Jay berdiri didepan Gloria yang sibuk menyimpulkan dasi yang dikenakannya untuk pergi ke kantor. Sudah lewat seminggu semenjak Jay ditetapkan menjadi CEO di perusahaan Gloria dan selama seminggu itu Gloria akan ikut ke kantor bersamanya, menemani dan membantunya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jay sangat menikmatinya, dimana ketika dia lelah dan muak dengan deretan huruf yang dibacanya dia akan menoleh, menatap wajah cantik Gloria yang menjadi semangatnya entah sejak kapan.
"Sudah, ayo kita sarapan."
Gloria menggandeng lengan Jay menuju ruang makan, gaun semi-formal melekat ditubuh rampingnya, sangat pantas berjalan disisi Jay yang tampan dengan setelan kantornya.
"Ingin sarapan apa baby?" Tanya Gloria.
"Roti bakar dengan selai kacang Mom."
Gloria mengangguk, mengambil dua lembar roti bakar dan mengolesi selai kacang diatasnya, menaruhnya di atas piring kosong Jay dengan senyum manis di bibirnya. Jay ikut tersenyum, mengecup bibir pink milik Gloria lalu memakan rotinya.
"Thanks Mom."
Keduanya sarapan dalam diam, 10 menit kemudian keduanya sudah selesai dan siap berangkat ke kantor. Gloria masuk ke dalam mobil terlebih dahulu disusul Jay yang duduk disampingnya, pagi ini mereka berangkat dengan diantarkan oleh sopir.
Perjalan menuju perusahaan Gloria memerlukan waktu 30 menit lebih, Gloria hanya menyandarkan kepalanya di lengan kekar Jay yang sibuk dengan tabnya. Besok waktunya weekend Gloria tidak sabar rasanya menikmati waktu berdua bersama Jay walau pun setiap harinya dia selalu bersama baby boy tampannya itu.
Pintu mobil terbuka, Jay keluar terlebih dahulu tangannya terulur membantu sang Mommy turun dari mobil. Keduanya berjalan beriringan masuk ke dalam perusahaan, sesekali membalas sapaan pegawai perusahaan mereka dengan senyum tipis.
"Jay jam 9 kamu ada meeting dengan para pemegang saham, siapkan mentalmu karena di sana kamu akan menerima kalimat sarkas yang memuakkan dari para pemegang saham yang sok berkuasa itu." Ujar Gloria saat mereka masuk ke dalam lift yang membawa mereka ke ruangan Jay.
"Jika Mommy ada di sana aku tidak perlu mengkhawatirkan apa pun karena ketika menatap wajah cantik Mommy barang sedetik saja itu menjadi kekuatan bagiku." Jay tersenyum manis dengan 2 lesung pipi yang membuat Gloria tersipu karena kadar ketampanan Jay yang bertambah berkali-kali lipat.
"Jangan perlihatkan senyum manismu itu kepada perempuan mana pun baby, aku takut mereka akan jatuh ke dalam pesonamu."
Jay merangkul bahu Gloria, mengecup pipi berona itu dengan gemas. "Apa Mommy juga jatuh ke dalam pesonaku hm?"
"Tentu saja, hanya perempuan bodoh yang tidak terpesona olehmu baby Jay ." Gloria mengusap lesung pipi Jay yang terlihat samar ketika berbicara.
Pembicaraan mereka berhenti ketika pintu lift terbuka, keduanya melangkah keluar menuju ruangan bertuliskan CEO ROOM'S di pintu. Gloria melemparkan senyum tipis kepada sekretaris Jay, Dito namanya. Gloria sendiri yang memilih dan menyeleksi para calon sekretaris Jay, tentu saja dia menolak semua sekretaris perempuan dan menerima Dito karena kemampuannya dan pastinya Dito itu laki-laki jadi dia tidak perlu khawatir.
"Mom, satu ciuman panjang sebelum bekerja?" Pinta Jay dengan tatapan menggoda.
Gloria tersenyum mengangguk, dia duduk di atas pangkuan Jay yang duduk di kursi kerjanya. Perempuan itu menunduk mencium bibir berisi Jay yang menjadi candunya. Tangannya menekan tengkuk Jay sambil membelai dada bidang Jay dari luar kemejanya. Jay membalas ciuman Gloria, tangannya melingkar di pinggang Mommy-nya possessive.
Gloria membuka bibirnya membiarkan lidah Jay masuk mengacak-acak rongga mulutnya, bunyi decakan memenuhi ruangan luas itu dengan sedikit erangan kenikmatan dari bibir keduanya.
Tangan kanan Jay masuk ke dalam dress Gloria, mengusap paha dalam perempuan itu dan membuatnya meremang. Lupakan tentang ciuman panjang sebelum bekerja karena nyatanya mereka melakukan lebih dari sebuah ciuman panas.
Kringgg
Dering telepon kabel milik Jay menggema menghentikan kegiatan panas kedua insan tersebut, Jay mengangkat telepon itu. Gloria masih berada di atas pangkuan Jay, kepalanya bersandar nyaman Jay lebar sang CEO, menatap pahatan sempurna wajah Jay yang membuatnya terpesona. Setiap kali melihat wajah tampan itu semakin jatuh Gloria masuk ke dalam pesona Jay. Dalam hati Gloria berterima kasih kepada mantan pacar Jay yang menjual laki-laki setampan Jay kepadanya.
"Ada apa baby?" Tanya Gloria ketika Jay menutup telepon.
"Para pemegang saham itu sangat tidak sabar bertemu denganku Mom, mereka memajukan jam pertemuan menjadi setengah 9. 30 menit dari sekarang."
Gloria tersenyum menenangkan mengusap dada Jay perlahan. "Mommy selalu bersamamu Jay. Em panggil saja Gloria ketika kita berada di lingkungan umum Jay."
Jay mengernyitkan dahinya, merasa aneh karena permintaan Gloria yang menyuruhnya memanggil nama perempuan itu. Dia terlalu terbiasa memanggilnya Mommy karena posisi dirinya sebagai baby boy perempuan kaya tersebut.
"Oke Gloria, tapi Mom kamu lebih tua dariku." Rajuk Jay tidak terima.
Gloria tersenyum gemas, tangannya mencubit pipi milik Jay sambil mengecup bibir laki-laki itu. "Gloria noona? Itu menggelikan Jay." Gloria tergelak.
Jay mengangguk. "Itu lebih baik Mom. Aku belum terbiasa dengan kehidupan barat yang banyak bertentangan dengan kehidupanku di Korea."
"Belajar sedikit demi sedikit Jay, bukankah kamu pernah tinggal diluar Korea dulu?"
"Tapi itu dulu dan hanya sebentar Mommy." Kesal Jay.
"Tidak ada bantahan baby Jay, call me Gloria." Gloria tersenyum penuh kemenangan karena akhirnya Jay mengangguk patuh.
"Tapi dengan satu ciuman lagi, bagaimana? Deal?"
"Deal."
Gloria tidak akan pernah menolak jika Jay menawarkan kesepakatan yang menguntungkan ini. Lagipula dia juga menikmati permainan bibir Jay di atas bibirnya, belum lagi ketika jari besar Jay mengusap kulitnya yang sensitif dengan sentuhan laki-laki itu.
"Nona Glo--" Sapaan dibarengi terbukanya pintu ruangan Jay membuat sepasang insan tersebut menghentikan kegiatan mereka tanpa memperbaiki posisi yang lebih pantas.
"Jackson, ketuk dulu sebelum masuk. Kamu sangat mengganggu." Geram Gloria melirik Jackson yang menyengir bodoh diambang pintu.
"Sorry Miss, lanjutkan kegiatan kalian, aku akan menunggu diluar." Ujar Jackson lalu menutup pintu.
🐣🐣🐣
4 Mei 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
My baby Boy
RomanceHIATUS 🙏🏻 Gloria, seorang perempuan kaya yang kesepian. Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia. Dia sendiri, tidak ada orang tua atau pun saudara bahkan teman. Hingga sebuah ide gila terlintas dikepalanya. Bagaimana jika dia membeli 'seora...