6

13.1K 1.5K 149
                                    

"Andai saja dahulu hubungan kita hanya sebatas pertemanan, mungkin saat ini kita masih bisa tertawa bersama."

***

Kesialan terus menimpa Michelle hari ini. Mulai dari dosennya yang mendadak tidak hadir, hampir gagal melaksanakan praktikum, tidak ada yang menjemputnya dan bertemu sosok yang dahulu mewarnai masa lalunya. Ya, sosok yang saat ini ada didepannya, mengendarai motor yang sedang dia duduki.

Sudah lama sekali Michelle tidak duduk di motor ini. Rifqi tidak merubah atau mengganti motornya sedikit pun. Entah apa alasannya.

"Ngomong-ngomong katanya kuliah di fakultas kedokteran cukup sulit ya? Kabar lo gimana?" Rifqi membuka percakapan, memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Baik-baik aja," jawab Michelle singkat. Rasanya canggung bercakap dengan sosok yang sudah lama tak dijumpai.

"Lo gak penasaran sama kabar gue?" Pancing Rifqi supaya Michelle bertanya balik.

"Hmm lo?" Michelle mencoba supaya terlihat sedikit ramah padanya.

"Baik, cuma tetep aja gue masih ngerasa kehilangan," jawab Rifqi.

Sebuah kalimat yang dilontarkan oleh Rifqi barusan berhasil membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Entah itu memang kenyataannya atau hanya sekedar bualan saja berhubung Rifqi dari dulu memang pandai menggombal. Namun apapun itu, kalimat itu sukses membuatnya gugup dan perasaan ini hanya dapat Michelle rasakan ketika dia bersama Rifqi.

Michelle melihat raut wajah Rifqi dari kaca spion yang ada di sebelah kanan. Bisa dilihat dari raut wajahnya, kali ini Rifqi tidak main-main dengan ucapannya.

Rifqi melirik kaca spion, memergoki gadis itu yang sedang melihatnya cukup lama. Michelle cepat-cepat langsung mengalihkan pandangannya. Menahan rasa malu karena dia ketahuan memperhatikan sang mantan. Sementara Rifqi hanya tersenyum tipis, sudah lama sekali dia tidak melihat ekspresi Michelle saat dia salah tingkah.

"Chelle, sebenernya sama mantan itu bagusnya perhatian, tetep harus dibawa baik-baik kaya biasanya," jelas Rifqi dengan tawa ringannya.

Michelle membisu. Tidak merespon apa-apa. Rifqi saat ini jelas-jelas sedang menyindirnya. Sejujurnya, walaupun Michelle terlihat acuh tak acuh dia masih menstalking akun Instagramnya Rifqi. Ada ribuan pertanyaan yang ingin Michelle tanyakan kepadanya mengenai kehidupannya sekarang. Namun semua pertanyaan itu Michelle pendam sendirian, membiarkannya tanpa jawaban.

"Lo gimana sama Adi?" Rifqi kembali bersuara setelah diabaikan ucapan sebelumnya.

"Baik-baik aja," Michelle memberikan jawaban yang sama untuk pertanyaan kedua yang dilontarkan oleh Rifqi.

"Beruntung banget yah lo bisa langsung nemu yang pas setelah pisah sama gue," Rifqi mencoba untuk tetap tersenyum dihadapan Michelle. Dia tidak ingin gadis itu tahu bagaimana perasaannya mendengar kabar baik dari gadis tersebut. Sudah seharusnya Rifqi senang melihatnya bahagia walaupun tidak bersamanya. Walaupun pria lain yang membuatnya bahagia.

"Kalo lo penasaran sama gue, gue masih sama kaya dulu, gak bisa nentuin pilihan sendiri, gak bisa nentuin cara untuk bahagia sendiri," Rifqi menjawab walaupun tidak ditanya sama sekali oleh Michelle.

Rifqi tidak pernah menceritakan hal ini sebelumnya kepada siapapun, termasuk Rifa sahabat kecilnya. Bertahun-tahun Rifqi memendamnya sendirian. Hanya Michelle yang dapat membuatnya seterbuka ini. Gadis yang sangat dia cintai namun tak bisa dia raih kembali.

"Gue harus apa Chelle biar lo bisa kayak dulu lagi?" Batin Rifqi. Perempuan yang ada di belakangnya sama sekali tidak merespon perkataanya. Padahal saat ini Rifqi sangat butuh seseorang untuk dijadikan senderannya dan hanya Michelle yang dia mau sebagai sosok itu.

Kesalahan Rifqi dahulu cukup fatal. Bisa-bisanya dia mengajak seorang gadis untuk mengencaninya sementara ayahnya sudah menyediakan gadis lain untuk menjadi pendamping di dalam hidupnya. Seharusnya Rifqi tidak egois, seharusnya Rifqi bisa menahan perasaanya, seharusnya Rifqi ikhlas hubungannya dengan Michelle cukup sebatas pertemanan saja.

"Chelle," panggil Rifqi menurunkan kecepatan motornya agar dia bisa menghabiskan waktunya lebih lama lagi bersama Michelle. Rifqi tahu kesempatan ini sangat langka, maka dia harus menggunakan waktunya sebaik-baiknya.

"Hmm?" Michelle melirik ke spion untuk melihat wajah lelaki itu yang telah memanggilnya. Namun Michelle cepat-cepat segera mengalihkan pandangannya, dia tidak mampu bertatapan dengan lelaki itu dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Mungkin gak sih lo sama gue temenan lagi kaya dulu?" Tanya Rifqi. Sebenarnya yang Rifqi harapkan lebih dari itu, namun dia tahu apabila dia memaksa seperti dulu, itu hanya akan menyakiti Michelle. Dia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dan menerima segala konsekuensinya.

Michelle bungkam. Padahal tanpa berpikir panjang Michelle sudah tahu jawabannya, dia masih mengingkannya, setidaknya masih menjalin suatu hubungan pertemanan. Namun tetap saja, sulit sekali rasanya untuk berkata jujur.

Alhasil, Michelle berencana untuk menjawab sebaliknya, melawan keinginan hati. Dia sudah dimiliki oleh seseorang, sosok yang sangat berharga dalam hidupnya dan Michelle sudah berjanji pada dirinya untuk tidak menyia-nyiakan pria itu. Memang sih Rifqi mengajaknya untuk berteman saja namun hampir semua hubungan asmara itu berawal dari berteman. Kali ini Michelle tidak akan memberikan celah sedikitpun untuknya, dia tidak akan membiarkan Rifqi masuk ke dalam kehidupannya kembali, "maaf Rif–"

"Gue udah tau jawabannya, gak semua orang bisa dapetin kesempatan kedua dan sialnya salah satu diantara orang itu adalah gue," Rifqi langsung angkat suara sebelum Michelle menyelesaikan kalimatnya. Sudah tergambar jelas bahwa dia menerima penolakan dari Michelle dan dia tidak mau menyakiti dirinya sendiri untuk mendengar akan hal itu.

Seharusnya dia tidak mengaharapkan apapun darinya, seharusnya dia ikhlas menjalankan keinginan ayahnya, seharusnya dia saat ini tidak memaksakan diri untuk mengantarnya. Mungkin sekarang dia tidak merasakan sakit atas penolakan tersebut yang baru saja dilontarkan sepatah kata oleh Michelle.

***

Vote dan Comment buat next part!

Instagram :

Putrizhr

Chachaii_

Haii semuanya, makasi yah udah antusias banget sama sequelnya IPA & IPS, aku jadi makin semangat buat lanjutin kisahnya dua sejoli ini padahal niat awalnya gak akan dilanjutin hehehe. Kayaknya 1k view 200 vote terlalu mudah ya untuk digapai sama kalian aku naikin sedikit yaa? karena tugas sekolah ku cukup numpuk :( kalian gimana sekolahnya btw?

Jadi kalo udah tembus 1,5 k views 250 vote aku bakal langsung up lanjutannya. Stay tune :)

CERITA LAMA BELUM KELAR - CLBK (IPA & IPS 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang