sudah bisa dipastikan liurnya akan menetes.
"Silahkan diminum Sekretaris Lee, tuan Min
akan segera datang."
Gadis itu pun sontak berdiri dan membungkuk pada bibi Han. "Astaga bibi, kau tidak perlu repot seperti ini. Aku jadi tidak enak."
"Gwaenchana, lagipula ini hanya teh. Aku akan melihat tuan muda kecil terlebih dulu, pasti ia kesulitan mencari baju gantinya."
"Ah iya, terima kasih, Bibi."
Sepeninggal wanita itu, perhatian Hyuna tertuju pada foto yang berada di atas nakas di samping tempatnya duduk. Ia pun bangkit dan berjalan mendekati foto itu.
Dalam foto tersebut terlihat bayi kecil yang sedang duduk dengan tawa merekah di bibirnya sehingga memperlihatkan dua gigi mungilnya, yang sepertinya baru saja tumbuh. Dan Hyuna bisa menebak jika bayi itu adalah Jaehwan. Menggemaskan.
"Aigoo, lucu sekali." Hyuna tersenyum gemas. "Jaehwan sekecil itu sudah terlihat tampan, aku jadi penasaran orang tuanya seperti apa."
Hyuna pun mengedarkan pandang ke seluruh penjuru ruangan. Maniknya sibuk menelisik guna mencari foto keluarga yang bisa menunjukan bagaimana wajah atasannya.
Detik berikutnya ia memicingkan mata saat menemukan objek yang sedang ia cari. Ia pun berjalan mendekat agar dapat melihat lebih jelas foto tersebut.
"Ah, pantas saja Jaehwan tampan, ibunya saja secantik itu, dan ayahnya‒"
Ucapannya terhenti seketika. Lehernya tercekat, dan entah mengapa dadanya terasa sesak meskipun ia dapat dengan mudah menyuplai oksigen ke dalam paru-parunya. "Andwae..."
Tanpa sadar ia menarik kakinya mundur. Ia berpikir harus segera pergi dari rumah ini. Satu langkah, dua langkah, menjauhkan diri dari foto tersebut. Begitu langkahnya dirasa telah mendekati pintu, gadis itu pun berbalik dengan cepat.
Bugh!
Tubuhnya limbung menabrak seseorang yang baru saja memasuki rumah itu. Beruntung ia tidak terjerembab di lantai, karena sosok tersebut dengan sigap melingkarkan tangannya di pinggul Hyuna.
Aroma parfum ini, pelukan hangat ini, dan gaya rambut itu...
"Seokjin oppa..."
...
Karena gak bisa publish Our Marriage, akhirnya setelah sekian lama baru bisa publish cerita ini doang
😢😢😢😢😢😢
Maaf udah bikin kalian nunggu lama gengs
Dan aku janji bakalan publish Our Marriage secepatnyaOh iya
Kalau kalian mau, bisa follow IG aku yah @iamhyuna__ (double underscore) nanti DM aja dan bakalan aku follback gengs
😘😘😘😘😘😘Purple u
💜💜💜💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
After A Minute ✓
Fiksi PenggemarBerawal dari kesalahpahaman kedua orang tuanya, membuat Hyuna terpaksa harus meninggalkan Korea. bahkan, ia harus rela berpisah dengan pria yang sangat dicintainya. Tujuh tahun berlalu, gadis itu pun kembali ke tanah kelahirannya. Berharap akan mend...