1.Go to China to carry out my mother's mandate

352 38 0
                                    

                         °°°°°°°°

                                    Seoul, Korea Selatan

Hai, namaku Min Soo Ji usiaku 16 tahun. Seperti hari hari biasanya aku selalu menjual bunga ditaman, aku tidak seperti anak-anak remaja pada umumnya yang menghabiskan masa remajanya dengan menuntut ilmu agar bisa masuk universitas ternama atau menghabiskan masa remajanya dengan berpacaran.

Aku hanyalah gadis sederhana yang menghabiskan masa remajanya dengan menjual bunga bunga ditaman, uang, uang dan uang itulah yang aku cari dan yang aku butuhkan.
Mengingat ekonomi keluarga yang kurang karena Ayahku sudah meninggal sejak aku masih kecil dan Ibuku yang sakit sakitan sekarang, oh iya aku punya satu kakak laki-laki tapi dia hilang sekitar 10 tahun yang lalu sampai sekarang ia tak kembali dan tak ditemukan.

Aku duduk dikursi taman sembari melap keringat yang bercucuran dari pelipisku "Huh... Hari ini sangat panas."

Aku menatap sepasang kekasih yang saling berpegangan tangan dan saling bermesraan membuatku iri kepada mereka, aku menghembuskan nafasku berat "Hufh.. Kapan aku merasakan nya? Tuhan, ubahlah takdir kehidupanku ini."

Aku bangkit dari dudukku menaiki sepeda lamaku dan mulai menggoesnya, ini sudah sore dan saatnya aku pulang kerumah.

~~~~

Tak sampai 30 menit aku sudah sampai dirumahku yang sangat sederhana dengan cat tembok berwarna putih yang dihalaman rumah terdapat beberapa tanaman bunga.

"Ibu aku pulang."

Teriakku sambil memarkirkan sepedaku disamping rumahku, tak ada jawaban dari dalam rumah. Aku berpikir mungkin ibuku sedang tidur atau dikamar mandi.

Saat aku memegang knop pintu tiba-tiba ada seseorang memanggilku, lebih tepatnya suara laki-laki.

"Soo Ji."

Aku menoleh kebelakang menemukan sosok temanku yang tampan itu.

Zhang Junyi.

Dia lahir di NangChang, JiangXi, China. Namun, ia ke Korea Selatan karena Ayahnya bekerja disini. Aku dengan Junyi sudah berteman kurang lebih 2 tahun.

"Ada apa?"

Aku menghampiri temanku itu, tampak jelas diindera penglihatanku dia terlihat sedang gelisah dan khawatir.

"A-anu, i-ibumu, di-dia... "

Aku mengerutkan keningku, ada apa dengannya?
"Ada apa dengan ibuku? Bicaralah yang benar, aku tidak mengerti"

Junyi membuang nafasnya panjang. "Ibumu, kecelakaan."

"Hah?! Apa maksudmu? Ibuku kecelakaan? dia sedang sakit. Bagaimana dia bisa keluar rumah? Jangan main main."

"Aku tidak main main, aku melihat dengan mata kepala ku sendiri saat ibumu tertabrak mobil. Tadi aku ingin menghampiri nya tapi, tiba-tiba mobil melaju kencang dari arah kanan."

Bercanda atau bukan perkataan temanku itu, tapi entah kenapa rasanya hatiku sesak mendengar ucapannya.

"Sekarang ikut aku, ibumu sudah dibawa kerumah sakit."

~~~~

Tap..

Tap..

Tap..

Derap langkah seorang wanita itu terdengar nyaring dilorong rumah sakit. Meski usianya yang sudah terbilang tua tapi, wajahnya masih terlihat awet muda.

"Nyonya, disini ruangan nyonya Min dirawat."
Seorang pria paruh baya yang rambutnya akan memutih seluruhnya menunjuk sebuah kamar inap dirumah sakit itu.

LOVE PROBLEM || ✅ || ( Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang