Rapat pemegang saham dilaksanakan dalam 10 menit yang akan datang. Satu persatu mulai masuk ke dalam ruang rapat yang sangat luas itu, kursi kosong perlahan penuh. Di kursi yang berada di ujung meja, Gloria duduk dengan anggun dan mengeluarkan aura wibawa serta intimidasinya. Sebagai pemegang saham terbanyak serta penerus perusahaan milik keluarganya, dia harus hadir dalam rapat besar ini. Rapat kali ini membahas tentang korupsi yang baru saja terjadi, tikusnya memang sudah tertangkap tapi dalangnya masih belum ditemukan. Ada oknum yang ingin perusahaannya jatuh dan Gloria sangat yakin jika orang itu merupakan beberapa dari mereka yang hadir saat ini. Sementara itu, Jay duduk diam di samping wanita matang itu, tatapan matanya terfokus pada layar laptop yang menampilkan grafik saham perusahaan.
Satu persatu dari mereka mengisi kursi-kursi kosong yang mengelilingi meja rapat. Suasana serius dan mencekam langsung mendominasi setelah semua berkumpul menjadi satu. Rapat itu dimulai dengan sambutan dari Gloria, sedikit sindiran sopan ditujukkan kepada para tikus itu agar mereka tahu bahwa tidak ada yang tidak dia tahu, meskipun posisinya sudah diberikan kepada Jay. Sebenarnya pemuda itu hanyalah tameng Gloria agar wanita itu bebas melakukan apa saja. Dia seperti pemain di belakang layar yang menyusun dan mengetahui segala hal di panggung. Memberikan bukan berarti melepaskan, harusnya para bedebah itu tahu bukan?
"Saya mengumpulkan Anda sekalian di sini bukan tanpa sebab. Tentu saja Anda-anda yang terhormat ini tahu akan masalah yang terjadi di perusahaan kita. Sebenarnya masalah ini sudah lama terjadi, saya yakin dari Anda pasti ada yang mengetahuinya, tetapi mengapa tidak memberitahukan hal itu kepada saya? Apakah Anda ikut andil dalam masalah itu? Atau Anda ingin kehancuran perusahaan ini?" Gloria diam sejenak, menatap satu persatu wajah yang ada di depannya yang menampilkan raut berbeda-beda. Dari sini saja dia bisa mengetahui siapa orang-orang itu. "Korupsi. Ada yang mencuri dana perusahaan untuk kepentingan pribadi dan saya sudah menangkapnya, setelah diintrogasi dia berkata bahwa dia hanyalah pesuruh dari salah satu pemegang saham perusahaan ini," lanjut Gloria dengan senyuman menyeramkan. Bahkan Jay yang serumah dengan wanita itu tidak pernah melihat raut semenyeramkan itu, hanya wajah lembut penuh kasih yang ditampilkan sang mommy ketika bersamanya.
"Bukankah orang itu bodoh karena menganggap remeh saya sebagai pemilik sekaligus pemegang saham terbesar di perusahaan ini? Iya kan, Tuan Jay?" Gloria menatap bayi besarnya dengan seulas senyum dan dibalas anggukan patuh oleh pemuda itu.
"Jadi, pada rapat hari ini saya peringatkan untuk terakhir kalinya. Jangan mencoba bermain-main dengan saya, jika kalian masih ingin ditaburi emas. Saya tidak peduli dengan jabatan Anda, saya bisa dengan mudah mengeluarkan Anda dari jajaran pemegang saham. Bukankah kita di sini untuk sama-sama mendapatkan keuntungan? Ada baiknya sadarkan diri dan ingat porsi masing-masing." Aura kepemimpinan Gloria membuat ruangan itu semakin mencekam. Para pemegang saham yang biasanya pintar membelit pun enggan mengeluarkan suara, mereka lebih memilih diam karena tahu resiko yang dihadapi jika membantah.
Kemudian, rapat itu berjalan dengan baik. Memang masalah belum teratasi sepenuhnya, tetapi sudah ada rencana untuk menyelesaikannya. Gloria hanya menjawab seadanya ketika ditanya pendapat, baginya semua hal yang dibicarakan di rapat ini hanya formalitas belaka karena dia sudah tau dalang sebenernya dengan menilik lebih jeli gerak gerik dan perkataan yang terlontar dari orang itu. Provokasi heh? Mencoba melawannya? Bunuh dulu dirinya kalau ingin menumbangkan perusahaan ini, begitu batin Gloria ketika mendengar argumen yang dibungkus begitu apik padahal dalamnya busuk. Ck, dia tidak baru menyelami dunia bisnis, trik murah seperti ini tidak akan menipunya. Entah pemegang saham lain sadar atau tidak.
"Baik, kita cukupkan rapat pada hari ini. Saya harap keputusan yang telah disepakati dapat berjalan dengan baik. Terima kasih atas waktu Anda yang sudi menghadiri rapat ini," ujar Gloria lalu membungkuk sedikit. Tangannya menyalami para pemegang saham tertinggi di perusahaannya, lalu bergegas keluar dari ruangan menyesakkan itu.
Di dalam lift khusus petinggi perusahaan, Gloria melepas satu kancing atas kemeja yang dipakainya. Ekspresi wajahnya masih sama gelapnya dari beberapa hari yang lalu. Jay yang berada di sampingnya hanya bisa diam tanpa berusaha memecahkan keheningan di antara mereka. Baginya Gloria saat ini seperti singa betina yang disentuh sedikit saja akan mencakarnya hingga kehabisan darah. Lift berdenting menunjukkan lantai tertinggi di mana ruangan Jay berada. Perempuan itu berjalan mendahului dan membuka pintu dengan tidak sabar. Dia mendudukkan tubuhnya di atas kursi putar yang berada di tengah ruangan.
"Duduk di sini!" Perintah itu ditujukan kepada Jay yang baru saja masuk ke ruangannya. Tangan Gloria menepuk bagian sofa yang kosong di sampingnya, tatapan matanya tajam yang menyiratkan 'turuti dan jangan bantah perintahku!'.
Hilang sudah kewibawaan Jay jika dihadapkan oleh sikap otoriter mommy-nya. Dia berjalan dengan patuh dan duduk tepat di depan perempuan itu. Kepalanya menuduk guna menatap Gloria yang posisinya beberapa senti di bawahnya. "Bukankah kamu harus melakukan sesuatu untuk menghiburku, Jay?" Senyum manis penuh makna terlukis di bibir Gloria yang membuat Jay agak takut karena tidak pernah ditatap seperti itu.
Jay melepas kancing jasnya, baru dia duduk sesuai perintah. Menatap manik Gloria yang masih menyiratkan amarah. Baru saja mendaratkan pantat di sofa empuk itu, Gloria langsung menerjangnya dengan ciuman yang cukup menuntut dan tergolong kasar. Wanita itu seperti sangat marah dengan orang tadi, kini Jay hanya bisa terdiam menurut kepada sang mommy. Kalau disuruh berlutut di bawah kakinya pun dia rela, asalkan emosi Gloria surut dan mulai tenang kembali.
"Baby boy, Mommy mau sekarang. Can I?" Tanya Gloria di depan bibir Jay yang mulai membengkak.
"Tentu, Mom. I'm yours."
🐣🐣🐣
12 November 2023
Long time no see, guys!
Maaf udah ninggalin cerita ini lama banget. Dari awal masuk kuliah sampai sekarang udah semester 5.
Hope you like it!
Nggak janji bakal rajin update, jangan nungguin, tapi makasih udah mau nunggu
Love you, all 😻

KAMU SEDANG MEMBACA
My baby Boy
RomanceHIATUS 🙏🏻 Gloria, seorang perempuan kaya yang kesepian. Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia. Dia sendiri, tidak ada orang tua atau pun saudara bahkan teman. Hingga sebuah ide gila terlintas dikepalanya. Bagaimana jika dia membeli 'seora...