Chapter 1 : Jemputan

43 3 0
                                    

Aku tersenyum dan sedikit berlenggak-lenggok didepan kaca oval dibawah tangga lalu bergumam.

"Duh ni pipi kok chubby amat ya, perasaan kemarin gak makan banyak," dan seketika itu ayahku lewat dari dapur menuju ruang tengah sambil membawa secangkir kopi hitam yang baru dibuatnya. "Anak Ayah mau chubby atau gak tetap cantik kok." Puji Ayahku, aku tersenyum lalu mengejek.

"Ah Ayah paling gak jadi anter aku ke sekolahkan?" tebakku asal. Karena biasanya kalau Ayah sudah memuja-muji gitu pasti ada sesuatu yang dibatalkan. 

"Hari ini enggak bisa dulu ya nak, Ayah janji besok lusa yaa." Kata Ayah memperjelas lagi. Ah padahal aku udah senang hari ini jadwal aku diantar ayah ke sekolah, karena naik jemputan bikin jengkel, gumamku.

"Oke Yah, gapapa." Ucapku kecewa, tak lama Ibu membawa sarapan untukku dari dapur.

"Sayang sarapan dulu nak," suruh Ibu. 

"Bu, Fira gak sarapan dulu hari ini ya." Entah kenapa tiba-tiba aku langsung bad mood. Mungkin karena aku gak jadi berangkat sama Ayah, mood-ku jadi berantakan.

"Kenapa sayang?" tanya Ibuku lembut sambil menyimpan piring diatas meja makan.

"Enggak tau, mau langsung nunggu Mang Agus aja didepan takut ditinggal lagi kayak kemarin Bu" Ucapku menjelaskan, lalu salim kepada Ayah dan Ibuku diruang tengah.

Ketika mengambil tas dari kamar, aku teringat akan suatu hal, 

"Ohiya Bu nanti pulang sekolah Fira ada kerpok Prakarya di rumah Raja, bareng sama Farah, Rizal, dan Angga." Kataku sambil memasukkan bekal makan ke dalam totebag.

"Yaudah hati-hati ya Nak, pulangnya jangan terlalu sore, sholat awal waktu jangan lupa yaa." Ucap Ibu mengingatkanku yang sedang menyalimi tangan Ayah.

"Siap bu! Fira berangkat Assalamualaikum," Aku mengecup tangan Ibu lalu sedikit berlari menuju halaman rumah, setelah menunggu beberapa menit mobil jemputanku pun datang dan aku biasa duduk dipaling depan.

"Pagi Mang Agus! Sudah sarapan belum Mang?" sapaku sembari bertanya perihal sarapan kepada Mang Agus. Lalu Mang Agus menjawab dengan gelengan kepala.

"Memang kenapa Neng?" tanyanya sambil fokus menyetir mobil.

"Nah bagus Mang, ini aku ada roti sama jus jambu, dicicipi ya Mang!" tawarku kepada Mang Agus lalu dibalas dengan senyum yang sumringah.

"Wah makasih banyak nih Neng, tau aja Amang lagi haus." Seketika itu juga jus jambu dan rotiku habis dimakan oleh Mang Agus sepanjang perjalan ke sekolah.

Hari ini aku emang lagi kurang mood untuk makan, jadi itu sebabnya bekal makan yang Ibu beri pun aku beri lagi ke Mang Agus. Maafin aku Bu, gumamku

🌸 🌸 🌸 🌸


Let's Try To Be ShalihahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang