part 4

993 58 0
                                    

#Takdir_Cinta_Perawan_Tua

Part 4

Lagi-lagi aku harus bertemu dia lagi. Setiap tempat yang aku datangi, selalu ada dia. Bahkan, di kantor KUA ini pun, dia muncul lagi. Seperti sebuah kebetulan.

Yah, laki-laki gondrong itu dengan wajah ditumbuhi sedikit jambang. Ini pertemuan yang ketiga kalinya, walau dipertemuan yang pertama harus adu mulut.

Aku tidak bisa mengelak, wajah laki-laki ini cukup menarik. Style-nya pun kekinian. Wajahnya menggambarkan dia seorang playboy. Tatapannya itu tidak bisa berbohong, dia adalah seorang penggoda wanita. Senyumnya pun bisa meruntuhkan hati wanita.

"Kau juga ingin menikah?" Tanyanya lagi.

Aku mengangguk. "Iya. Kau sendiri?"

"Sama. Aku lagi menunggu calon calon istriku," jawabnya sambil melongok ke luar. Sepertinya dia tidak sabar menunggu kedatangan calon istrinya.

Aku dan dia sama. Masing-masing menunggu pasangan. Kami lebih banyak diam. Aku mengambil handphone dalam tas dan bermain game untuk menghilangkan kejenuhan.

"Para pasangan dipersilahkan untuk masuk ke ruangan kepala KUA untuk mendengarkan arahan." Seorang perempuan menghampiri para pasangan yang berada di ruang tamu. Sepertinya dia seorang staf.

Ketika pasangan yang lain masuk, aku dan laki-laki itu tetap duduk, tidak beranjak dari tempat duduk.

"Kalian, kok, tidak ikut ke dalam?" tanya staf itu lagi.

"Pasangan kami belum datang," jawab kami berbarengan.

Perempuan itu tampak heran, dia mengernyitkan kening. "Memang kalian tidak janjian?"

Aku menggeleng. "Calon mertuaku  bilang, dia menunggu di sini."

"Jangan-jangan kau …. Apakah kau yang bernama Annisa?" sela laki-laki itu.

Aku menoleh padanya, "Kau putra Pak Hendra?"

Dia mengangguk. "Jadi kau calon istriku? Ya Allah." Laki-laki itu memukul jidatnya.

Aku pun tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutku. Kok, bisa dia yang menjadi calon suamiku?

Staf perempuan itu tertawa melihat kami. "Ini pertama kalinya, ada pasangan aneh yang akan melakukannya suscating. Silahkan masuk di ruangan Pak KUA, biar suscating-nya segera di mulai."

Aku segera bangun dari kursi, berjalan ke arah ruangan kepala KUA. Laki-laki itu mengikut dari belakang.

***

Sepanjang Kepala KUA memberi arahan, aku hanya diam. Penjelasannya tentang seputar pernikahan, sih. Bagaimana menjadi  suami dan isteri yang baik. Aku lebih banyak menyimak. Namun laki-laki itu, tepatnya calon suamiku banyak bertanya pada Kepala KUA. Mana pertanyaannya lebih banyak bertanya tentang tugas seorang istri terhadap suami. Bagaimana seorang istri harus melayani suami di rumah dan di ranjang. Bikin sebel, kan?

"Kalau seorang suami meminta haknya pada istri. Dan sang istri menolak dan suami marah, maka malaikat akan melaknatnya sampai Subuh."

"Dengarkan penjelasan pak KUA, tidak boleh menolak suami," bisik laki-laki itu sambil mengedipkan sebelah matanya padaku

Sontak aku menginjak kakinya dengan keras.

"Auw … tunggu pembalasanku di malam pertama pernikahan kita."

Aku bergidik ngeri mendengar ancaman laki-laki itu. Apa yang akan lakukan dia padaku di malam pertama pernikahan? Apakah dia akan membantaiku?

Setelah hampir sejam mengikuti suscating, kami dan pasangan lainnya dipersilahkan untuk pulang.

Takdir Cinta Perawan TuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang